2

19 4 13
                                    

Hari kedua gladi bersih ANBK telah selesai dilakukan. Widya dan Sabila terlihat keluar dari ruangan tersebut. Karena keduanya memiliki urusan masing-masing, mereka memilih berpisah saat keluar dari ruangan. Widya yang menuju perpustakaan dan Sabila yang menuju ruang guru.

Diperjalanan menuju perpustakaan, Widya bertemu dengan Adila, teman sekelasnya. Keduanya cukup dekat karna Adila beberapa kali menanyakan tugas kelas kepada Widya.

Adila yang terlebih dahulu melihat Widya mempercepat langkahnya, mengimbangi langkah Widya.

"Mau ke perpus juga Wi?" Tanya Adila saat tiba disamping Widya.

Widya yang fokus dengan ponsel ditangannya tersentak kaget. Ia menghela nafas kasar.

"Ngagetin aja lo," Balas Widya.

Adila cengengesan tidak jelas, "Jawab kek, gue nanya loh tadi."

Widya mengangguk, "Iya mau ke perpus minjem buku."

Adila ber-oh ria sambil memfokuskan pandangannya kepada siswa yang berjalan ke parkiran. Ia menghentikan langkahnya dan ikut menahan Widya.

"Lo liat cowok yang disana Wi," Ucap Adila sambil mengarahkan Widya agar menatap kearah parkiran.

Widya menyeritkan dahinya bingung, "Kenapa?"

Widya menyipitkan matanya. Ia mengingat siswa tersebut merupakan teman dari cowok berjaket merah kemarin yang membantunya.

"Dia crush gue tau!" Pekik Adila.

Melihat tingkah temannya yang terlihat senang saat menatap sosok yang juga ia kagumi membuat Widya berpikir dua kali untuk mendekati siswa itu.

Bersaing dengan teman sendiri?

Tentu saja hal itu terlihat konyol untuknya. Lelaki bukan dia saja.

Widya menghembuskan nafas pelan. Sepertinya kali ini ia harus mengalah. Tidak bisa dikatakan mengalah juga sih. Widya merasa hanya sebatas kagum, bukan suka apalagi cinta.

"Kok lo malah ngelamun sih Wi!" Ujar Adila sambil menyenggol pelan lengan Widya.

Lamunan Widya pun buyar dan kembali fokus pada obrolan Adila.

"Dia crush lo?" Tanya Widya memastikan.

Adila mengangguk, "Iya, namanya Adit. Kita udah lumayan sering chatan sih." Jelasnya sambil senyum senyum sendiri.

Widya ikut tersenyum menanggapinya, "Baguslah kalo gitu."

"Adit punya temen tau Wi, mau gue kenalin gak?" Tawaran Adila cukup menarik tapi tidak membuat Widya tergiur.

Widya menggeleng, enggan mengiyakan.

"Loh kenapa? Lumayan tau. Gak jelek-jelek amat, namanya Ansa. Nanti gue kirimin kontaknya, dan lo gak boleh nolak." Paksa Adila.

Widya mengangguk pasrah. Lagipula dia sudah tau teman dari sosok crush Adila ini siapa. Sudah pasti si cowok berjaket merah.

Ternyata namanya Ansa, -batin Widya.

Setelah itu keduanya melanjutkan perjalanan yang sempat tertunda menuju perpustakaan.

🦋🦋🦋

Sesampainya di rumah, Widya tidak berniat mandi. Ia hanya mengganti pakaian setelah itu lanjut rebahan. Ntah kenapa hari ini ia merasa malas untuk melakukan apapun.

Tak lama kemudian ponsel disampingnya bergetar menandakan ada notif masuk. Widya melirik sekilas. Ternyata notif pesan dari Adila.

FRIENDSHIT (On Going)Donde viven las historias. Descúbrelo ahora