Mereka melanjutkan perjalanannya setelah mengurus daging rusa agar mudah membawanya.

Setelah perjalanan yang cukup panjang, mereka berhenti ketika melihat danau. Putri Ershya sangat suka pada air, ia segera turun dan berlari menghampiri danau.

"huaa sangat indah" girangnya "Pangeran kemari, lihatlah airnya sangat jernih, pepohonannya sangat rindang, udaranya sangat segar, baunya sangat harum" semangat Putri Ershya sambil berputar-putar melihat sekelilingnya

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

"huaa sangat indah" girangnya "Pangeran kemari, lihatlah airnya sangat jernih, pepohonannya sangat rindang, udaranya sangat segar, baunya sangat harum" semangat Putri Ershya sambil berputar-putar melihat sekelilingnya.

Pangeran Gharlin turun mengikuti Putri Ershya, ia diam-diam tersenyum melihat Putri Erhysa bahagia rasanya sangat menenangkan baginya.

Putri Ershya menuntun tangan Pangeran Gharlin. Mereka menghampiri tepi danau, Putri Ershya mengambil air lalu meminumnya

"ahh segar" lega Putri Ershya "minumlah pangeran" titahnya.

Pangeran Gharlin mengikuti perintah Putri Ershya dan meminum air seperti yang Putri Ershya lakukan. Putri Ershya tersenyum memandang wajah pangeran gharlin yang damai ketika minum

"kaka kemarilah" teriak Putri Ershya

Saat Pangeran Aloxed hendak turun ia dikejutkan dengan tombak yang mendarat tepat dihadapannya.

Pangeran Aloxed terkejut ia memindai sekitar, matanya menelusuri seluruh hutan, mencari tahu asal tombak tersebut datang.

'Ada yang tidak beres' batinnya

"tunggu sebentar, aku pergidulu" ujar pangeran Aloxed dan pergi mencari sumber asal tombak datang.

Pangeran Gharlin dan Putri Ershya menatap bingung kepergian pangeran Aloxed.

"ada apa?" tanya Putri Ershya bingung.

Pangeran Gharlin mengedikan bahunya "biar kucari tahu"

Putri Ershya mengangguk, tangan pangeran Gharlin terulur mengelus rambut Putri Ershya. Pangeran Gharlin melangkah meninggalkan Putri Ershya untuk mengikuti Pangeran Aloxed, namun langkahnya terhenti ketika mendengar suara rusa di seberangnya.

Ia menatap Putri Ershya dengan senyuman menyeringai "aku akan menagkapnya" ujar Pangeran Gharlin, lalu berbalik arah menuju rusa berada

Putri Ershya mengedikan bahunya,
Seakan tidak peduli dengan keadaan sekarang. Ia kembali bermain air dengan ria. Putri Ershya melangkahkan kakinya kedalam danau ia berniat merendam kakinya.

 Putri Ershya melangkahkan kakinya kedalam danau ia berniat merendam kakinya

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Tiba-tiba air yang jernih berubah menjadi merah darah.

Nyatanya danau yang indah itu menyembunyikan sisi buruknya. Sisi tenang air nyatanya berbahaya jika diganggu.

Kaki Putri Ershya terluka, ternyata didalam danau itu terdapat banyak serpihan kaca yang membuat kaki Putri Ershya terluka dan mengeluarkan banyak darah.

"shhhh ahhh perih" Putri Ershya mencoba mengangkat kakinya dari tusukan kaca yang menancap dikakinya.

'siapa yang membuat ini semua? Kenapa danau ini menyimpan banyak luka?' batin Putri Ershya yang masih kesakitan

Tiba-tiba tubuhnya terasa dingin, matanya mengeluarkan air. Hatinya bergemuruh. Sisi lain dari Putri Ershya hari ini sedang menyelimutinya, dan kali ini Putri Ershya tidak bisa mengendalikan emosinya. Jangan sampai sisilain itu membuatnya dalam bahaya.

Biasanya jiwa itu muncul ketika keadaan Putri Ershya dalam bahaya ataupun dalam keadaan sakit, seperti sekarang contohnya.

Jiwa itu muncul untuk melindungi Putri Ershya dari dalam bahaya, tapi tidak bisa dipungkiri, bahkan jiwa itu sendiri yang sering membawa bahaya untuk putri Ershya

Putri Ershya berlari dengan kakinya yang terus mengeluarkan darah. Ia berlari keluar dari danau dan berhenti di tengah hutan.

"huuufft... Shhhh ahh sakit" Putri Ershya terus meringis "arghhhhhh"

Tubuh Putri Ershya merosot, ia terduduk dengan tubuhnya yang semakin mendingin, manik matanya berubah menjadi biru tua, tatapan tajamnya mampu membunuh siapa saja yang berada dihadapannya.

Krusk krsuk...

Mata Putri Ershya mengedar kesekitarnya, mencari asal suara yang menjadi ancaman baginya, matanya menelusur semaksemak di depannya.

Muncul seekor kuda kerajaan dari semak semak yang mengejutkan Putri Ershya, kuda tersebut nampak marah, dan menghampiri Putri Ershya.

Putri Ershya mundur hingga tubuhnya menabrak pohon, "pergilah" usir Putri Ershya

kuda tersebut terus saja menghampiri Putri Ershya, sepertinya kuda tersebut tengah ketakutan, kuda itu bukannya mundur tetapi semakin mendekat kearah Putri Ershya.

"pergii!! Atau kau akan mati!!" peringatan Putri Ershya pada kuda dihadapannya.

Kuda itu masih saja berada didekat Putri Ershya bahkan kaki kuda tersebut menginjak kaki Putri Ershya yang luka.

Putri Ershya menggeram marah, tubuhnya yang dingin kini bangkit, tatapan matanya menajam, tangannya mengepal dan sebuah pedang es tibatiba ada didalam genggamannya.

Srettt

Pedang es menancap tepat di dada kuda kerajaan itu. Seketika kuda itupun membeku dengan pedang es yang masih menancap di dadanya. Sudah dipastikan kuda itu mati.

Pedang es milik Putri Ershya itu mengandung racun yang mematikan.

"Olivyaa" teriak seorang pria yang barusaja datang dari balik semak semak.

Tubuh Putri Ershya semakin melemas, hawadingin ditubuhnya sudah tidak bisa terkendalikan

Brukh

-----
Pangeran Gharlin kembali ke danau dengan daging rusa yang ia bawa. Matanya mengedar menelusuri area danau, tapi ia tidak menemukan yang ia cari, Putri Ershya tidak ada di sekitar danau.Wajahnya mengkerut kala ia melihat jejak darah yang menunju hutan

"Putri Ershya" khawatir Pangeran Gharlin, ia berlari mengikuti arah jejak darah menuju hutan. Jantungnya berdetak takkaruan, pikirannya berantakan memikirkan keberadaan Putri Ershya

Matanya membulat, melihat keadaan Putri Ershya yang begitu memilukan. Tubuhnya membiru dengan darah yang mengalir dari kakinya. Bukan hanya itu, yang membuat Pangeran Gharlin lebih terkejut adalah posisi Putri Ershya yang berada di pangkuan seorang pria asing.

"Lepaskan dia!!!" teriak Pangeran Gharlin.

Pangeran Gharlin berjalan mendekat kearah Putri Ershya dengan pedang yang ia arahkan kedepan "Berani-beraninya kau menyentuh dia" marah Pangeran Gharlin

Pria yang diteriakinya hanya menatap malas kearah Pangeran Gharlin "tidak, tidak akan kulepaskan dia begitu saja"ucapnya sambil berdiri mengangkat tubuh Putri Ershya yang sedari tadi tidak menyadarkan diri dipangkuannya.

Pangeran Gharlin menggeram marah, ketika ia hendak meraih Putri Ershya, pria tersebut menghilang ntah kemana dengan Putri Ershya yang masih dipangkuannya.

Pangeran Gharlin dilanda bingung, kemana pergianya pria itu membawa Putri Ershya dalam keadaan tidak baik-baik saja, dalam keadaan seperti itu hanya Pangeran Gharlinlah yang bisa menyembuhkannya.

"arghhhhhhh Putri Ershyaaaaaaa" teriak Pangeran Gharlin menggema di hutan yang mulai gelap

________

Next ya

Jaga kesehatan kalian...
Dirimu, kesehatanmu, merupakan hal yang paling berharga.

2 SISI (On Going) Where stories live. Discover now