❤️Lamaran

194 65 95
                                    


Assalamualaikum teman teman
Apa kabar kalian semua??
.
.
.
💮Happy Reading 💮
💙Jangan lupa vote dan komen 💙

Semoga kalian semua tertarik 😍
Aamiin

Hari terus berganti hari, tak terasa acara ta'aruf dan lamaran Annisa akan berlangsung besok malam. Waktu berlalu begitu cepat, hari hari kebersamaan nya dengan Alzam sudah terlewatkan.

Annisa belum menceritakan segalanya kepada Alzam. Ia sangat tak sanggup untuk menghadapi rintangan ini, tapi ia tak punya pilihan lain. Annisa harus menceritakan segalanya pada Alzam, untuk menghindari kesalahpahaman.

Annisa membuka ponselnya, ia mencari kontak nama Alzam di sana dan mengetikan sesuatu di layar ponsel itu.

Annisa ingin menemui Alzam saat ini, karna ini hari terakhir nya untuk bertemu dengan Alzam.

Sepuluh menit berlalu, tapi belum ada balasan disana. Bahkan Alzam belum membacanya sama sekali. Apa dia sedang sibuk? Atau ponsel nya sedang lowbat?. Susah sekali untuk menghubungi Alzam. Padahal ini adalah situasi yang sangat penting.

Annisa memang sedang izin tidak masuk kuliah, Dan pasti sekarang Alzam sedang ada kelas. Ia pasti sangat sibuk sampai tak bisa di hubungi.

Annisa beralih mencari kontak nama Balqis disana, mungkin ia bisa meminta bantuan Balqis untuk menyampaikan pesan nya pada Alzam.

"Assalamualaikum"

"Waalaikumsalam, Balqis di sana ada Alzam gak?" Ucap Annisa to the poin

"Alzam? Dia kan ikut pak Adam untuk keluar kota,baru tadi berangkat,besok malam baru pulang."

"Keluar kota? Ngapain?"

"Aku juga gak tahu, mungkin ada sesuatu yang harus di urus."

Annisa terdiam, kalau Alzam pergi keluar kota dan pulang besok malam, bagaimana cara nya untuk menceritakan perihal perjodohan nya pada Alzam?

"Emang kenapa ann?"

"Hah,hmm gak apa apa. Kalau gitu makasih ya. Assalamualaikum"

"Waalaikumsalam"

Annisa panik sendiri, ia bingung harus bagaimana dan melakukan apa. Annisa mundar mandir tak jelas dalam kebingungannya. Ia sangat gelisah hari ini. Bagaimana jika Alzam membencinya? Kemudian Annisa mengambil nafas nya panjang lalu di hembuskan nya pelan.

"Oke Annisa. Tenang! Kamu harus tenang! Acara nya besok malam, dan Alzam akan pulang besok malam juga. Tenang ann, Alzam gak akan langsung tahu tentang semua ini. Kamu bisa menceritakan semuanya besok pagi nya" ucap Annisa pada pantulan dirinya di dalam cermin. Ia mencoba menenangkan dirinya yang gelisah ini.

Annisa mendengar ponsel nya berdering, diraih nya ponsel yang tergeletak di atas ranjang. Nomor yang tidak di kenal? Siapa dia? Mungkin kah Alzam? Dengan cepat Annisa menggulir layar ponsel.

"Assalamualaikum"

"Waalaikumsalam, Annisa ini umi Fatimah."

"Iya umi, umi sehat? Abah Yai gimana kondisinya?"

"Alhamdulillah kita semua sehat"

"Alhamdulillah,syukur kalau gitu."

"Oh ya Annisa, kamu ingatkan dengan acara ta'aruf dan lamaran mu besok malam?"

Annisa tersenyum getir." Iya umi, Annisa ingat"

"Syukurlah, rencana nya Abah Yai dan adik nya KH Husain akan ikut menghadiri acara mu."

Sekali Seumur HidupWhere stories live. Discover now