PENASARAN

188 23 10
                                    

Kakiku melangkah ke ruang masuk rumah sakit. Aroma khas alkohol semerbak dihidungku. Tidak hanya itu, mataku juga melihat para perawat bolak balik sambil berlari-lari kecil memasuki ruang UGD.

Aku adalah salah satu dokter disini, dokter yang menangani masalah organ dalam. Harusnya aku datang ke ruang operasi sekarang, tapi entah mengapa, ruang UGD itu, rasanya membuatku benar-benar merasa penasaran.

Ada apa? Kenapa mereka keliatan buru-buru sekali?

Tapi rasa penasaran ku tak kuhiraukan, seorang perawat berlari ke arahku berkata padaku bahwa pasienku sudah siap.

"Ya" kataku dingin.

Melihat responku, dia menunduk dan pergi. Aku lalu menyusulnya, berjalan dibelakangnya.

-----

"Wah... Alat ini lagi" Saitama akhirnya menyadarkan dirinya dari koma selama 3 hari. Menyadari di hidungnya ada alat bantu oksigen.

"Yah... Disini lagi, deh." Dia lalu menoleh ke samping, ke jendela yang menawari pemandangan halaman dan taman rumah sakit.

"Kapan.. aku keluar dari sini lagi?" Pandangan matanya lesu. Melihat banyaknya daun berjatuhan ke tanah halaman.

"Saitama-san" seorang perawat mengetuk lalu membuka pintu kamar rumah sakit, membuat Saitama menoleh seketika.

"Ah.. ada apa?" Tanyanya tersenyum.

"Tidak, aku hanya mengantarkan makanan, bagaimana keadaanmu?" Perawat itu berjalan mendekati Saitama. Lalu meletakkan makan siang di meja kecil sebelah kasur.

"Baik" Saitama masih mengikuti arah pandang wanita itu. Dengan senyumnya yang manis, wanita itu merasa sedikit lega.

"Syukurlah.. aku khawatir" katanya.

Saitama masih tersenyum. Sebentar, perawat itu memandangi Saitama. Lalu teringat ia harus pergi lagi.

"Saitama-san, nikmati makananmu. Aku harus segera pergi" wanita itu lalu undur diri pada Saitama.

"A-ahh baiklah"

Tanpa pembicaraan lagi, sang perawat lalu meninggalkan ruangan Saitama. Meninggalkan Saitama seorang diri.

"Wah.. nampaknya enak" Saitama melirik makanan terbungkus disampingnya. Walau, tanpa perasaan tergiur sekalipun.

Enak apa? Rasanya hambar. Memualkan, tidak menggugah selera sama sekali. Saitama ingin makan daging, bukan makan sayur hambar.
Rasanya jika makan sayurpun, seharusnya tidak akan sehambar ini.

Ia lalu mengambil perlahan makanan itu. Baru saja ia ingin menggerakkan tangannya, tiba-tiba tangannya terasa ngilu sekali karna infus.

"Auch" responnya.

Ia lalu meletakkan makanan itu di atas pahanya, menatap makanan itu dengan tatapan kosong, sedih.

Kenapa ia harus merasakan hal yang seperti ini? Ia sebenarnya hanya ingin hidup normal, ia ingin hidup. Bukan ingin sakit-sakitan.

----

"Selesai! 9 jam operasi akhirnya tidak sia-sia" salah satu dokter mengelap keringatnya. Tangannya gemetaran ketakutan gagal melakukan operasi.

"Kerja bagus" perawat dan dokter saling menyemangati. Begitu bersyukur karna oprasi berjalan lancar.

Genos hanya diam, tidak merasakan apapun dihatinya. Hanya ada perasaan kosong ketika menatap darah di sarung tangannya.

---

Watch Dog Man

Sebenarnya heran, baru pertama kali ini ia memperhatikan seseorang yang melakukan operasi dengan wajah yang datar. Bahkan dengan wajah yang dingin.

AJARKAN AKU HIDUP (Genos X Saitama)जहाँ कहानियाँ रहती हैं। अभी खोजें