4.difficulty

334 47 7
                                    

"Minhyung Hyung!"

Brak!

Nafas Mark terengah-engah, ia terbangun karena mimpi yang sangat tidak bisa di katakan baik, Jeno segera memberikan segelas air untuk sang kakak, pagi tadi Jeno bangun terlebih dahulu karena mendengar teriakan kakaknya dari dalam kamar, dengan nyawa yang belum semua terkumpul Jeno langsung berlari kearah kamar kakaknya, karena pintu yang terkunci akhirnya Jeno berusaha mengetuk pintu berulang kali namun naas itu tidak mempengaruhi pendengaran Mark, dan akhirnya Jeno mendobrak pintu kamar tersebut.

"Hyung kau mimpi apa!?" Sentak Jeno  kepada kakaknya.

Mark menerima segelas air pemberian Jeno lalu meneguknya.

Jeno mengelap keringat yang membasahi pelipis Mark dan menghempaskan sisa keringat yang menempel pada telapak tangannya.

"H-haechan..."

Mendengar gumaman Mark, Jeno langsung berpikiran untuk mencari tau siapa yang dimaksud oleh kakaknya itu.

"Akan ku panggilkan Mingyu Hyung, tunggu sebentar Hyung" Jeno pun pergi berlari keluar untuk mengambil ponselnya dan ia berniat menelepon Mingyu.

Mark meletakkan segelas air yang baru saja ia minum itu ke meja di samping ranjangnya.

Dirinya menatap kedua telapak tangannya yang masih bergetar walau tidak separah tadi, kedua tangan itu meremat pelan berusaha menghilangkan getaran karena pengaruh mimpi singkat tadi malam.

"Dimana kau Lee Haechan..?"

"Hyung! Tolong kerumah ku, Mark Hyung tadi pagi sedikit menghawatirkan"

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

"Hyung! Tolong kerumah ku, Mark Hyung tadi pagi sedikit menghawatirkan"

Ini masih pagi ayolah Lee Jeno, ada apa? Apakah darah rendahnya kambuh? Atau ada apa?

"Ha-haechan? Haechul? Entah! Aku lupa namanya, dia menyebutkan nama itu, tolong Hyung"

Aku akan kesana.

"Cepat"

Pipp

Telepon dimatikan sepihak oleh Mingyu, Jeno langsung saja melemparkan handphonenya keatas tempat tidurnya dan berlari kebawah saat mendengar bel rumah di bunyikan, sepertinya Sooyoung.

Kaki panjangnya berlari cepat kearah pintu utama.

"Tunggu"

Ceklekk

"Bibi Sooyoung?"

Yang pemilik nama tersenyum "Bolehkah aku masuk? Dimana kakak mu? Apakah sudah bangun?" Pertanyaan Sooyoung membuat Jeno berpikir sejenak.

Tacenda || Mark HaechanWhere stories live. Discover now