PROLOGUE

176 7 0
                                    

"hiks... hiks... hiks.. ibu aku takut... ibu datanglah.."

suara tangisan anak kecil yang berusia 10 tahun mengundang perhatian seorang anak laki-laki yang sedang memunguti buah-buahan yang jatuh dari pohonnya yang tempatnya tak jauh dari anak laki-laki yang sedang menangis tersebut

anak laki-laki itu sempat tidak menghiraukan suara tangisan itu yang awalnya ia kira hanyalah sebuah angin lewat semata. tetapi suara tangisan itu terus-menerus terdengar hingga anak itu mendekati sebuah semak-semak yang dibalik nya ada seorang anak laki-laki yang sedang menangis

setelah mendekati anak laki-laki tersebut, ia memandangi tubuh anak laki-laki itu dari atas hingga bawah. ternyata anak itu terluka kecil bukannya menolong anak laki-laki itu berlari meninggalkan anak tersebut dengan wajah tak berdosa nya

tapi ternyata ia kembali ke rumahnya untuk mengambil sebuah perlengkapan obat-obatan untuk menyembuhkan luka anak tersebut. setelah mengambil nya anak itu langsung mendekati anak laki-laki itu hingga membuatnya takut setengah mati

"APA YANG MAU KAU LAKUKAN HAH?! KAU INGIN MEMBUNUHKU?!" teriakan anak itu membuat anak kecil depannya menangis padahal ia hanya meneriakinya tapi anak itu malah menangis

"hiks.. hiks.. Tiyyo hanya ingin menolong mu saja.. Tiyyo tidak ingin membunuh mu.. hiks.." isak anak kecil yang bernama Tiyyo itu sambil mengusap-usap matanya yang berjatuhan air mata

"maaf ya, aku pikir kau ingin membunuhku.. sebab ditangan mu ada pisau kecil"ucap anak itu sambil menggaruk kepalanya yang tidak gatal

"eung.. tidak apa-apa, Tiyyo ambil pisau kecil ini sebab tanganmu sedang terikat jadi Tiyyo pikir untuk melepaskan tali itu dengan menggunakan pisau kecil ini"ucapnya dengan tatapan polos

"baiklah kalau begitu lepaskan tali sialan ini"ucap anak itu memberikan tangannya yang terikat kepada Tiyyo

"ish! memaki itu tidak baik tahu!"ucap Tiyyo memarahi anak tersebut sembari memotong tali yang terikat pada tangannya

"haha, iya-iya maaf, tadi namamu siapa?oh iya Tiyyo.. perkenalkan namaku Jefferson kau bisa memanggilku dengan sebutan Jeff"ucap Jeff memberikan sebuah salaman kepada Tiyyo

"eumm.. Jeff bisa memanggil Tiyyo dengan sebutan Tiyyongie"ucap Tiyyo membalas salaman itu sambil mengangguk antusias

"Bisakah kau mengobati lukaku ini? rasanya sangat perih"ucap Jeff memasang wajah memelas

"oh iya Tiyyo lupa mengobati luka Jeff"ucap Tiyyo mengambil obat-obatan nya

ya,sembari Tiyyo mengobati lukanya mereka berdua bercerita tentang asal-usul mereka, keluarga,status sosial,nama kedua orangtua,masa lalu, pengalaman mereka,makanan kesukaan,hewan yang paling disukai,hobi,dan lain sebagainya

setelah mengobati luka Jeff, Tiyyo langsung memasukkan obat-obatan nya dan tak lama kemudian datanglah pengawal-pengawal kerajaan yang ternyata mencari-cari keberadaan Jeff

"Ternyata pangeran ada disini, lalu siapa anak kecil yang berada dibelakang pangeran?"ucap salah satu pengawal itu

ternyata Tiyyo takut dengan prajurit-prajurit kerajaan milik Jeff, dia pikir mereka akan menangkapnya tapi nyatanya tidak.

"kenapa bersembunyi dibalik badanku hm?kau takut dengan mereka?tenang saja mereka tidak akan menangkapmu"ucap Jeff menenangkan Tiyyo

lalu Jeff membalikkan badannya lalu menundukkan sedikit kepalanya agar dia bisa melihat Tiyyo dengan jelas

"kau tidak perlu Tiyyongieku sayang, selagi aku ada disini maka kau akan aman" bisik Jeff tepat ditelinga Tiyyo membuat pemiliknya bergidik ngeri setelah mendengar kata yang beberapa detik yang lalu di lontarkan oleh Jeff

sebenarnya apa yang ada dibenak otak Jeff sekarang ini?! bisa-bisanya anak kecil seperti Tiyyo ia goda!

"pangeran, sebaiknya kita kembali sekarang jika tidak maka paduka raja akan mengamuk"ucap Panglima prajurit tersebut

"Seperti nya Jeff akan pulang, kalau begitu Tiyyo juga pulang ya! sampai jumpa"ucap Tiyyo tersenyum manis

belum sempat melangkah, tangan Tiyyo dipegang oleh Jeff yang tandanya anak laki-laki itu belum mengizinkan empunya pergi dari hadapannya.

"Sebelum kau pergi aku ingin memberikan sesuatu untukmu"ucap Jeff membalas senyuman Tiyyo sembari melepaskan sebuah kalung yang melingkari leher nya

kalung yang sangat indah! mungkin untuk Tiyyo kalung itu sangatlah mahal dengan menjual sapi-sapi ternak nya saja pasti tidak cukup untuk sebuah kalung yang dipegang oleh Jeff

"aku ingin kau menjaga kalung ini, jika kita masih diberi kesempatan untuk bertemu lagi.. kembalikan kalung ini lagi kepadaku, kau mengerti?"ucap Jeff selembut mungkin

Tiyyo mengangguk. itu tandanya ia bersiap untuk menjaga kalung ini, ya bagi Jeff.. ia memberikan kalung ini untuk menguji Tiyyo sesampai manakah ia akan menjaga kalung itu.

ya kalau bisa dibilang kalung itu sebenarnya pemberian sang ayah saat ia berusia 5 tahun.

"Kalau begitu aku pergi dulu, jangan lupakan aku ya"

"eumm.. Jeff juga jangan lupakan Tiyyo ya!"








CONTINUED

Little LoveWhere stories live. Discover now