Gelang dengan permata merah tua yang di berikan Pangeran Gharlin pada Putri Ershya bisa menunjukan keadaan Putri Ershya ketika dalam bahaya. Begitupun dengan gela permata biru yang diberikan Putri Ershya pada Pangeran Gharlin.

Kedua gelang itu menjadi salah satu alat yang berguna untuk mengendalikan sisi lain di diri mereka.

Pangeran Gharlin mencoba mengirim sinyal kepada putri Ershya dari jauh.

Pangeran Gharlin terus saja bergumam menyebut nama Putri Ershya "Putri Ershya bangunlah, kumohon Ershya bangunlah, kontrolah cahayabiru itu, putri Ershya bangunlah sekarang"

----

"Raja, gadis itu sudah bangun" ucap Panglima Samuel membuat pria didepannya bangkit dari duduknya.

pria itu menghampiri Putri Ershya yang masih terbaring. Ia duduk di samping Putri Erhsya

"Pangeran Gharlin" gumam Putri Ershya dengan mata yang masih terpejam. Suhu tubuhnya mulai menormal

Pria itu mengernyit bingung, kenapa gadis ini terus saja memanggil Pangeran Gharlin?. Ahh sekarang dia tahu sesuatu, sepertinya yang terus gadis itu sebut adalah nama pria yang kemarin bersamanya di danau.

Mata Putri Ershya mulai terbuka perlahan. Ia mengerjapkan matanya kala ia melihat ruangan yang bernuansa hitam

"dimana aku" gumamnya dengan suara serak

"bagus, kau sudah bangun sekarang"

Suara besar itu mengejutkan putri Ershya, ia menoleh kesampingnya terlihat seorang pria dengan pakaian mewah duduk disampingnya

"si..siap kau?" Putri Ershya terkejut dan segera bangkit dari tidurnya

"kau tidak perlu tahu siapa saya" jawab pria itu dengan wajah datarnya

Putri Ershya mengepalkan tangan mungilnya dengan wajah marah yang malah terkesan lucu, tangannya mengarah ke wajah datar di depannya

Pria itu mengangkat dagunya, seolah bertanya 'apa'

"kau menculikku?" tanya Putri Ershya dengan satu telunjuk yang ia arahkan pada wajah si pria
"kenapa kau membawaku kesini?"
"kau siapa?"
"ohh jangan-jangan kau seorang monster yang suka menculik Putri cantik seprtiku? Iyakan?" tanya Putri Ershya terus menerus mengintimidasi pria yang menatapnya dengan wajah datar

"saya menolongmu, berterimakasihlah"

Putri Ershya mengernyit, ia berusaha mengingat kejadian sebelumnya. Kejadian sebelum ia tidak menyadarkan diri di hutan kemarin

"aaa..mm hehe" Putri Ershya tersenyum menunjukan deretan giginya "trimakasih" ucapnya lalu mengembungkan pipinya dan menautkan jarijari mungilnya. Ia merasa malu telah menuduh yang tidak-tidak pada pria yang sudah menolongnya itu ketika ia sudah mengingat semuanya

"hmm" jawabnya singkat

Lalu pria itu bangkit dari duduknya dan hendak melangkahkan kakinya

"tunggu"

Pria itu menoleh, satu alisnya terangkat

"ikut" pinta putri Ershya dengan mata berbinar "ruangan ini tidak bercahaya aku takut sendirian disini" ucapnya sambil mengedarkan padangannya kesuluruh ruangan kamar yang memang tidak bercahaya.

Pria itu mengangguk dan melanjutkan langkahnya. Putri Ershya mengikutinya dari belakang.

"issh dasar manusia monster, gak bisa apa jalannya pelan-pelan" gerutu Putri Ershya yang sedikit berlari, kaki mungilnya mengikuti langkah pria yang memang lebih tinggi dan besar darinya.

Pria itu menghentikan langkahnya, menatap Putri Ershya tajam. Putri Ershya dengan penampilan yang sedikit berantakan, rambutnya terlihat sedikit acak-acakan. Namun kecantikannya tidak berkurang sedikitpun, bahakan terkesan sekseh

"kenapa?" tanya Putri Ershya dengan wajah songong dengan tangan berkacak pinggang. Bukannya terkesan seram malah terkesan lucu

"saya bukan monster" pungkasnya

"ya ya ya kau bukan monster tapi...."ucap putri Ershya sengaja tergantung membuat pria itu menaikan sebelah alisnya "monster hahahaha" ledek putri Ershya

Pria itu menggeram, bisa-bisanya ada gadis kecil yang menyebutnya monster. Ya memang keangkuhannya mirip seperti monster, tapi wajah tampannya sama sekali tidak mirip monster.

"aaaaa" teriak putri Ershya terkejut

Dayatarikmu begitu kuat, sehingga menarik hatiku untuk membawamu hidup bersamaku

------------





Gys tau gak sih? Di sini bisa ngobrol dan nyalain bintang loh haha.
Gak percaya? Coba aja ketik next di kolom komen dan Coba aja pencet bintangnya.
Udah coba?
Oke byebye

2 SISI (On Going) Where stories live. Discover now