19. little hope

1K 94 20
                                    

"kak gimana jadinya tiket??!?" seungkwan berseru bersemangat, turun dari tangga kamarnya lantai dua menuju ruang tengah rumah, kala melihat sang kakak yang tengah sibuk menatap serius laptopnya.

seokmin yang tengah berkonsentrasi dengan statistik playlist musik buat siaran radio nanti sore di laptopnya hanya mengangguk seadanya, "aman."

"udah booking?!!" seungkwan lantas mendudukkan dirinya di samping kakaknya sembari menatap seokmim berbinar.

"belum sih, nunggu ktp han, orangnya lagi bimbingan keknya, di telfon nggak diangkat."

seungkwan hanya mengangguk mengerti.

"oh iya kan kemaren katanya kak han mau bantu book cottage punya temennya buat kita selama di sana, itu gimana deh? ntar lo pastiin lagi ya kak. soalnya gue mau track alamatnya gitu sama suasananya." kata seungkwan lagi.

lagi-lagi seokmin hanya mengangguk malas tanpa semangat.

"apaansi?! lo kenapasi kak? daritadi diam diem mulu, ditanya diem, diajak ngomong diem." protes seungkwan ikutan kesel liatnya.

"gapapa."

"semalem abis nganter kak han, lo mampir kemana deh?"

"indomart point."

"ngapain?"

"beli kopi."

"lama banget loh sampe dua jam? ngebantu jadi kasir indomart apa gimana lo?"

seokmin lagi-lagi mengangguk tanpa minat.

"dih apaansi? gajelas banget lo kak!"

"hm."

seungkwan kembali menatap kakaknya dengan raut bingung. nggak biasanya banget sih kakaknya jadi super pendiam dan cuek begini. dan perasaan juga kemarin ia baik-baik saja, malah dari pandangan seungkwan terlihat begitu bahagia saat mereka bertiga bersama jeonghan menghabiskan waktu bersama. justru seungkwan yang jadi merasa seperti obat nyamuk di antara dua kakaknya itu. melihat mereka berdua tertawa, bercanda, mengobrol, melakukan phisical touch, saling merangkul, dengan wajah tersenyum masing-masing. pertanyaan seungkwan, kenapa pagi ini kakaknya jadi begini.

"kenapa si lo? berantem ama kak han kemaren pas nganter dia balik? apa gimana?"

"siapa yang berantem."

oke kalo begini caranya, seungkwan hanya bisa angkat tangan menyerah. bodoamat dengan urusan hati kakaknya yang memang menurutnya sangat rumit itu. seungkwan juga malas mencari tahu lebih lanjut, di saat urusannya sendiri yang masih sangat ribet berkaitan dengan file daftar ulangnya sebagai calon mahasiswa baru.

"anyway kak, lo gamau ajakin temen lo gitu besok ke bromonya? ya bukan gimana gimana sih ini, cuma gue mikir kan ya, gue males juga kalo cuma jadi obat nyamuk lo doang sama kak han nanti."

"terus?"

"ajak kak mingyu!-" saran seungkwan semangat, dari semua teman kakaknya, memang yang dia tau cuma mingyu selain anggota jjss sih. "-atau, kak jisoo gak sih?! kak seungcheol juga gapapa."

"ajak sekampung aja sekalian."

"kok gitu sih lo kak! gue lagi mengajak pacar lo nih, kak jisoo, pacar lo." kata seungkwan penuh penekanan. sekalian menggoda kakaknya aja sih kayaknya menarik.

dan tanpa disangka, seokmin hanya mengangguk singkat setuju. "hm, nanti gue tanyain."

seungkwan di sebelahnya hanya mengangguk sambil memperlihatkan raut agak mengejek ke kakaknya, walaupun kayaknya seokmin lagi entah kenapa males berantem kali ya.

"kak seungcheol juga ajakin! tapi gausah adeknya, gak penting soalnya."

"hm."

"kak lo gak seru deh hari ini! malesin." protes seungkwan males. lantas berdiri dari acara duduknya, berniat kembali ke kamarnya saja.

Switch CoupleWhere stories live. Discover now