10. As long as the person is you

384 35 11
                                    

Aku akan memberikan seluruh cintaku. Dan, aku juga akan memberikan seluruh hidupku ....

Rindou menatap nanar pada telur dadar buatannya yang gosong itu. Pria itu meringis saat membalik telurnya, dan melihat betapa hitamnya telur itu. Niat hati, ingin membuat sang kekasih tersentuh atas tindakannya. Justru, malah membuatnya tertawa terbahak-bahak.

Rindou menoleh ke samping. Menatap kekasihnya dengan pandangan yang bingung.

"Bagaimana ini? Telurnya gosong." cicitnya.

Ryu tertawa kecil, "Tak apa, Rin. Kau sudah lakukan yang terbaik. Aku bangga padamu." ucap Ryu memuji pria jangkung di sampingnya itu.

Rindou sedikit tersenyum. Namun, tetap saja dia tak enak hati pada Ryu.

Melihat wajah Rindou yang lesu, membuat Ryu menjadi iba terhadapnya. Mau bagaimana juga, Rindou sudah baik terhadap Ryu. Pria itu sudah berusaha susah payah, meski pada akhirnya telurnya tidak terselamatkan.

"Aku akan tetap memakannya." ucap Ryu.

Sontak, Rindou menatapnya tajam. "Tidak." ketusnya.

Ryu sedikit tersentak.

"Kenapa?"

"Nanti kau sakit perut. Lebih baik dibuang saja, dan kita pergi beli makanan di luar saja."

Ryu tersenyum tipis. Dalam batinnya, ia bersyukur karena memiliki kekasih seperti Rindou. Pria yang setia, memperlakukannya seperti seorang Ratu, dan selalu menjaganya dengan benar. Meski tampangnya sangar, namun hati Rindou sangatlah lemah lembut.

Sejahat-jahatnya manusia, pasti mereka memiliki sisi baiknya.

Rindou meraih sebelah tangan Ryu, lalu menggenggamnya erat, "Ayo!" ajaknya.

"Aku mandi dulu, Rin." ucap Ryu.

"Ah, ya. Aku lupa kalau kau belum mandi." ucap Rindou sambil melepaskan genggaman tangannya.

Kemudian, Ryu melenggang pergi menuju kamarnya. Sementara Rindou, membereskan dapurnya yang berantakan seperti kapal pecah.

Bersamaan dengan Rindou yang selesai membereskan dapurnya, Ryu kini menampakkan dirinya. Tubuh mungil nan ramping milik Ryu yang terbalut oleh celana jeans panjang berwarna putih dengan dipadukan sweater croptop berwarna lilac, dan sneakers berwarna putih. Serta rambutnya yang dibiarkan tergerai, dan polesan tipis dari riasannya, menambahkan kesan cantik dalam dirinya. Rindou yang melihatnya pun sampai berdecak kagum.

Meski setiap harinya Ryu memang selalu terlihat cantik. Namun, kali ini berbeda. Kecantikan perempuan itu bertambah berkali-kali lipat.

Ryu berjalan menghampiri Rindou yang masih mematung memperhatikan dirinya tanpa mengedipkan matanya sama sekali. Ditambah lagi dengan mulut pria itu yang sedikit terbuka.

Ryu berhenti di hadapan Rindou, mendongak menatap wajah tampan kekasihnya yang tingginya di atas rata-rata.

"Hey! Berhenti menatapku seperti itu!" sewot Ryu.

Rindou yang tersadar, sontak menggelengkan kepalanya cepat.

"Eto-- Maaf, ya?" ujarnya lembut.

Ryu hanya berdeham sebagai jawaban 'iya'.

"Kau mau kemana?" tanya Rindou yang tiba-tiba seperti orang kebingungan.

Kedua alis Ryu bertemu. Kerutan tercetak jelas di dahinya.

"Loh? Kau ini mendadak amnesia hanya karena memasak telur gosong? Atau kau memiliki kepribadian ganda, dan kini kau sedang bertukar tempat dengan pribadimu yang lain? Atau ini adalah khodammu?" tanya Ryu beruntun.

Memories and Cigarettes || Haitani Rindou x femaleWhere stories live. Discover now