18. rollercoaster

867 98 15
                                    

"aaa gue gamau liat!"

sore ini jeonghan, seungkwan, dan seokmin udah duduk rapih berjejer bersama di kursi ruang tamu rumah. tangan ketiganya saling terkait erat lewat genggaman seungkwan di kedua tangan kakaknya. yap, hari ini seungkwan pengumuman sbmptn buat kuliahnya. dan dari kemarin sore sampai tadi pagi, adik seokmin itu nggak berhenti merengek panik dan super khawatir sama hasil pengumuman hari ini, yang mungkin aja akan sangat mengecewakan. walaupun jeonghan dan seokmin juga tidak berhenti memberikan dukungan moral dan motivasi.

jeonghan juga bahkan rela sejak pagi udah dateng ke rumah seokmin cuma buat memberi dukungan dan nemenin seungkwan buat membuka pengumumannya hari ini. menjadi sosok pengganti bunda sementara yang harus pergi ke semarang karena ada saudaranya yang sakit. walaupun hubungannya sama seungkwan belum sepenuhnya membaik lagi kayak dulu, meskipun seungkwan udah nggak lagi bersikap begitu dingin. tapi jeonghan masih keliatan berusaha begitu keras buat melakukan normalisasi hubungan sama seungkwan kayak dulu lagi.

"apapun hasilnya, kakak selalu bangga sama seungkwan." final seokmin santai berkali-kali ke adiknya. seungkwan justru cemberut di sebelahnya.

"gamau! apapun hasilnya harus ijo! gue harus keterima kak!"

"lo kalo beneran ke bandung, ntar gua sama siapa di sini elah? temen berantem gua ilang ntar." protes seokmin, masih agak nggak terima kalo nanti adik sematawayangnya itu beneran harus pergi dan tinggal di bandung untuk masa studi kuliahnya. iya, seungkwan rencananya mau daftar ke itb.

ya meskipun seungkwan lebih mirip kayak temen berantem kadang-kadang, tapi kalo adeknya itu beneran pergi, nggak tau deh seokmin akan sangat kesepian kayak gimana nanti.

"kan ada kak han?" kata seungkwan sambil natap dua kakaknya bergantian.

"kak han ntar tolong jagain nih orang alay ya kalo ntar nangisin gue kangen malem malem." minta seungkwan sambil ngecengin kakaknya yang emang lebay banget itu menurutnya.

meskipun seokmin nggak bisa bohong kalo dia sempet senyum tipis waktu jeonghan cuma senyum lebar sambil ngangguk waktu seungkwan memintanya buat jagain dia selama adeknya ke bandung nanti, tapi dia tetep nyubit gemes aja pipi adeknya sok kesel. "sembarangan! emang gua kek lo nangisan."

"eh enak aja! yang alay lebay suka nangisan mah lo, bukan gue kak!"

"kata siapa? itu gue nurun dari lo kali."

"etdah sejak kapan adek yang nurunin sifat ke kakak, yang ada gue nurun lo! gimana si."

"udah-udah yuk ini lima menit lagi!" jeonghan menengahi akhirnya.

"yehe!!"

"anjir ish lima menit!!!"

bikin mereka bertiga kembali melihat fokus ke arah layar macbook putih itu bersamaan. tangan seungkwan kembali ia eratkan pada genggaman seokmin dan jeonghan, cemas luar biasa.

"kak, gimana kalo gue gak keterima?"

"pasti keterima!" jawab jeonghan yakin.

seokmin mengangguk membenarkan, "pasti! adek gua kan paling keren!" mencium sekilas pipi gembil seungkwan yang udah mau nangis. "dihh."

"pokoknya kalo gue keterima, inget janji lo mau wujudin wishlist gue kak!" ancam seungkwan lagi ke kakaknya. walaupun kadang seungkwan menyesal jadi adeknya seorang seokmin, tapi sebenernya dia paling manja ya sama kakaknya.

"wishlistnya apaan?" tanya jeonghan.

"ke bromo sama vernon-" jawab seokmin.

seungkwan langsung menggeleng rusuh. "gak! gausah sama vernon sekarang!"

Switch CoupleWhere stories live. Discover now