Q

3.6K 442 33
                                    

-HAPPY READING-

Beomgyu berlari keluar kelas dengan cepat, jam istirahat kali ini dia sedang bermain petak umpet bersama ketiga sahabatnya. Berhubung sebelumnya yang ditemukan pertama kali adalah Asahi, jadi dia harus rela menutup matanya dan membiarkan Chenle, Jaemin serta Beomgyu bersembunyi.

Mereka bertiga berpencar ke segala arah, persetan dengan perjanjian awal yang tidak boleh keluar kelas, pokoknya Asahi tidak boleh menemukan keberadaan mereka.

Padahal mereka bertiga ga tahu aja kalau sebenarnya Asahi sudah menyusun strategi dari tadi. Dia bahkan pura-pura menutup matanya, lalu berhitung dengan keras. Sesudah itu dia kembali ke mejanya dan menelungkupkan kepalanya di sana tanpa mau repot-repot mencari Beomgyu, Chenle dan Jaemin.

Sementara itu, di sisi lain Beomgyu tengah berlari ke taman belakang sekolah dan bersembunyi di bawah pohon.

"Hah.... Semoga si Asahi ga nyariin gue sampai ke sini." Gumam Beomgyu sedikit ngos-ngosan akibat lari dari kelas ke taman belakang. 

Tapi, tiba-tiba bulu kuduk Beomgyu meremang, dia merasa ada orang yang memperhatikannya. Dengan cepat Beomgyu menoleh ke samping, dan benar aja, dia sedang di perhatikan oleh seseorang.

"Hai." Beomgyu tersenyum kikuk sambil melambaikan tangannya.

"Habis ngapain? Kok kaya lagi di kejar setan gitu?"

Beomgyu menggaruk tengkuknya yang ga gatal. "Habis lari, ngumpet dari Asahi." Cicit Beomgyu.

"Bang---"

"Taehyun. Jangan panggil gue pake embel-embel bang!" Potong Taehyun cepat.

"Eh iya Taehyun hehehe. Lo sendiri, ngapain di sini?"

Taehyun mengangkat buku yang sedari tadi dia baca ke udara tanpa berniat membuka suara.

"Oh, lagi baca. Btw, baca buku tentang apa tuh?"

Taehyun diam, hal itu memancing Beomgyu untuk mendekat ke arah Taehyun yang sedang duduk dan menyandarkan tubuhnya ke batang pohon besar.

"Bertahan hidup dengan satu gin---" Baru saja Beomgyu membaca judul buku yang ada di tangan Taehyun, tapi pemiliknya dengan cekatan menutupi cover bukunya.

"Kepo banget sih."

"Habisnya lo ga ngasih tahu judul. Gue kan penasaran, gue kira tadi lo lagi baca novel romantis hahaha."

"Engga, ga tertarik juga."

"Tapi gue boleh tahu ga kenapa lo baca buku itu? Emmm maksud gue kan.... Aduh gimana ya jelasinnya."

"Salah ya gue baca buku beginian?"

"Engga sih, tapi aneh aja. Apa jangan-jangan lo...."

Taehyun menggigit pipi bagian dalamnya. Jangan bilang Beomgyu....

"Lo mau jadi dokter ya? Iya pasti, udah ketebak." Beomgyu tersenyum bangga bisa menebak tujuan Taehyun membaca buku itu.

Sementara itu Taehyun bernapas lega, untung Beomgyu ga mikir kemana-mana. "Nah iya, itu gue mau jadi dokter makanya baca buku ini."

Beomgyu memicing curiga dengan gelagat aneh yang di tunjukkan Taehyun barusan.

"Eh, bentar. Sejak kapan kita berdua sedekat ini? Terakhir kali waktu ketemu di sirkuit masih agak canggung." Gumam Beomgyu tersadar dengan gaya bicara mereka yang jauh lebih santai.

Taehyun menggedikkan bahunya, entahlah ini pertemuan ketiga meraka. Biasanya Taehyun paling anti mengobrol dengan orang asing. Tapi dengan Beomgyu, rasanya berbeda.

Bukan Anak Bontot! Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang