5. Meet you again

430 54 3
                                    

Bertemu denganmu kembalit ....

Haitani bersaudara yang masih berada di rooftop, saling melempar tatap satu sama lain. Suasana menjadi canggung karena perdebatan yang terjadi saat beberapa jam yang lalu. Rindou menatap Ran, dan mendapati pemuda itu juga tengah menatapnya. Rindou berdeham guna menetralisir kerongkongannya yang terasa kering.

Rindou yang mulai merasa jengah dengan keadaan, akhirnya membuka suaranya.

"Aniki?" panggil Rindou lirih.

Ran menaikkan sebelah alisnya, menatap sang adik yang berada di sebelahnya dengan tatapan penuh tanya.

"Mengapa kau masih mencintai wanita itu? Dan kenapa pula kau harus menjelek-jelekannya padaku? Padahal kau sendiri masih menaruh harapan yang besar padanya." ucap Rindou.

Ran mengalihkan pandangannya dan menatap bangunan sekitar. "Jangan bahas, Rin." balasnya.

"Kenapa? Aku hanya ingin tahu, Aniki."

"Sudahlah, lupakan itu. Dan aku ingin minta maaf padamu atas kejadian yang tadi."

Rindou menghela napasnya, "Aku maafkan. Tapi jawab dulu pertanyaanku yang tadi." pinta pemuda itu, namun tak diindahkan oleh Ran.

Ran beralih beranjak dari tempatnya duduk. Pria itu menatap adiknya sekilas lalu melenggang pergi begitu saja yang mana mengundang tanya dalam benak sang adik.

"Aniki! Kau mau kemana?" teriaknya bertanya.

"Markas." jawab Ran tanpa menoleh atau menghentikan langkahnya sedikit pun.

Kaki jenjangnya terus melangkah lebar meninggalkan Rindou yang masih terdiam di tempat. Rindou memandang sendu pada punggung kekar Ran yang perlahan mulai menjauh dari pandangan. Pemuda itu kembali menghela napasnya berat.

Rindou mendongak. Menatap rembulan malam yang indah. Selama 30 menit lamanya, Rindou hanya termenung menatap rembulan malam.

Hingga, suara yang selama ini dirindukannya terdengar di indra pendengarannya. Rindou membelalakkan matanya sempurna saat suara lembut menyapa telinganya.

Seseorang yang berdiri tak jauh dari Rindou, berucap demikian, "The moon is beautiful, isn't it?" Suara lembutnya sukses membuat hati Rindou tertegun.

Rindou menolehkan kepalanya ke sekitar, mencari keberadaan seseorang tersebut untuk memastikan bahwa dirinya sedang berhalusinasi atau tidak.

Saat netra kembar itu menangkap seseorang yang sedang berdiri tak jauh darinya tengah menatapnya tulus sembari tersenyum manis, ia langsung berlari menghampiri dan memeluk orang tersebut dengan sangat erat seakan menyalurkan rasa takut kehilangannya untuk ke-dua kalinya.

Wanita itu sedikit terhuyung ke belakang saat Rindou dengan brutalnya memeluknya dengan erat.

"Aku merindukanmu. Kemana saja kau selama ini?" tanya Rindou dengan suara yang bergetar.

"Cengeng. Jangan menangis seperti itu. Ingat jabatanmu, kau ini seorang kriminal!" serunya.

Rindou justru semakin mengeratkan pelukannya. "Berisik. Kau mau kuculik? Huh!?"

Wanita itu tertawa pelan lalu membalas pelukan Rindou. Memberi usapan lembut pada punggung kekar itu.

"Kau kemana saja selama ini, Ryu?"

"Maaf. Aku meninggalkanmu dalam waktu selama itu. Saat itu, aku tak sempat untuk memberitahumu tentang kepindahanku di Eropa. Bibiku tiba-tiba menjemputku saat kematian Ibu. Aku sebenarnya ingin menemuimu terlebih dahulu, tetapi kata Bibi, waktuku tidak banyak lagi. Banyak yang harus kuurus selama di Eropa sana. Maaf telah membuatmu menunggu, Rin." ujar Ryu menjelaskan apa yang terjadi sebenarnya.

Memories and Cigarettes || Haitani Rindou x femaleWhere stories live. Discover now