02

15.6K 944 9
                                    

"Bukan Chloe, mana mungkin aku memiliki kekasih sepolos dia." Harry memotong kalimat ku sebelum aku selesai menjawab pertanyaan Chloe. Dan apa yang ia jawab? Oh thanks Mr. Styles. Memang aku polos, tapi aku tidak terlalu polos untuk urusan sex. Semua itu karena cerita Harry juga bukan?

Setelah selesai berbincang dengan Chloe, aku dan Harry memilih meja di lantai dua sambil menikmati indahnya kota pada malam hari. Inilah yang membuatku sangat mencintai Orlando. Lampu kota yang indah, ya walaupun dikota lain sama indahnya atau mungkin lebih indah. Dan satu lagi, banyak wisatawan asing yang datang mengunjungi Orlando. Ini juga yang membuatku mempunyai beberapa teman di ujung dunia. Biar kuceritakan, aku memang mempunyai beberapa teman yang mungkin hanya sekali atau dua kali kutemui. Beberapa dari mereka mengenalku saat mereka berlibur di Orlando. Dan salah satunya adalah seorang wanita berkebangsaan Inggris bernama Eliza Kraz. Kami bertemu ketika Eliza tersesat dan tak tau arah untuk kembali ke hotelnya. Akhirnya aku mengantarkan dia sampai hotel tempatnya menginap. Dari situlah aku dan Eliza sangat akrab. Aku selalu menceritakan masalah yang aku alami padanya, dan dia selalu memberi solusi terbaik untukku. Jika Eliza adalah laki-laki mungkin aku akan bercinta dengannya.

"Melamun lagi, huh? Atau sedang memikirkan sex dengan ku?" Tiba-tiba pertanyaan Harry membuatku membelalakan mataku kearahnya. "Uh wow tak usah marah begitu Abb. Aku takut bola mata mu keluar, dan itu pasti akan membuatku berfikir dua kali untuk mencium mata mu." Lanjutnya yang langsung ke sambut dengan pukulan di lengannya yang besar.

"Harry Styles shut your fuckin mouth up! Ini tempat umum tuan Styles." Balasku geram. Bagaimana tak geram, ini tempat umum dan dia sudah kelewatan menggoda ku.

"Kau takut mereka memanggil mu bitch nona Abby Styles? Atau sekarang kau sudah ingin menikmati sesuatu yang indah. Uhm kau tau kan maksudku?" Tanyanya lagi. Dan jujur saja aku masih bingung dengan apa yang ia katakan. Maksudku, dia bertanya apa aku ingin 'menikmati sesuatu yang indah' yang sama sekali tak ku ketahui apa maksudnya.

Sampai akhirnya dia menjelaskan apa itu 'sesuatu yang indah' padaku. Ya maksud pria mesum ini adalah sex. Oh harusnya aku tak memaksanya untuk menjelaskan apa arti dari kalimatnya tadi jika ternyata semua itu masih berkelut dengan dunia sex-nya. Aku menyesal, sungguh.

Tak terasa jam sudah menunjukkan pukul 11 malam. Jujur saja aku tak pernah pulang selarut ini. Ya kau tau, aku hidup sendiri dan aku sangat takut jika pulang pada malam hari. Harry memang sering mengajakku keluar malam tapi aku selalu menolak dengan alasan mengerjakan tugas. Mungkin dalam sebulan aku keluar pada malam hari hanya sekali atau dua kali. Itupun Harry yang mengajakku.

"Harry, bisa kita pulang? Kau tau kan aku tak suka pulang larut malam." Pintaku pada Harry. Entahlah aku merasa tidak nyaman jika harus keluar semalam ini. Juluki aku penakut atau apalah terserah, tapi memang semua ini tak membuatku nyaman.

"Jam segini? Bahkan pelacur baru keluar Abb." Jawab Harry, seperti biasa.

