1| Friend with Benefits

5K 678 164
                                    

aku senang! cerita ini baru sehari dan target vote sama commentnya memang belum 500, tapi kalian juga berkerja keras. jadi aku langsung update! nggak perlu menunggu seminggu. aku akan update lagi, iya cepat, kalau sudah 500 vote dan 500 komen ya. ayo kita ramaikan.aku sengaja post panjang biar enak komennya bisa per-line.

kalian vote ke berapa nih? love ungu di sini!



***

     Karpet beludru berwarna merah bata yang dengan harga selangit, memenuhi beberapa ruangan di rumah yang mirip istana ini, baru saja basah. Champagne yang ada di gelas-gelas kaca tumpah ke lantai. Sayangnya, gelas kristal yang jatuh, sama sekali tidak pecah. Karpet beludru baru saja menyelamatkannya. Wanita itu jadi penasaran, bagaimana jika gelas-gelas itu pecah hingga menjadi beberapa bagian, dan kemudian mengarahkan pecahannya ke lehernya sendiri.

     Rasanya persis sama seperti malam bergairah yang dia lewatkan beberapa hari lalu. Bahkan interior kamar hotelnya pun tidak jauh berbeda. Dia sengaja memilihnya, melakukan di salah satu hotel milik keluarga manayaka langsung. Ia ingin merasakan bagaimana membuat kekacauan di rumahnya sendiri. Sesuatu yang tidak mungkin dilakukan, sebab satu pukulan akan melayang ke wajahnya jika itu terjadi.

     Ia kembali teringat dengan pria yang menyentuhnya pada titik-titik kenikmatan paling menyenangkan. Titik yang bahkan dirinya sendiri tidak pernah tahu kalau ada. Itu adalah seks paling menyenangkan dan paling hina yang pernah dia lakukan. Biar semuanya disimpan rapat-rapat bagaimana seorang Kim Taeri Manayaka, ingin merasa begitu patuh dan submisif. Direndahkan. Sebab di kehidupannya, dia harus selalu menjadi nomor satu. Harus, atau orang-orang sekelilingnya akan menghancurkan secara langsung.

     Pintu gerbang kediaman Manayaka terbuka lebar setelah pria itu melewati pekarangan yang lebih besar dari taman nasional. Mereka memiliki kebun sendiri — nyaris seperti hutan — berhektar-hektar, dengan penjagaan yang super ketat. Sebenarnya tidak ada bedanya dengan rumahnya sendiri, sebab jika tidak, pria tidak mungkin berada di sini. Hubungan sosial itu sesederhana orang-orang yang serupa, pasti akan saling berkumpul dengan jenis mereka juga. Banyak aspek masuk ke dalamnya. Entah hobi yang sama, kesukaan sama, sifat yang sama, atau seperti dia, orang-orang dengan gaya hidup yang sama. Sebut saja, comfortable rich. Mereka yang jarang menampakkan diri di media, tetapi menguasai perekonomian degara. Para old money.

     Masuk ke kediaman Manayaka tidak akan pernah menjadi sesuatu yang mudah. Jangankan sampai ke depan gerbang rumah dengan pilar-pilar tinggi yang menjulang, hanya berada di pintu paling luar saja nyaris mustahil. Ada para pria bertubuh tegap dengan senjata senapan yang dibawa dan ditunjukan. Tidak sembarangan orang bisa masuk, bahkan untuk mengetahui letak kediaman Manayaka sebenarnya. Jika mencari di GPS, kau tidak akan menemukan apa-apa kecuali pemberitahuan bahwa akan memasuki hutan.

     Namun untuknya — Kim Luciel Forest — salah satu bagian dari keluarga Luciel, tentu bukan hal yang sulit mengunjungi keluarga Manayaka. Ia sendiri terbiasa, mereka sudah bersahabat sejak kecil. Ia bahkan hafal jelas di mana keberadaan Taeri, sedang duduk dengan anggun sambil meminum teh di pekarangan dengan pakaian minimnya, terbuka, padahal sekarang musim semi, dipastikan udara di Korea Selatan cukup dingin. Bahkan Luciel sendiri sudah memakai long coat yang tebal. Ia tahu Taeri selalu menyukai long coat.

     "Kamu datang, Luciel?" tanya Taeri sambil mendongak, menatap tubuh kukuh yang tinggi itu. Warna coklat selalu cocok dengan Luciel. Tampannya pria itu seperti pahatan yang dibuat oleh para dewa. Keindahan yang tidak bisa disanggah. Bahkan kalau Tuan Kim ini tidak menjadi konglomorat seperti sekarang, Taeri yakin dia tetap akan kaya raya, laku seperti superstar. Tetapi kenyataannya orang-orang seperti mereka tidak akan menikahi orang yang ada di dunia hiburan. Mereka lebih suka uang mereka berputar di tempat saja. Ia jadi teringat pria yang semalam. Wajahnya juga tampan.

The RulesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang