8

94 15 9
                                    

"kejam juga kau tadi, pasti mereka akan benar-benar membencimu. Take-chan... Turut berdukacita..."

"Gapapa, yg penting mereka sudah tidak berhubungan denganku, jadi Yui tiada siapa lagi untuk ditumbalkan."(y g si tumbal? Au ah.)

"Hm, aku juga udah memutuskan 'mereka'"

Flashback

"Ayo putuskan pertemanan kita. Aku sudah muak bersama kalian. Terima kasih untuk segalanya. Jaa~"

FLASHBACK OFF

Singkat, padat dan tidak jelas.

"Mereka ga nanya lagi ama kau?"tanya Takemichi.

"Hm? Ga. Paling cuma mesej nanyain kenapa. Ga banyak kok cuma 17 dari Hina-chan, 32 dari Emma-chan, 13 dari Yuzuha-chan ama 75 dari Senju-chan."

"Kau... Bilang itu tidak banyak? Ya pantes aja sih, kau aja ga jelasin apa apa. Pantes mereka mesej kau buat minta penjelasan."

"Hehe, cuekin aja."

"Hn,"

Hening.















"Terus?"

"Apa?"

"Masih mau ke tempat Yui?"

"Ngapain? Kita ga butuh apa-apa disana."

"Ya juga ya... Lupakan. Btw, kau kasih tau ga papamu soal ini?"

"Soal apa?"suara seseorang menginterupsi mereka. Suara yang sangat amat dikenali oleh Takemichi. Salah satu papanya yang suka senyum senyum ayem. Ya benar sekali, itulah Ran.

"E-eh-- p-papa..?"panik Takemichi. Soalnya dia ga kasih tau soal itu ke papa-papa nya yg lain, hanya Koko yg tau soalnya dia ada disitu hari itu.

"Hm? Michi?"

"Eh...ada papa Rin juga..?"

"Yo Takemichi. Kalian sedang apa?"tanya Rindou.

"Ya cuma minum doang. Seharusnya Michi yang nanyain itu, papa ngapain disini?"

"Oh, cuma mau ketemu ama seseorang."

"Siapa?"

"Entahlah. Ada nomor yang memesejku untuk bertemu disini. Jika tidak kau yang kena imbasnya"ujar Ran tentu memperlahankan suara diakhir ayat itu.

"Ohh. Ya sudah, Michi mau pulang aja dulu."

Tuk

"Eh?"

Seseorang meletakkan tangannya ke kepala Takemichi.

"Konbawa, Takemichi~"

Jeng jeng jeng!































































Ga cukup lanjut part jebrot
Plak//ditabok ikan ma Ran

Ternyata orang itu adalah ibu kandung MC kita yaitu, Yui :)

"LEPAS BRENGSEK!"tegas Takemichi melepaskan tangan Yui dari kepalanya.

"Yah, kok kasar gitu pada ibumu? Hm~"ujar Yui seakan-akan sedih tapi malah terlihat menjijikkan dimata Takemichi.

"Siapa juga anakmu huh? Seorang ibu tidak akan membuang anaknya di gang kecil didalam kotak lalu ditemukan oleh organisasi kriminal yang bahkan lebih becus menjaga anaknya dari sang ibu kandung sendiri."ujar mantap Takemichi menatap nyalang Yui.

Haitani Kyodai kaget juga dengan ucapan dari Takemichi sementara Yui sedang menahan kesal dengan urat kekesalan di wajahnya.

"CK!"

Klak

Belum sempat Yui mengeluarkan pistolnya, Ran sudah duluan menarik Takemichi dan [Name] kebelakangnya. Sementara Rin menjaga Takemichi dan [Name] dari belakang.

Yui mengacukan pistol tepat pada jidat Ran. Disangkanya Ran bakal ketakutan tapi yang terjadi Ran bahkan tidak takut sama sekali. Masih dengan wajah senyum ayemnya tapi minus senyuman.

"OI! JAUHKAN PISTOLMU DARI RAN-SAN!"teriak [Name].

"Hm? Ara~ kau [FullName] ya? Kau cantik juga. Juga kenapa kau kenal dengan orang ini?"

"KARENA AKU JUG--MMM!"

Takemichi membekap mulut [Name] tak membenarkan [Name] menyambung ayatnya.

"Kita ditempat umum [Name]."tegur Takemichi.

"!"sontak [Name] teringat kembali bahwa dirinya masih dicafe alias tempat umum, mana mungkin dia mau membocorkan identitas sendiri.

Takemichi yang melihat [Name] sudah mengerti melepaskan tangannya dari membekap [Name].

"Ara ara~ kau sekutu mereka juga ya? Yah, pantesan Takemichi ga gampang percaya ama tu surat."

"Aku bukan sebodoh itu untuk dibodohi."

"Oi onna, ini tempat umum, sebaiknya kau tidak usah melakukan hal-hal aneh. Aku melihat salah satu dari mereka sudah menelfon polisi loh."ancam(?) Rindou.

"..."

"Ck, baiklah! Pertemuan ini kacau banget!"ngalah Yui menarik kembali pistol dari jidat Ran, lalu pergi. Ya bagaimana pun, dia masih takut ketangkep polisi(~ ̄³ ̄)~

"Hah... Daijobu Rin, Takemichi, [Name]?"Ran menghela nafas kasar, jujur dia agak takut tadi. Takut mati, gamau mati dulu dia, masih banyak dosanya meski gaada niat buat nebus dosa. Juga dia masih ingin berada disisi Rindou dan Bonten. Lagipula dia masih belum ngeliat yang namanya kecoak kayang.(emang ada y?🗿)

"Um, daijobu. Aniki?"tanya balik Rindou.

"Daijobu da yo. Aku tak akan mudah mati, masih belum ngeliat ikan bobo soalnya."

"Lah kan ikan emang bobo cuma matanya aja yang ga merem."

"Aku mau liat ikan merem."

"Eh ini napa bahas yang aneh-aneh woi? Mending pulang sebelum polisinya sampe."

"Gaada polisi kok."

"Lah-"

"Aku cuma bercanda."soalnya aku masih belum siap melihat Ran mati terbunuh didepanku. Lebih baik dia mati akibat usia atau penyakit daripada dibunuh.

"Hm, pulang yuk."

"Yuk."


TBC
Yeyy double up soalnya mau ke asrama 🥳
Ohya selamat menyambut Ramadhan al-Mubarak semuaaa 💞
Jan lupa tarawih ya entar malam~
Yok bisa yok puasa penuh kecuali yang ga mampu.
Ingat kata kak ros:
"sebab kite istimewa, MWAHHAHAHHAHAH"
©KEN WAKUI
-QISTINA-

𝙈𝙔𝙎𝙏𝙀𝙍𝙄𝙊𝙐𝙎𖣘[Our Little Kid S2]SEMI HIATUSWhere stories live. Discover now