"Melihat tawamu
Mendengar senandungmu
Terlihat jelas dimataku
Warna - warna indahmu

Menatap langkahmu
Meratapi kisah hidupmu
Terlukis jelas bahwa hatimu
Anugerah terindah yang pernah kumiliki

Sifatmu nan s'lalu
Redakan ambisiku
Tepikan khilafku
Dari bunga yang layu

Saat kau disisiku
Kembali dunia ceria
Tegaskan bahwa kamu
Anugerah terindah yang pernah kumiliki"

Aku spicless dengan lagu yang dibawakan oleh Addison tapi aku tersadar saat ada yang membalas lagu dari Addison dan orang itu adalah Rival yang tepat di belakangku saat ini, karna aku menatap Addison.

"Semula ku tak tahu
Engkau juga kan ingin memilikinya
Bukankah ku lebih dulu
Bila engkau temanku
Sebaiknya tak mengganggu

Dia untukku
Bukan untukmu
Dia milikku
Bukan milikmu
Pergilah kamu
Jangan kau ganggu
Biarkan aku
Mendekatinya

Kamu
Tak akan mungkin
Mendapatkannya
Karena dia
Berikan aku
Pertanda cinta
Janganlah kamu banyak bermimpi, oh
Dia Untuk aku

Bukankah belum pasti
Kamu juga kan jadi
Dengan dirinya

Dia yang menentukan
Apa yang kan terjadi
Tak usah mengaturku

Dia untukku
Bukan untukmu
Dia milikku
Bukan milikmu
Lihatlah nanti
Lihatlah saja
Biarkan aku
Mendekatinya"

Lagu yang dibawakan oleh Rival membuatku terkejut dan saat Addison akan membalasnya kembali, aku pun menyelesaikan beralasan lagu yang terjadi itu dan langsung pergi dari stand musik seraya mematikan live yang sedari tadi berlangsung.

🎥

"Sheera tunggu"panggil Rival seraya mengejarku begitu juga dengan Addison yang membuat kami menjadi bahan perhatian semua orang.

"stop, apa yang kalian lakukan?"ucapku seraya berbalik menatap mereka berdua yang tepat di belakangku.

"Ai, aku ingin bicara sebentar apa bisa? "tanya Addison yang membuatku menatapnya.

"nggak bisa, dia akan pulang sama gua"jawab Rival dengan wajah emosi seraya menggenggam tanganku dan mataku langsung tertuju pada genggaman itu.

"gua bertanya sama Aileen bukan sama loe, diam"ucap sarkas Addison menatap Rival.

"tapi Afsheera kesini sama gua dan dia akan pulang sama gua, udah deh loe sebaik nya pergi jauh-jauh dari Afsheera"jawab Rival yang membuat dua lelaki itu saling bertatapan tajam membuatku semakin emosi melihatnya.

"udah stop, maaf bang Addison jangan saat ini sudah malam lain waktu permisi yuk Rival"ucapku seraya berjalan lebih dulu dari Rival.

Rasa sesek dadaku saat mengucapkan kata itu kepada Addison, sebenernya aku sudah lebih ikhlas dengan semua yang terjadi belakangan ini dengan diriku hanya aja mungkin waktunya belum tepat aja untuk bicara kembali dengan Addison apalagi saat itu aku sedang bersam dengan Rival.

Sepanjang perjalanan menuju apartemen ku, hanya ada keheningan yang terjadi di dalam mobil Rival saat ini sampai akhirnya mobil itu berhenti tepat di depan apartemen milikku.

"terimakasih sudah menjemput ku dan mengajakku dinner, kamu hati-hati pulangnya aku duluan bye"ucapku seraya keluar dari mobil Rival dan rival terus menatapku.

"Afsheera"panggil Rival yng membuatku berhenti berjalan menuju lobbi.

"iya"

"besok aku kabari, jam berapa nya kita otw"ucap Rival dan aku hanya tersenyum lalu menganggukan kepalaku.

Aku melanjutkan jalanku dan masuk kedalam lift, menekan tombol lantai apartemen ku di dalam lift aku memikirkan apa yang terjadi restoran tadi membuat aku yakin saat ini sudah sangat ramai di media sosial tentang aku, Addison dan Rival.

Aku menghela nafas dan langsung berjalan menuju apartemen ku, saat aku masuk diriku disambut dengan Fani yang berdiri didekat pintu dengan tangan yang dilipat di perutnya.

"why? "tanyaku seraya membuka sepatuku.

"harusnya aku yang bertanya, what is this Ai?"tanyanya balik yang membuatku menggelengkan kepala dan meninggalkan dia yang masih stay di depan pintu.

"Aileen"panggil Fani yang membuatku menatapnya.

"kenapa si? Gua kaya habis melakukan satu kesalahan besar tau nggak"ucapku menatapnya.

"loe tau Gara-gara live loe tadi itu, buat masalah besar loe tau. Neybee akan menyerang Rival Gara-gara live loe tadi, apalagi disitu ada Addison gua gak bisa bayangin gimana mental nya Rival setelah ini"jawab Fani yang menghampiriku dan ikut duduk di ruang tengah.

"yang terjadi bukan di sengaja, udahlah gak akan menjadi masalah besar kalau pun jadi masalah besar gua yang akan menyelesaikan nya udah deh jangan dibuat repot"

"emang ya, loe terlalu santai menghadapi sesuatu sampai akhirnya loe sendiri nanti yang kewalahan"

"ya ya ya, udah deh mendingan loe tlp bebeb loe deh gua mau mandi dulu eh ya itu pesenan loe"

"uhh thank you, tapi loe lama Gara-gara drama itu gua nahan laper sampe loe pulang"ucap Fani seraya terus bicara yang membuatku menghela nafas.

♡♡

AFSHEERA Where stories live. Discover now