MR. MARVEL - 49

8.7K 454 49
                                    

     Ketika Alesya membuka matanya, dia mendapati William duduk di sisi brankarnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

     Ketika Alesya membuka matanya, dia mendapati William duduk di sisi brankarnya. Menatapnya dengan senyum yang paling indah.

Alesya langsung sadar, karena kepanikannya tadi dia melupakan keberadaan William.

Ya Tuhan, apa yang dipikirkan William saat menyaksikan semuanya tadi? pikiran itu membuatnya panik dan hendak bangkit dari ranjangnya, tapi William menahannya dengan tangannya.

"Nggak papa, tidur aja" gumamnya lembut

Alesya menurut membaringkan tubuhnya, tetapi menatap William dengan kepanikan mendalam.

"William..."

"Nggak papa, aku udah tau dan aku ngerti kok"

Kata-kata itu membuat wajah Alesya menegang. "Tahu apa? mereka ngomong sesuatu sama kamu?" bisiknya lemah.

"Semuanya, tentang kamu sama Marvel dan perasaan kamu ke Marvel.."

"Aku nggak punya perasaan apapaun sama Marvel" sangkal Alesya.

"Sttttt..." William menghentikan ucapan Alesya.

"Kamu nggak perlu lagi boongin diri kamu sendiri, aku juga udah tau semuanya dan aku nggak apa-apa, kamu sayang sama aku aja itu udah cukup buat aku.." William menghela nafasnya pedih.

"Kamu nggak peru ngorbanin kebahagiaan kamu buat aku.. itu malah buat aku nggak bisa nerima"

Mata Alesya mulai berkaca-kaca. "Tapi aku nggak pernah ngerasa ngorbanin apapun, aku sayang sama kamu, aku mau jagain kamu sampe sembuh.."

Dengan lembut William meraih tangan Alesya dan menggenggamnya. "Aku tau kamu sayang sama aku, dan aku percaya itu" dengan lembut William menoleh ke arah pintu.

"Dia ada di luar, lagi nunggu waktu yang pas buat menemui kamu, aku juga udah bicara sama dia dan aku yakin kalo dia benar-benar cinta sama kamu, dan aku rasa lebih besar dari cinta aku ke kamu" desah William getir.

"William nggak boleh ngomong gitu" air mata mulai menetes di pipi Alesya dan William mengapusnya dengan lembut.

"Itu kenyataannya, Marvel benar-benar sayang dan cinta sama kamu, sampai-sampai dia mau ngambil resiko apapun biar kamu bahagia, dan dia rela dibenci sama kamu biar kamunya bahagia" William tersenyum lembut.

"Terus terang aku aja kagum sama dia dan aku ngerasa tenang kalau dia yang bakal jagain kamu"

"Udah berhenti, aku nggak mau denger lagi kamu jatuhin diri kamu sendiri.." Alesya mulai merasa dirinya seperti kaset yang rusak, mengulang-ulang kalimat yang sama.

"Karna emang itu yang perlu aku omongin sama kamu" gumam William sedikit geli dengan kata-kata Alesya.

Yah, dia ternyata bisa bahagia juga menyadari bahwa pada akhirnya dia akan memberikan kebahagiaan pada Alesya, kebebasan yang akan di berikan pada Alesya akan membawa gadis yang dicintainya itu kepada kebahagiaan sendiri, dan William merasakan kebahagiaan tersendiri ketika dia pada akhirnya merelakan Alesya.

MR. MARVELTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang