🍁Prolog🍁

109 7 0
                                        

Di suatu sore hari "Akhirnya bisa libur kerja selama 3 bulan jadi gak usah ketemu sama tuh om-om menyebalkan,dah lah langsung pulang aja mau rebahan nih"

Seorang pria bernama lengkap Rayhan Léger  seorang pria yang biasa-biasa saja ia bekerja di sebuah toko kue yang cukup terkenal di daerah itu dan gaji nya pun lumayan tetapi ia merasa ada yang kurang yaitu 'Teman' meskipun memiliki pekerjaan yang layak dan uang yang mencukupi tetapi ia tidak memiliki seorang teman satupun

Rayhan sedang berjalan santai menuju rumahnya dan ketika ia ingin melewati jalan menanjak

"AAAAAAAAA AWAS" Teriak seorang pria dengan kursi rodanya yang sedang berjalan kencang menuju ke arah Rayhan dari ujung jalan menanjak itu

Tiba-tiba pria itu terlempar dari kursi rodanya dan terlempar ke arah Rayhan seketika Rayhan langsung menangkapnya

"Ringan"kata-kata yang tanpa sadar Rayhan keluarkan dari mulut nya

"Lo gak apa-apa"Tanpa pikir panjang Rayhan langsung menanyakan kabarnya

"Lepasin"

"Hah!?"

"GUE BILANG LEPASIN LU GAK DENGAR KAH!!"Pria itu menatap mata Rayhan

"Kalo gw lepasin Lo bakal jatuh mau??"

"Biarin"

Rayhan langsung melepaskan tangannya yang sedari tadi memeluk pria itu,pria itu terjatuh dan meringis kesakitan

"KOK LO LEPAS SIH GW KAN JADI JATOH GIMANA SIH"Ucap pria dengan tegas

"Lah tadi kan Lo yang nyuruh lepasin gimana sih"

"Cih menyebalkan dasar belok"pria itu mengalihkan pandangannya dari Rayhan

"Hah!?apa Lo bilang tadi"Rayhan mulai menaikkan suaranya

"Apa!?gak seneng Lo kan emang belok"

Rayhan berjalan semakin dekat dengan pria itu dan memegang pundak pria itu "Lo bilang gw belok iya kan"tanya Rayhan dengan senyuman tetapi itu sangat terlihat menyeramkan bagi pria itu

Pria itu sudah salah masuk kandang karena ia sudah masuk ke dalam kandang seorang singa yang sedang lapar sedangkan dia hanya seekor kelinci yang tak berdaya

"Sakit"Rayhan langsung panik karena seingat nya ia tidak mencengkeram pundak pria itu dengan kuat"L-lo kenapa g-gue gak ngapa-ngapain Lo kok bener dah sumpah gue cuman mau bikin Lo ketakutan kok"Rayhan menatap ke arah pria itu

Pandangan Rayhan teralihkan ketika ia mengetahui ada darah yang keluar dari kaki pria itu"K-kaki Lo kenapa"Ucap Rayhan panik

Ketika Rayhan sedang sibuk memikirkan bagaimana dia bisa menutup luka yang ada di kaki pria itu tanpa ia sadari pria itu sedang menangis

Hiks....Hiks....

Rayhan langsung menengok ke arah pria yang sedang menangis itu"J-jangan nangis ya"Rayhan semakin panik

Ia langsung mencari apapun yang bisa ia gunakan dan ia menemukan kursi roda yang tadi pria itu gunakan,tanpa pikir panjang Rayhan langsung menggendong pria itu dan membawanya ke kursi rodanya

"Kita mau kemana"tanya pria itu

"Ya rumah sakit lah masa ke kuburan"Rayhan langsung menjalankan kursi rodanya menuju rumah sakit

Dan sampai di sana Pria itu langsung di periksa oleh dokter di sana

"Dasar padahal kan sudah ku bilang jangan pergi kemana-mana nanti luka mu terbuka lagi kalau begini kau tidak bisa berjalan lagi"ucap dokter yang sedang memeriksa kondisi pria itu

Pria itu hanya menundukkan kepalanya"Biarkan saja lagi pula sejak awal sudah tidak ada harapan untuk ku bisa berjalan lagi yakan"perkataan yang mengejutkan dari pria itu

Rayhan tidak begitu paham masalah pria itu ia pikir pria itu tetapi ia menyimpulkan bahwa"Pengecut"mereka sudah jalan pergi pulang dari rumah sakit itu dan Rayhan mendorong kursi roda pria itu

"Hah!?apa yang Lo katakan tadi"tanya pria itu dengan tatapan penuh amarah kepada Rayhan

"Apa!?Lo emang pengecut masa cuman itu lo jadi putus asa seharusnya Lo tuh semangat buat bisa sembuh bukannya langsung nyerah gitu"perkataan Rayhan yang membuat pria itu tersadar

"Lo benar gw harus semangat"ucap pria itu sambil menyemangatinya

"Nah gitu dong"

Entah sejak kapan mereka mulai sedikit demi sedikit menjadi dekat

"Rayhan"ucap Rayhan tiba-tiba,Pria itu menengok ke arah Rayhan

"Hah?"

"Itu nama gue kita kan belum kenalan"

"Oh iya gue lupa"

"Dasar jadi siapa nama Lo"

"Oh nama gue Rio salken yah hehe"dan seperti nya merek sudah menjadi seorang teman tanpa mereka sadari

"Rio Lo mau gak bikin janji sama gue"

"Janji? janji apa?"

"Janji kalo suatu hari nanti Lo bakal bisa berjalan dan kita lari bersama nanti"

"Boleh"

"Jadi Lo harus semangat buat sembuh ya"

"Iya gue tau,Lo juga harus janji sama gue"

"Apa??"

"Lo bakal selalu ada di samping gue sampai gue sembuh"

"Hmmm boleh deh"

"Nah kalo gitu kita adil yakan"

"Iya iya"

"Oh iya Rumah Lo di mana?"Sejak tadi Rayhan ingin menanyakan pertanyaan itu"itu di sana deket lagi kok"Rio menunjuk sebuah Rumah yang cukup sederhana

"Lah!?Rumah Lo samping Rumah gue"Persis seperti yang terlihat mereka itu sepertinya tetanggaan"Oh apa jangan-jangan Lo itu orang yang baru pindah kemarin kan"

"Iya gw baru pindah kemarin"

"Waw bisa gitu ya"

"Ya biasalah,udh lah pulang yuk gue udah ngantuk nih soalnya kelamaan di rumah sakit"

"Iya iya kita pulang nih"

Mereka makin lama makin dekat yang tadi awalnya saling bertengkar karena suatu hal sekarang mereka menjadi saling dekat

"Aku pulang"Rayhan sudah sampai rumah nya, tetapi ketika ia sampai ia terkejut dengan satu hal

"A-AYAH!!"

.
.
.
.
.
.
.

"Memiliki seorang teman itu memang menyenangkan tetapi juga sangat menyebalkan karena suatu hari nanti ia akan pergi"
-Rio🍁

But i need you || RayhanWhere stories live. Discover now