Part 1 - Putri cantik dengan senyuman yang manis

Start from the beginning
                                    

Anaknya begitu cantik, Wajahnya putih berseri dengan bulu mata yang lentik, hidung bangirnya, bibirnya yang sedang tidak terlalu tebal, ataupun tipis membuat orang tidak bosan untuk melihat ia menggerakan bibirnya, lesung pipi manis yang menghiasi kedua pipinya, pipinya yang sedikit chubby membuat Rani ingin selalu menciumnya.

Rani tersenyum miris saat melihat iris abu-abu mata anaknya yang mengingatkan nya dengan seseorang, digelengkan kepalanya. Dia hanya masa lalu. Batin Rani.

"Va udah mandi?" tanya Rani yang dijawab Deeva dengan gelengan lalu nyengir kuda.

"Ye.. sama aja"ucap Rani berpura-pura kesal

"Hehehe"ucapnya kembali menampilkan senyum manisnya.

"Mau mandi sama Mommy?" ucap Rani yang langsung dijawab anggukan semangat malaikatnya.

"Kolam bebek ya Mi?" ucap anaknya semangat, membuat Rani mengganguk mengiyakan

"Ye" ucap Anaknya sembari kembali melompati ranjang miliknya dengan begitu riang.

Rani terkekeh melihat kelakuan malaikat kecilnya, ia beranjak dari tempat tidurnya lalu mengikat rambutnya dengan gelang yang selalu ada di tangan kirinya.

Rani menatap jam dinding yang terpasang didepan nya, 5.30. Ia bahkan tidur kurang dari 4 jam, ingin rasanya ia tidur kembali melepas lelah yang menderanya, tapi melihat senyuman malaikatnya membangunkan nya rasa lelah itu perlahan menghilang.

Senyuman malaikatnya bagaikan vitamin penambah semangat untuknya, membuatnya sejenak melupakan pekerjaan dan persoalan yang menderanya.

"Va.. udah yuk mandi" ucap Rani menegur Deeva.

Deeva menghentikan lompatannya lalu mengulurkan kedua tangan nya.

"Mi gendong" ucapnya dengan nada manja.

"Nggak Deeva berat" ucap Rani menolak permintaan nya, Deeva kembali membuat duck face lalu menatap Rani dengan puppy eyes andalan nya.

"Ya.. Mi, bentar aja. Va nggak terlalu berat, ya mi" ucapnya mendekatkan badan nya kearah Rani seraya menggoyangkan badan Rani membujuknya Rani menuruti permintaan nya.

Rani terkekeh melihat sikap manja anaknya, ia luluh melihat tingkah menggemaskan Deeva

"Sampai depan kamar mandi?" tawar Rani yang dijawab dengan anggukan Deeva.

Rani menggendong Deeva yang duduk dengan manis digendongan nya, ia tersenyum lalu berjalan kearah kamar mandi, Ia menurunkan Deeva lalu membuka daster ungu miliknya yang bergambar Snow white, tokoh kartun favoritenya.

Sesekali Rani menanggapi ucapan Deeva yang menceritakan tentang teman-teman barunya disekolah.

Rani terperanjat saat melihat ada memar kebiruan di lengan Deeva.

"Va, disekolah ada yang nyubitin Deeva?" tanya Rani pelan kepada anaknya.

"Nggak ada mi, malahan teman-teman Va baik semuanya, mereka senang main sama Va" ucapnya terus berceloteh ria.

"Tangan Deeva kenapa biru? trus ini sakit nggak" tanya Rani sembari terus memandang memar itu.

"Nggak tau mi, ini nggak sakit kok" ucap Deeva sembari menekan jarinya kearah memarnya.

"Tuh kan Mi" ucap Deeva kembali menampilkan senyuman nya.

"Dah ah mi, yuk mandi" ucap Deeva menarik tangan Rani, Rani terdiam namun tetap menuruti anaknya.

Ia terlihat begitu khawatir melihat memar kebiruan dilengan Deeva.

***

"Nah udah cantik, yuk sarapan" ucap Rani menggandeng Deeva menuju meja makan.

Deeva sudah siap dengan seragam Tk nya dan Rani sudah siap dengan seragam kantornya.

Rani menggelengkan kepala saat Deeva memintanya untuk mengikat rambutnya berbentuk bando seperti yang ia lihat disalah satu sinetron yang disetel acil Tami malam tadi.

Deeva terlihat begitu cantik saat rambut lurus sebahunya tergerai dengan bagian depan nya Rani anyam seperti bando. Polah tingkah Deeva membuat Rani tidak percaya.

"Deeva mau makan apa?" tanya Rani saat ia sudah berada dapur, sedangkan Deeva sudah duduk manis di meja Pantry yang menghadap langsung ke dapur.

"Deeva mau sup Waluh, kemarin Deeva minta Acil Tami bikinin."

"Waluh?"ucap Rani sembari terkekeh. Ini pasti kerjaan Tami yang mengajari Deeva bahasa Banjar.

"Kenapa nggak makan nasi? Ntar nggak kenyang" tanyaku kepadanya

"Nggak mi, mulut Va sakit kalau makan nasi, lagipula waluh mempunyai vitamin yang menambah kekuatan kita, biar Mommy bisa tambah semangat lagi kerjanya" ucap Deeva membuat Rani terharu.

Deeva anak yang cerdas, diusianya yang masih 5 tahun, Deeva sudah mengerti hampir semua kosa kata inggris yang Rani ajarkan, belum lagi pola pikir anaknya yang terlihat lebih matang dari pada anak yang seumuran dengan nya,

Rani menuangkan sup waluh kesukaan Deeva untuk Dirinya dan Deeva kedalam Dua buah mangkuk, lalu meletakkan nya kedepan Deeva.

"Mulut Va sakit"tanya Rani dengan nada khawatir, selama ini Deeva jarang mengeluh sakit kepadanya. Deeva memandang ibunya lalu menggangguk.

"Mommy lihat" ucap Rani secara mengodekan Deeva untuk membuka mulutnya, Rani melihat kearah gigi Deeva, Gusi Deeva terlihat meradang membuat Rani tak tenang.

"Nanti setelah Va pulang sekolah kita kedokter ya Nak,"ucap Rani yang dijawab anggukan Deeva.

Rani tersenyum melihat Deeva, selama ini Deeva anak yang begitu penurut. Ia anak yang kuat,tak pernah sedikitpun mengeluh sakit kepadanya. Deeva tak pernah menututnya termasuk memintanya menceritakan ayahnya.

Saat Rani menceritakan dengan menahan air matanya bahwa ayahnya bekerja jauh dan akan kembali nanti disaat yang tepat, Deeva mengerti dan tidak pernah menanyakan nya lagi.

Rani tersenyum sedih saat melihat Deeva memakan Supnya, Ia kembali mengingat pria itu, pria yang tau bahwa ia akan memiliki Deeva namun memintanya untuk menggugurkan nya, padahal mereka masih berstatus suami istri waktu itu.

Rani dilema dapatkah ia memberitahu Deeva bahwa ayahnya tidak pernah menginginkan kehadiran nya? ataukah membiarkan Deeva menunggu dalam kepastian yang tak pasti.

Rani sangsi mantan suaminya akan menerima Deeva jika mengetahui keberadaan nya. Rani yakin bahwa pria itu masih ingin hidup bebas tanpa dirinya ataupun Deeva yang membelenggunya.

_____________________________________________________________

Kok dapat Inspirasi saat nonton Two weeks ya.

mohon kritik dan saran

Voment please


Voment please

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
My Baby GirlWhere stories live. Discover now