❤️Amanah yang Berat

103 14 0
                                    


Assalamualaikum teman teman
Apa kabar kalian semua??
.
.
.
💮Happy Reading 💮
💙Jangan lupa vote dan komen 💙

Semoga kalian semua tertarik 😍
Aamiin

"Di cariin ternyata disini."

Annisa hanya menoleh dan tersenyum tipis, lalu kembali menatap lurus menikmati suasana senja di sore hari yang berhasil memancing setiap pasang mata disana.

"Ada apa ngajak ketemuan disini? Tumben."

Annisa tak langsung menjawab. Ia mengambil nafas terlebih dahulu, menghirup udara alun alun kota yang menurutnya bisa menenangkan hati yang sedang kalut.

"Disaat seperti ini, dalam keadaan status sudah menjadi istri orang lain..." Annisa menggantung kalimatnya, menoleh pada Balqis dan menatap nya sendu. "Bolehkan aku merindukan seseorang yang telah lama pergi?"

Balqis tersenyum tipis, satu tangan nya terulur mengusap pelan pundak Annisa.

"Merindukan adalah sifat manusiawi. Kamu berhak untuk merindukan siapapun yang kamu rindukan. Tapi .. sadarlah Annisa, tidak baik memikirkan lelaki lain yang bukan muhrim. Itu sama saja kamu sudah berbuat zina fikiran."

Annisa terdiam, bendungan di pelupuk matanya perlahan tumpah. Ia sangat menyadari akan hal itu. Namun, apalah daya ketika rasa rindu semakin membuncah di hati nya pada Alzam. Terlebih disaat ia mendapatkan perilaku dari Hanan yang selalu berhasil membuat goresan di hatinya.

Ia selalu berfikir, jika dirinya menikah dengan Alzam, pasti perjalanan rumah tangganya tak akan seperti ini. Mengingat betapa tulus nya cinta Alzam pada Annisa membuat dirinya merasa ingin berlari dari kenyataan.

Balqis yakin sekali alasan mengapa sahabatnya mengajak bertemu di sini, di alun alun kota ini. Tempat yang biasa Annisa dan Alzam kunjungi.

Ia sangat mengerti bagaimana keadaan Annisa saat ini. Gadis itu mendatangi tempat ini hanya ingin mengobati pilu di hati karena kerinduan nya pada lelaki yang amat di cintainya.

"Apa kabar Alzam ya sekarang?"

"Alzam pasti baik baik aja sekarang, Ann. Kamu ga usah khawatir." Ujar Balqis menenangkan.

"Kayaknya dia udah lupa sama aku deh..."
Isakan nya kembali terdengar. "Kalau nanti dia tiba tiba dateng, pasti Alzam benci aku banget."

Balqis menggeser tubuhnya agar mendekat pada Annisa. Memeluk sahabat nya sembari terus menenangkan nya

Balqis tahu hal ini akan di rasakan oleh Annisa. Sekuat kuat nya ia menerima Hanan dan mencoba mencintai nya, tetap saja, lelaki yang amat di cintai setelah ayah nya hanyalah Alzam seorang. Terlebih lagi Annisa adalah perempuan yang sulit untuk mencintai yang lain.

Tak ingin terus menerus seperti ini. Balqis mengajak Annisa untuk berjalan jalan kota, bermaksud ingin menghibur gadis itu. Awalnya Annisa menolak, karena ia masih ingin mengenang kebersamaan dirinya bersama Alzam di tempat ini.

Namun, akhirnya gadis itu  menerima ajakan Balqis ketika sahabatnya telah mengatakan bahwa..

"Semakin lama kamu mengenang masa lalu, semakin kamu buat hati mu hancur."

***

Masih ingat dengan kotak nasi misterius itu?
Sungguh! Kali ini Hanan benar benar penasaran dengan siapa yang memberinya satu kotak nasi goreng setiap hari selama dua bulan ini.

Sekali Seumur HidupTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang