incident

21 0 0
                                    

farah, mama nya kira menyetir untuk menjemput kira ke sekolah, mereka berencana untuk pergi ke mall sepulang kira sekolah ini.

"hai ma!"
"hai, gimana sekolahnya hari ini?"
"nothing special"
"yah ga seru"

"ma, nanti waktu kira mau daftar smp, mama yang harus temenin kira ya!!, soalnya papa cerewet, jadi maunya di temenin sama mama aja, dan jangan pernah tinggalin kira ya, tadi ada ibunya temen kira yang meninggal, kira gamau kehilangan mama juga kaya temen kira" kata kira yang masih SD

"iya sayang, mama bakal temenin kira terus, kemanapun kira pergi, mama bakal ada terus sama kira, dan ga akan kemana² mama juga pernah janji kan sama kira kalo mama bakal ada terus buat dengerin cerita-ceritanya kira, kira juga janji jangan tinggalin mama ya,nurut juga sama mama"

"mama apaansih kok ngomong nya begitu, kira tau kok mama gaakan kemana², kira juga tau kok mama akan selalu ada buat kira hehe"
...
hujan sedang mengguyur kota Bandung

"kira, sebenarnya ada sesuatu yang mau mama kasih tau ke kira, tapi kira gaboleh nangis, soalnya mama sama papa aja kuat masa ki--"
"maa!! awas ada trukk"

mama farah kaget, hingga banting stir, namun supir truk ternyata sedang mabuk dan

"brakkk"

suara kuat yang menabrak mobil mama farah, mobil truk menabrak tepat di mobil sebelah kanan, hingga kaca mobil bagian depan sebelah kanan pecah dan penyok, tidak sampai disitu supir truk yang mabuk dan tertidur tidak menyadari dia telah menabrak orang lain, dia tidak menghentikan truk nya.

banyak yang melihat kejadian itu, mereka berusaha menelpon ambulance dan polisi.

mama kira yang masih setengah sadar menyuruh kira agar keluar dari mobil
"na-kk, kel-u-ar se-kka-r-ang, k-irra.." mama farah berkata sambil terbata" karena kepala dan badannya yang telah berdarah karena kaca mobil yang pecah.

kepala kira juga terkena pecahan kaca mobil namun tidak separah mama farah.

"gamau! kira mau disini sama mama!, kata mama, mama ga akan tinggalin kira kan?, kira juga ga akan tinggalin mama, jadi kira bakal temenin mama disini!"

"k-ira, m-ama moh-on, na-k, ki---ra, an-ak baik ka--n sayang? nur--ut ya" ucap mama farah sambil tersenyum dengan kepala yang dipenuhi darah

"gamau maaa, kira gamauu, pokoknya kira gamauu, kira gamau ninggalin mama" kira menangis histeris

"plisss.."

kira akhirnya turun dari mobil dengan melompat, lutut dan telapak tangannya berdarah.

...

kira menangis di depan rumah sakit, lukanya bahkan belum diobati, dia tidak dapat menahan tangis nya, jika bisa bergantian saja, ia ingin dia saja menggantikan farah.

"ma, kira mohon jangan pergi dulu, kira masih butuh mama, mama udah janji untuk ga akan ninggalin aku, kalo mama pergi, siapa yang bakal dengerin cerita aku ma?, paoa sibuk kerja" kata kira dalam hati

"kiraaa, kamu kenapa nak? kenapa lukanya belum di obatin"

kira tidak berkata apapun, dan memeluk major

"pa, gimana kalo mama pergi ninggalin kita?, aku gamau pa, aku gabisa hidup tanpa mama pa"
major menahan nafasnya, dan menepuk" pundak kira
"mama udah ga ada kir.." ucap major lirih

"hah?papa bohong kan?, ga mungkin banget, orang tadi juga mama udah janji kok sama kira, mama gabakal ninggalin kira"

"sebenarnya mama udah meninggal tepat setelah bantuan ambulance datang kir, papa baru kasih tau kamu, soalnya papa tadi nungguin mama kamu lagi di bersihin"

kira yang tadinya berdiri karena merasa major berbohong langsung terjatuh dan menangis sambil berteriak

major kembali mendekap kira dan menenangkannya, air matanya juga ikut keluar tak tahan melihat anak semata wayangnya menangis histeris.

FreedomWhere stories live. Discover now