Chapter 1 - Start

1 0 0
                                    

"Nikmatilah kesempatan keduamu."

Suara itu hampir tak terdengar. Suaranya asing dan dingin. Caroline tidak bisa melihat sosok tersebut. Penglihatannya kabur dan semuanya nyaris gelap. Dia juga tidak bisa mengeluarkan suara apapun, apalagi berteriak.

Dari bayang-bayang yang nyaris terlihat, sosok itu mulai melangkah pergi. Caroline ingin menghentikannya, tapi suaranya terhambat di tenggorokannya. Ia mencoba menjulurkan tangannya, namun sosok itu sudah semakin menjauh. Tak bisa digapainya. Dalam sekejap, sekelilingnya langsung gelap.

Caroline membuka matanya. Napasnya tergebu-gebu dan jantungnya berdetak sangat keras. Wajahnya maupun tubuhnya dipenuhi keringat yang bercucuran deras. Dia mencoba untuk menarik napas panjang untuk tenang. Setelah beberapa saat, dia sudah merasa lebih tenang. Caroline beranjak duduk di atas kasurnya sambil menghela napas sekali lagi. Dia lalu melihat sekeliling kamarnya. Luas dan berbeda.

Sudah 2 bulan sejak dirinya terlahir kembali. Ia sudah mulai terbiasa dengan segala perubahan yang terjadi di sekitarnya. Di kehidupannya yang lalu, Ia hanyalah seseorang yang tidak memiliki pilihan dan tidak ada jalan keluar bagi dirinya saat itu. Pada akhirnya, hidupnya malah berakhir sebelum dia dapat melakukan apapun sesuai keinginannya. Namun, tepat setelah Ia menutup mata, sebuah suara memanggilnya. Suara tersebut asing dan semakin lama, semakin keras. Di titik itu, Ia langsung membuka mata dan hal pertama yang dilihatnya adalah langit-langit kamar. Hal selanjutnya yang menyambutnya adalah seorang pria yang menatapnya dengan khawatir, sekaligus lega. Ia tidak mengenalinya.

Caroline mengusap pelan rambutnya. Rasa ngantuknya sudah menghilang, mungkin karena mimpi aneh yang terus mendatanginya akhir-akhir ini. Caroline menyibak selimutnya dan turun dari kasur. Rambutnya yang sedikit berantakan karena baru bangun tidur bergerak sesuai pergerakan tubuhnya. Jam di dinding menunjukkan pukul 9 pagi. Caroline menghampiri jendela besar di kamarnya yang tertutup tirai berwana abu-abu, kedua tangannya meraih tirai dan membukanya lebar-lebar. Dan untuk sesaat, Caroline tidak bergerak dan menatap ke arah jendela. Taman belakang yang luas terpampang di balik kaca besar tersebut. Semua yang dilakukan Caroline sedari bangun tidur sudah menjadi ruinitasnya selama 2 bulan ini. Seakan bangun tidur, mengecek jam dinding, membuka tirai, dan menatap kosong ke jendela merupakan sebuah kebiasaan yang telah dilakukan bertahun-tahun. Sudah pasti ini adalah kebiasaan Caroline asli.

Tidak hanya itu, ingatan dan pergerakan tubuh juga termasuk ke dalam dirinya. Caroline Agatha Mitchell, putri tunggal dari pemilik perusahaan pusat perbelanjaan yang terkenal, M Corp. Sejak kecil, Ia selalu dimanja dan keinginannya selalu dikabulkan oleh ayahnya yang begitu sayang padanya. Ibunya meninggal karena tubuhnya yang lemah, sehingga bisa dibilang sebagai sebuah keajaiban untuk berhasil melahirkan seorang anak. Mungkin karena ayahnya Caroline yang sangat mencintai istrinya yang telah tiada dan khawatir apabila putrinya tumbuh berbeda dengan anak-anak lain, Ia begitu perhatian pada putri satu-satunya itu. Namun, Caroline yang mewarisi kondisi tubuh yang sama seperti ibunya, bisa dibilang kasih sayang tidaklah cukup. Tubuhnya lemah dan sering sakit-sakitan, menyebabkan dirinya bersekolah di rumah sejak kecil. Pepatah yang mengatakan uang bukan segalanya mungkin ada benarnya juga.

Tapi, sekarang sudah berbeda. Dia yang menjadi Caroline adalah orang yang berbeda. Saat terbangun, Ia sudah tahu jika dewa atau siapapun itu telah memberikannya kesempatan kedua untuk hidup. Dan tidak mungkin jika Ia akan menyia-nyiakannya. 'Aku bukan lagi yang dulu. Aku yang sekarang adalah Caroline. Itu akan berlaku seterusnya.'

Orang tua yang penyayang, keuangan yang lebih dari cukup, penampilan lebih dari rata-rata, Caroline memiliki semuanya. Ia bisa dibilang seperti putri lemah, seperti sebuah boneka yang akan pecah kapan saja. Bagaimana mungkin dia akan melewatkan kesempatan emas ini? Entah karena efek jiwanya yang baru atau penyembuhan dari sosok misterius itu, Caroline tidak lagi merasakan sakit. Tubuhnya sudah sehat dan bisa beraktivitas, seperti orang lain pada umumnya.

Dostali jste se na konec publikovaných kapitol.

⏰ Poslední aktualizace: Apr 29, 2022 ⏰

Přidej si tento příběh do své knihovny, abys byl/a informován/a o nových kapitolách!

True(n't) FeelingsKde žijí příběhy. Začni objevovat