S

2.6K 249 20
                                    

-HAPPY READING-

"Dia Taehyun, temen sekolahnya adek. Dan dia juga yang bawa adek pulang ke rumah." Jawab Mark cepat.

Jeno mengangguk paham. Dia menatap Taehyun dengan pandangan menilai, kemudian mimik wajahnya berubah serius. "Makasih udah nganterin adek gue. Sekarang lo boleh pulang kalau emang ga ada keperluan lagi di sini."

"Maaf bang, tapi boleh ga kalau gue pulangnya setelah Beomgyu sadar? Gue bener-bener khawatir sama dia."

"Ga bol---"

"Iya gapapa, kamu di sini aja ya temenin Bamu." Taeyong tersenyum ramah, tadi dia tidak sempat menatap wajah orang yang sudah mengantarkan anaknya pulang sangking paniknya dengan keadaan Beomgyu.

"Boleh om? Serius?" Taehyun bertanya dengan sudut bibir tertarik ke atas.

Taeyong tertawa kecil melihat binar tulus di mata teman anaknya yang dia ketahui bernama Taehyun itu. "Iya. Ngomong-ngomong jangan panggil om, panggil Bubu aja."

"Em ok Bubu."

"Bu tapi kan--" Jeno hendak protes tapi Taeyong lebih dulu menariknya keluar dari sana meninggalkan Mark serta Taehyun yang menjaga di dekat Beomgyu.

"Cantik." Gumam Taehyun pelan sembari mengamati wajah Beomgyu yang tampak damai.

Mark tersenyum kecil melihat Taehyun yang tampak memuja Beomgyu. "Tae, kalau Bamu udah bangun lo bakal ngungkapin siapa diri lo kan?"

Taehyun lupa, sangking senangnya dia menemukan fakta bahwa orang yang di carinya selama ini sudah ketemu, Taehyun jadi lupa bagaimana dia akan menyampaikan alasannya menghilang begitu saja. Dia takut Beomgyu marah kepadanya, walaupun dia sangat menunggu momen ini, tapi dia juga khawatir bagaimana reaksi yang akan di berikan Beomgyu.

"Jujur gue takut bang, gue takut lihat Beomgyu marah ke gue karena udah ninggalin dia gitu aja."

Mark menggeleng. "Lo tahu, Bamu ga pernah marah sama lo. Dia bahkan ga benci lo sedikit pun karena udah pergi tanpa pamit. Dia benar-benar nungguin lo, bahkan dia ngelakuin segala cara agar bisa ketemu sama lo Tae. Adek gue itu jatuh cinta sama lo dari kecil. Kalau lo ga ngasih tahu kebenarannya, lo akan ngebuat dia menderita lebih lama."

Perlahan air mata Taehyun jatuh, dia hanya takut. Takut jika Taehyun memberitahu Beomgyu nanti, Beomgyu akan kembali menderita ketika dia pergi. Taehyun tidak janji akan bisa terus bersama Beomgyu mengingat ginjalnya....

Taehyun mengangguk berusaha meyakinkan dirinya kalau langkah yang dia ambil benar. "Kalau gitu gue bakal ngasih tahu Bamu." Lirih Taehyun.

..

Mata bulat yang di hiasi bulu mata lentik itu berkedip-kedip. Kepalanya sedikit pusing, terakhir yang dia ingat dia berada di jalan pulang dengan Taehyun.

"Ha-haus.."

Dengan sigap Taehyun yang sedari tadi mengamati Beomgyu langsung menyodorkan segelas air putih. "Ini, pelan-pelan minumnya."

Beomgyu duduk perlahan di bantu oleh Mark, dan mengambil pelan gelas yang di sodorkan Taehyun. Dia meminum air itu hingga tandas.

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: May 11, 2023 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

Bukan Anak Bontot! Where stories live. Discover now