sekali tamat MPREG (season 2)

demit

"AKHH!!-mmhh!damar!!-akhh!!" Ucap seorang laki-laki bertubuh mungil, tubuhnya terlonjak sedikit cepat akibat ulah laki-laki yang dia panggil damar itu.

"DAMARR!!AKHH!!a-aku nyampe!!" Ucap laki-laki yang lebih mungil itu, dia memeluk laki-laki diatasnya Ketika dia sampai pada pelepasannya.

"Ahhgg!-nu kamu sangat sempit..!!" Ucap damar sedikit mendesah , ketika dia merasakan lubang laki-laki mungilnya ini begitu mencengkramnya, dia juga hampir sampai pada klimaksnya, damar mencium bibir laki-laki mungilnya itu gemas, lalu kearah leher dan berakhir di putingnya.

Damar membalikkan tubuh laki-laki mungil yang bernama ibnu itu, dia merubah posisi bercintanya, damar membuat ibnu menungging, hingga dia dengan mudahnya melesakan kejantanannya kedalam lubang ibnu yang terlihat sedikit longgar itu.

"Damar..pelannn!! akhh-Ummhh-"ucap Ibnu ketika dirasa damar semakin kasar, Ibnu mencengkram baju yang menjadi alas mereka bercinta semakin erat, tidak ada kasur ataupun tempat yang bagus ketika mereka bercinta, mereka melakukan hal 'terlarang itu' dihutan, dialasi tanah dan diatapi dengan pohon besar, sedikit mengerikan memang karena hutan itu jarang dikunjungi orang, dan pohon besar itu juga sudah sangat dianggap keramat, tapi mereka begitu beraninya melakukan hal yang tidak pantas itu disana.

" Sebentar nu...aku dikit lagi!!" Ucap damar sembari menggeram penuh nafsu.

"Akhh!!- da-mar!!..mmgghh..udahh!!..a-ku harus cepat pu-lang!..ahh!!" Ucap Ibnu kepayahan ,ketika damar semakin mencengkram pinggulnya dan membuatnya bergerak berlawanan arah dengan hentakan kuat yang dilakukannya.

"mmmhh!!- kau sangat nikmat...!" Ucap damar sedikit dengan geraman nikmat, dia akhirnya sampai pada klimaksnya, damar semakin melesakan kejantanannya kedalam lubang kenikmatan ibnu, dan memeluk laki-laki bertubuh mungil itu dari belakang, sembari mengecupi punggung telanjang ibnu, yang memang sedikit terekspos akibat kegiatan yang mereka lakukan itu.

Baju ibnu sangat berantakan dengan beberapa kancing terbuka, sedangkan celananya sudah terlepas begitu saja akibat ulah damar, Sedangkan damar dia hanya bertelanjang dada Karena Bajunya dipakai untuk alas bercinta mereka, dengan celana yang masih lengkap, hanya dibuka bagian depannya saja agar kejantanannya bisa bebas dan melakukan tugasnya dengan mudah.

"Akkhh..ka-mu mengeluarkannya didalam lagi!!" Ucap Ibnu ketika dia merasakan cairan hangat damar mulai mengalir dari lubangnya sesaat setelah damar mengeluarkan kejantanannya itu dari tubuhnya.

"Maaf...aku tidak bisa menahannya......" Ucap damar dengan senyuman lembutnya, "kamu begitu menawan..." ucap damar lagi, sembari mengusap wajah ibnu lembut mengagumi wajah kekasih hatinya itu, damar sedikit membenarkan posisi Ibnu dan sekarang Ibnu berada dalam pengakuannya, dipeluk nyaman olehnya.

"Kamu selalu merayuku... Aku tidak percaya dengan ucapanmu... orang-orang didesa tidak menyukai wajahku, dan mereka selalu meneriakiku buruk rupa..." Ucap ibnu dengan suara sendu, memang benar dimata manusia biasa ibnu terlihat sangat buruk, karena ada tanda lahir hitam yang menutupi hampir sebagian wajahnya, juga jangan lupakan matanya yang seharusnya berwana coklat muda terang itu, tertutupi oleh selaput putih yang bagaikan kabut dimata ibnu membuat mata cantik itu tertutupi.

Tapi mau bagaimanapun ibnu terlihat dimata manusia, ibnu tetaplah manusia paling menawan dan sangat indah dimata damar.

"mereka hanya berbohong ibnu... percaya padaku...kamu adalah orang paling cantik dan begitu menawan yang pernah aku lihat...aku bersumpah..." Ucap damar dia semakin mengeratkan pelukannya pada ibnu, tidak mau membuat kekasihnya itu murung dan sedih.

"Benarkah?...andai aku bisa melihatnya dengan mataku sendiri, dan aku juga sangat ingin melihatmu, aku yakin kamu sangat tampan..." Ucap ibnu lagi, dia sedikit bersemu ketika membayangkan laki-laki dipelukannya ini, ibnu hanya bisa membayangkan saja tanpa bisa Melihat langsung kekasihnya ini, karena dia buta sedari kecil, dulu ibnu tidak pernah berharap bisa melihat lagi, tapi setelah bertemu damar dia ingin sekali bisa melihat kekasihnya ini dengan matanya sendiri.