Jutsu salju

39 2 0
                                    

Happy reading ❤️❤️

"Aduh, susah sekali bahan untuk membuat Pil obat ini!!"

Kairi mengeluh saat pil obat yang akan ia buat memerlukan Salju, dan di sana belum turun salju

"Michan, bisa membuat salju!"

"Tp Michan, kan saljunya harus salju murni"

"Apa itu salju murni?"

"Miaw, kau tidak tau kalau salju murni ialah salju yang berasal dari pembuatnya sendiri?"tanya Lienel

Kairi yang mendengar percakapan itu mendapat ide tuk mengembangkan jutsu airnya langsung ke tingkat tiga

Kairi langsung meminta tolong Necha tuk membantunya meningkatkan jutsu airnya menjadi tingkat 3

"Necha! Bantu aku untuk meningkatkan jutsu air ke salju!"

Necha seketika terkejut, kenapa tiba tiba lagi pula itu sangat mustahil

"Tapi tuan, itu mustahil dan tak mungkin bisa dalam 1 hari dunia nyata"

Kairi Menatap Necha yakin, sedangkan Michan menggeleng dari jauh.

"Tuan, kl ternyata membuat tubuh tuan membeku karena memaksakan gimana?"

"tak akan!"

Akhirnya mereka menyerah dan mengiyakan permintaan dari Kairi

Necha mulai mengeluarkan kekuatan esnya untuk di alirkan ke tubuh Kairi

Kairi merasakan dingin Yang luar biasa masuk kedalam tulang dan tubuhnya

"Sssh"

"Tuan lebih baik kita berhenti saja ya?"

Necha tampak khawatir karena itu hal mustahil, dia saja baru tingkat 2 dalam kekuatan Esnya

FYI, kalau disini Necha bernuansa Biru es gitu, dan Michan bernuansa Pink

Kairi diam yang berarti dia tetap mau meneruskan kultivitasnya

Sedangkan di dunia nyata....

Kini tubuh seorang Kairi Choi tengah mengeluarkan udara es membuat beberapa bunga bunga es disana

Bahkan mungkin bisa menutupi seluruh tempat

Dan tidak ada orang yang tau bahwa dirinya sedang di alam lain




Booom!!

Kairi akhirnya sampai ke jutsu Air tingkat tiga yaitu Salju, ia melihat sekeliling nya sedang menggigil

"Kalian tidak apa apa?"

"S-se-lamat tu-an k-kau-- berhas-sil"

Necha menggigil kedinginan, dan segera setelah Kairi menyadarinya ia mengganti jutsunya menjadi Api

"Maaf, kalian jadi kedinginan"

"Miaw, tidak apa apa kairi, dan kau hebat sekali bisa menembus tingkat 3 kurang dari 1hari"

Kairi tersenyum lalu berjalan ke tungku membuat obatnya

Sebenarnya ia telah banyak membuat pil obat dan pil racun serta pil peningkat kultivitas

Namun ia benar benar menginginkan pil obat untuk racun api itu.

Racun api adalah racun yang biasanya di miliki oleh seseorang dengan jutsu Api,

namun tak mempunyai jutsu air tuk mengendalikannya

Dan Bahan utama obat itu hanya Salju saja

Tak lama pil obat dambaannya telah jadi 5 butir, mungkin nanti saat di lomba itu temannya membutuhkan pil itu.

"Yeay!! Akhirnya aku berhasil!!"

Kairi kemudian beralih ke rak buku penyimpanan jurus dan ia tertarik pada buku bertuliskan 'Jurus petir'

"Wah!!"

Kairi membaca buku itu dan ada 4 jurus petir yang membuatnya tertarik

"Hujan petir, naga petir, tinju petir dan... Tombak petir!!"

Kairi pun menunjukkan itu ke para makhluk dan teman temannya

"Bagaimana dengan mempelajari jurus ini?"

Necha mengangguk, menurutnya jurus itu masih biasa dan pasti bisa di pelajari oleh sang tuan

"Bagus sekali, itu jurus yang mudah di pelajari!"

"Jurus apa itu?? Miaaaw!!! I-ini!!"

Lienel sampai melompat ke belakang, walau dalam wujud manusia sikapnya memang mirip seperti kucing

"Memang ini apa, Lienel??"

Cici melihat ke buku itu dan tak mendapati yang spesial

"Ini jurus kuno!!'

Michan mengangguk, ia lalu menjelaskan bahwa sebagian besar jurus jurus di situ kuno dan langka

"Amazing!!"

Kairi semakin semangat tuk mempelajari jurus itu


~~~~~

"Heeon"

"Ayo kita berangkat sekolah!!"

Sekarang masih jam 6 pagi

namun karena kampus dan apartemen memakan waktu 30 menit mereka harus buru buru

Padahal masuknya jam 8

"Sabar euy!! Lagi pake sepatu nih!!'

"Ah lama banget! Nanti kita tinggal!!'

Renatha menggedor gedor pintu apartemen tersebut Tampa menghiraukan itu menggangu orang

"Hei kecilkan suara mu! Nanti yang lain terganggu"seorang perempuan paruh baya mengingat kan Renatha yang sedang teriak teriak

"Maaf Nyonya, pacar saya memang tak bisa melihat kondisi"Yuta mewakili Renatha untuk meminta maaf

"Baiklah, jangan di ulangi lagi ya.."Wanita itu kembali masuk ke kamar apartemen nya

"Jangan teriak teriak, Sayang, nanti pada ke ganggu lagi pula masih lama masuknya"

"Kamu gak pernah dengar kata kata waktu itu emas?!"

Sudah bisa di pastikan, Renatha sedang datang bulan, dia marah marah sejak pagi tadi

"Udah ayo berangkat!"

"Karena kau kita telat 5 menit berangkatnya"

Heeon menggelengkan kepalanya, jika boleh ia ingin menangis sekarang

'Kuatkan Hambamu ini Tuhan.."batin Heeon sambil menatap Renatha yang berjalan duluan di depan

"Lo pusing yak? Apa lagi gue.."

Yuta menepuk pundak Heeon dan menyusul sang pacar yang sudah berada jauh di depan

"Pengen banget kek gitu ma kamu, Kairi~"

TBC..
~~~~~

Jangan lupa vote ✴️
Comment
Share

Bye bye

Bintang Paling Terang Where stories live. Discover now