Special for Wonse 🚷

919 79 14
                                    

Switzerland. Siapa yg tak mengenal negara yang dikenal dengan pemandangan gunung yg diselimuti oleh salju serta hijaunya pedesaan disana.

2 anak manusia yang baru beberapa hari yang lalu meresmikan hubungan mereka ke jenjang yang sudah serius sedang menikmati pemandangan itu dibalkon kamar hotel mereka.

Tempat duduk panjang menjadi tempat mereka dengan Nayeon yg duduk bersandar didada bidang suaminya dan tangan yg memeluk pinggang ramping Nayeon. Sunggu tempat yang sangat romantis.

Jeongyeon menghirup harum leher istrinya sambil sesekali mengecupnya.
"Sayang geli ih.."

"Kamu wangi banget sayang.." ucap Jeongyeon yg masih mengendus dileher Nayeon.

Nayeon akhirnya mengubah posisi menghadap Jeongyeon namun tidak dengan tangan Jeongyeon yg masih setia melingkar dipinggang Nayeon.
"Sayang.." tangan Nayeon sudah mengelus pipi sang suami.

"Hmm??" Nayeon tersenyum menatap mata sayu suaminya.

"Saranghae.."
*Cup*
Bibir merah Nayeon sudah dicium lembut oleh pawangnya. Tangan Nayeon juga sudah melingkar dileher Jeongyeon.

Lumatan lembut perlahan memburu.
"Hhmm.. Hmmm... Hhmm.."
*Cup* *Cup* *Cup*
Suara decakan kedua bibir itu sungguh mengundah saiton. 😁
Hingga Nayeon memutus duluan bibir mereka.

Dengan gerakan tiba-tiba, Jeongyeon menggedong Nayeon seperti koala dan membawa Nayeon masuk ke dalam kamar. 
"Yak!! Kau membuatku kaget.." ucap Nayeon sambil memukul pelan bahu Jeongyeon.

Yang dipukul hanya terkekeh sambil sesekali mengecup pipi Nayeon.

Nayeon perlahan dijatuhkan diatas ranjang setelah menutup pintu balkon.
Tangannya bergerak merpaikan rambut sang istri sambil berbisik.
"Saranghae.."

Bibir keduanya kembali menyatu. Tangan sudah mengalung indah dileher Jeongyeon mendorong kepalanya untuk memperdalam ciuman mereka.

Perlahan tangan Jeongyeon bergerak masuk ke belakang tubuh Nayeon, mengelus punggung Nayeon hingga tangannya menemukan pengait bra Nayeon dan *Klik*.

Ciumannya perlahan turun ke leher jenjang Nayeon.
"Aahhh.. Sayang.. Emmm.."
Dikecup dan dicium leher Nayeon hingga meninggalkan bekasnya disana.

Jeongyeon perlahan menjauhkan wajahnya dari leher Nayeon lalu menatapnya.
"Sayang.."
Tangan Nayeon mengelus rahang suaminya sambil mengangguk.
"Aku milikmu sayang.."

Nayeon langsung mencium bibir Jeongyeon. Keduanya sudah dipenuhi oleh nafsu. Tangan Nayeon sudah bergerak menraba pungggung hingga rambut Jeongyeon saat bibir Jeongyeon kembali menjamah lehernya.
"Aahh.. Sayang..."
"hhmmmm.."

Jeongyeon bergegas melepas kaos yg dipakainya dan yg dipakai Nayeon. Keduanya saling menikmati pemandangan didepannya. Hingga ciuman kembali diberikan dibibir Nayeon perlahan turun ke leher.

"Aahh... Hhmmm.. Sshhh.. Sayang.."
Tangan Nayeon sudah meremas rambut Jeongyeon, menahan gejolak yg entah datang dari mana.

Perlahan bibir Jeongyeon semakin turun hingga berhasil bertemu dengan 2 gunung kembar yang selama ini dia ingin lihat. Tangan pun sudah meremas yg satunya lagi.

"Sshhh.. Ahhh.. Sayang.. Aahhh.."
Jeongyeon dengan lihainya mencium hingga menghisap layaknya seorang bayi. Secara bergantian mencium nippel milik istrinya.
"Aaahhh.. Sayang.. Ssshhh..."
"Aaaaahhh.. Sssshhhhh.. Hhhmmmm.."

Bibir Jeongyeon perlahan turun menciumi setiap inci perut rata Nayeon, membuat istrinya terus mendesah indah.

Jeongyeon ditarik kembali untuk menyatukan kembali bibir mereka. Decakan demi decakan menghiasi kamar mereka. Hingga tangan Jeongyeon perlahan turun mengelus vagina sang istri dari luar.

IN SEARCH OF J Where stories live. Discover now