Eps 31🌼

1.2K 157 13
                                    

Setelah Naruto sudah tiba di Konoha dan bercengkrama melepas rindu dengan teman-temannya. Kini Tim 7 sedang berada di Area latihan. Untuk mengetes lagi kemampuan Tim 7 setelah beberapa tahun.

"Aturannya masih sama seperti yang sebelumnya. Tak peduli bagaimana usaha kalian untuk mendapatkan bel dariku. Kalian punya waktu sampai matahari terbit besok" jelas Kakashi kepada anak didiknya.

"Tempat ini..." gumam Naruto.

"Jadi ingat waktu itu ya" tambah Sakura yang mengenang masa saat masih genin.

"Iya" Fuka tersenyum.

"Hn, tempat ini masih sama" Sasuke mengangguk kecil.

Kakashi menutup buku haramnya dan menatap anak didiknya "Baik, haruskah kita mulai?"

"Hehe, rupanya sensei tidak akan lagi membaca buku itu sekarang?" tanya Naruto membenarkan ikat kepalanya.

"Apakah sensei telah menyelesaikan itu?" Sakura memakai sarung tangannya.

"Apa mungkin sensei sudah tobat? Dan mulai mencari pacar?" Fuka tersenyum manis.

"Hn tapi sensei kan tidak laku ckck" Sasuke menyeringai sombong.

Kakashi tertawa hambar mendengar ucapan dari anak didiknya dan menaikan ikat kepala yang memperlihatkan sharingan "Ahaha... Hanya saja aku memiliki firasat harus serius demi keamanan"

Cring!

Wuushhhh

Naruto menyerang terlebih dulu dengan melemparkan sejumlah shuriken yang tentu saja dapat dihindari dengan mudah.

Kakashi pun membalas dengan melempar kunai. Namun Naruto dengan cepat menghindar dan membuat bunshin.

Kage Bunshin no Jutsu

Dan tanpa diduga Naruto dapat mengalahkan Kakashi namun sayangnya ternyata itu hanyalah bunshin.

"Baiklah mulai!" bunshin Kakashi pun menghilang.

Fuka yang sedari tadi memperhatikan, tersenyum penuh arti "Usaha yang bagus sensei, walau sensei bersembunyi dan menekan titik chakra ketitik terendah. Bagi tipe sensor sepertiku ini sangat mudah untuk menemukanmu"

Sakura melirik Fuka "Mau memulai duluan?"

"Dengan senang hati" Fuka langsung saja melompat dan mengarahkan tinjuan monsternya ke tanah.

Hyaaahh

Kraakkk

Boomm

Muncullah retakan dan kawah yang besar akibat tinjuan tadi, Kakashi otomatis muncul dari persembunyiannya lalu kembali menghilang.

Namun sebelumnya Sakura sempat menyerang dengan kunai racunnya dan melukai bahu Kakashi.

Dan dapat ditebak Naruto dan Sasuke yang aktif menyerang dan menghindar sampai tempat latihan sangat berantakan nyaris hancur. Jadi terpaksa Sakura dan Fuka hanya bisa duduk diam dipinggir sungai memperhatikan sesekali memberi semangat.

.
.
.
.
.

Setelah beberapa waktu berlalu Sasuke dan Naruto menghampiri mereka dengan napas terengah-engah.

"Gimana? Berhasil tidak??" tanya Fuka penasaran.

"Hn"

"Kalau jawabnya gitu pasti gagal, iyakan Naruto?" Sakura menyenggol lengan Naruto.

"Ya begitulah"

Fuka menatap yang lain yang dibalas anggukan ketiganya dan menuju suatu tempat untuk berdiskusi.

"Apa mungkin Kakashi-sensei tidak memiliki kelemahan? Sakura bertanya sambil melihat sekeliling.

"Kurasa pasti ada" Ucap Naruto.

"Hm... Karena hari sudah petang lebih baik cari cara yang ampuh dan cepat" Fuka berpikir walau di pikirannya sudah banyak sekali ide dan strategi.

"Aku punya ide" Naruto membisikkan sesuatu kepada yang lain.

Ekspresi Sakura, Fuka, dan Sasuke menjadi menyeringai.

"Hn boleh saja"

"Walau sedikit curang tapi baiklah" Fuka tersenyum.

Wushh

Naruto dan Sakura muncul didepan Kakashi dan berniat menyerang namun...

"Sekarang Naruto!" teriak  Sakura.

"Lelucon terakhir Taktik Icha Icha!" ucap Naruto semangat.

Deg

Kakashi yang terkejut ingin menutup telinganya namun kedua tangannya sudah ditahan oleh Sakura dan Sasuke.

"Kebenaran adalah karakter utama!"

Krincing

"Ehh?"

"Haduh masa sih sensei begitu ceroboh gini" Fuka memamerkan lonceng yang sudah ditangannya.

.
.
.

Tim 7 pun memutuskan pulang bersama diselingi obrolan.

"Duhh laparnya" keluh Naruto.

"Sensei harus mentraktir kami karena dapat mengambil lonceng" Sakura melirik Kakashi yang sedang membaca buku haramnya lagi.

"Ahaha aku baru ingat harus menemui seseorang, jadi Jaa na" Kakashi dengan cepat menghilang menggunakan shunshin.

"Bagaimana jika aku yang traktir kalian?" Fuka berbaik hati menawarkan karena dibanding keempatnya hanya Fuka yang memiliki banyak uang.

Kok bisa? Pertama Fuka masih diberi uang jajan bulanan dari ayahnya Shikaku yang selalu ia simpan, Kedua gajinya dari bekerja di rumah sakit yang cukup besar ditambah dari misi yang dilakukannya.

Namun Sasuke yang mendengar itu mendelik kesal 'Enak aja masa aku seorang Uchiha ditraktir gebetan?!'

"Hn, aku saja yang traktir" ucap Sasuke datar.

"Be-benarkah? Ayo kita ke Ichiraku!" seru Naruto semangat.

Sakura menggeleng "Naruto tak pernah berubah"

"Eh bukankah itu Shika-nii dan Tema-nee?" Tunjuk Fuka kearah dimana sepasang manusia sedang berjalan bersama.

"Ah kamu benar, Shikamaru Temari!!" panggil Sakura melambai.

"Wah kita bertemu lagi" ucap Shikamaru.

"Bagaimana rapatnya, maaf aku tidak ikut" tanya Fuka menatap keduanya.

"Tidak apa, walau sedikit merepotkan tapi kita bertiga akan menjadi penguji" jelas Shikamaru dengan malasnya.

"Hei Fuka saat di Suna nanti kalau ada waktu menginaplah lebih lama. Kedua adikku rindu padamu" Ucap Temari tersenyum.

"Tentu"

"Naruto kau gak ada keinginan untuk ikut ujian itu?" tanya Sasuke setelah sekian lama tidak bersuara.

"Akan kupikirkan hehe" ucap Naruto tertawa bodoh.





















Yosh thor dah up hehe
Emang belum terlalu seru tapi semoga menghibur kalian semua

Jangan lupa tinggalkan jejak hehe

Jaa ne!











Just Friend or girlfriend? llNarutofanficll ♡Sasuke x reader♡حيث تعيش القصص. اكتشف الآن