"Berhubung aku bukan pelacur, maka sekarang antarkan aku pulang atau aku akan pulang sendiri." Ancamku dengan wajah yang ku buat semenantang mungkin agar Harry takut. Walau aku tau ini tak akan bekerja untuk pria semacam Harry.

"Baiklah nona polos. Aku akan mengantar mu pulang." Kata Harry. Oh aku tak menyangka ancamanku akan bekerja padanya.

Harry pun segera turun kebawah dan berpamitan pada Liam dan Chloe. Kami tak sempat berbicara banyak karena Harry sudah mengajakku untuk meninggalkan cafe milik Liam. Aku hanya sempat bersalaman dengan Liam dan berbicara sedikit. Kurasa Liam pria yang baik dan asik. Dia juga terlihat lucu dan tipe pria yang bisa menghidupkan suasana.

Akhirnya aku dan Harry sampai dirumahku. Jam segini jalanan kota sama sekali tidak sepi, masih banyak kendaraan yang berlalu lalang. Aku dan Harry juga membutuhkan waktu hampir setengah jam untuk sampai di rumahku karena jalanan cukup ramai.

"Kau tidak pulang? Apa mom Ag tidak mencari mu?" Tanyaku pada Harry yang mengikutiku masuk kedalam rumah.

"Tidak akan. Dia akan tau sendiri jika aku menginap disini." Jawabnya lalu mendahului ku dan segera menuju dapur. Aku menaiki anak tangga menuju kamarku. Dirumahku hanya ada dua kamar. Satu kamar orangtua ku dilantai bawah dan satu kamarku dilantai atas. Kamarku memang cukup luas kalau hanya kutempati sendiri. Dad memang sangat ingin membuatku merasa nyaman dikamarku sendiri, dan tentu saja dia berhasil. Sampai mom pernah memarahiku dan dad karena aku pernah tidak keluar dari kamar selama sehari penuh. Ya mom sangat jengkel padaku dan dad terus saja membela ku. Itu sebabnya mom juga kesal dengan dad karena terlalu memanjakan ku. Kenangan itu sangat lekat dikepalaku. Kenangan indah dirumah ini bersama mom dan dad yang masih bersama. Kenangan yang begitu banyak ada dirumah ini. Itu sebabnya juga aku tidak ingin meninggalkan rumah ini.
"Hey aku tidur dibawah lagi? Uh aku bosan tidur sendiri." Tanya Harry membuatku kembali kedunia nyata. Tiba-tiba Harry masuk kamar ku dan duduk di karpet berbentuk kepala harimau dikamar ku. Yah dad yang membelikannya untukku. Dad memang suka dengan harimau. Entahlah binatang buas itu bisa membuat dad sangat mencintainya.

"Argh! Kau mengganggu ku melamun. Lantas kau ingin tidur dimana?"

"Kau melamun atau membayangkan aku menidurimu? Tidur bersama mu pastinya."

"Harry bisakah kau tak menggoda ku terus? Tidurlah di karpet itu saja. Atau di sofa."

"Kau tergoda? Atau kau sudah menginginkan ku?"

"STYLES!"

Aku memasang raut wajah kesal pada Harry. Dia selalu saja menggoda ku. Bukan masalah besar jika dia selalu menggoda ku, hanya saja aku takut tergoda dan terbawa suasana. Ya kau pasti tau maksudnya kan.

Aku membiarkan Harry yang masih duduk di karpet ku. Setelah berganti pakaian, aku pun segera naik ke kasurku dan bersiap tidur. Aku sempat melirik Harry yang mengotak-atik laptop ku.

Tiba-tiba aku merasakan hembusan nafas di leherku dan tangan besar yang merangkul ku dari belakang.

"Sssh. Tenanglah Abb. Kau akan suka ini." Bisiknya saat aku mencoba untuk berontak.

"Harry ah-- Lepaskan. HARRY!"

_____

xx key

STYLESWhere stories live. Discover now