05 - Menghilang lalu kembali

216 18 2
                                    



💍💍



"Welcome home my future wife."

Mata Greysia melebar, "Lo gila?! Kenapa malah bawa gue kemari!" Pekik Greysia dengan kedua tangan yang menyilang di dada. Seakan menutupi anak kembarnya, Samatha and Rachel.

"Hei, jangan salah paham. Aku tak ingin berbuat macam-macam. Tapi, jika kau mau--"

Plakk...

"Jangan main-main denganku," ancam Greysia setelah barusan menggeplak lengan pria itu.

"Oke...oke, baiklah. Akan kuingat itu." Jawab Gabriel mengelus lengannya yang barusan mendapat hadiah geplakan dari Greysia.

"Ayo, ketempat lain saja." Greysia hendak berbalik pergi namun ditahan oleh Gabriel.

"Aku sudah menyiapkan sesuatu, apa kau tak mau melihatnya?"

Greysia terdiam seperkian detik, dalam hati ia berucap. "Apa? Ada lagi? Kenapa cowok ini sok misterius sekali?!"

"Oke, tapi hanya bentar lalu kita pergi dari sini." Putus Greysia.

"Tentu," balas Gabriel yang membuka pintu kian lebar untuk mempersilahkan Greysia masuk.

.
.
.

Greysia tercengang bukan main, matanya tak bisa teralihkan dari pemandangan ruangan tersebut. "Bagaimana--"

"Ada apa?" tanya Gabriel keheranan.

"Ini benar rumahmu?"

Gabriel dengan polosnya mengangguk.

"Seluas ini?"

"Ya, kenapa? Apa ada masalah?"
tanya Gabriel.

Hufhh...hufhh...

Greysia mencoba mengatur nafasnya, jika tidak ia bisa pingsan. "Bagaimana bisa, ini seperti rumah impianku? Benar-benar percis! Tidak, ini sangat-sangat percis! Dari pintu depan tampak ruangan yang luas dengan lampu gantung ditengah yang menjadi ikon rumah. Disebelah kiri, dinding kaca transparan yang langsung menampakkan pemandangan yang hijau. Dan itu, mini bar itu! Akhh, membayangkan menghabiskan malam dengan segelas wine membuatku hampir gila!" teriak Greysia dalam hati.

"Grey, kamu tidak papa?"

"Ya?" Greysia berhasil buyar dari lamunannya. Ia jadi salah tingkah.
"Ahh, nggak papa. Gue cuma kagum sama rumah ini."

"Ohh, aku kira kamu tidak suka."

"Bagaimana mungkin!" Sahut Greysia langsung. "Ekhm..." Greysia berdehem atas situasi konyol barusan. Matanya kembali menelusuri setiap sisi ruangan. "Berapa biaya listrik rumah ini perbulan?"

"Hm?"

"Hanya saja... Gue liat ada banyak lampu disini, pasti banyak makan biaya."

"Yahh, begitulah."

Greysia mangut-mangut dengan mata yang tiada hentinya melirik kesana kemari.

"Ayo," ajak Gabriel untuk berjalan masuk lebih jauh.

Greysia tak henti-hentinya melafalkan kata 'wah'. Hingga...

Brukk...

Auuhh...

Ringis Greysia saat ia menabrak punggung Gabriel karena tak memperhatikan jalan.

"Wahh... Ini semuaa--"

"Ya, semoga kamu suka."

"Tunggu, lo yang nyiapin?"

"Ayo duduk." Gabriel menarik kursi dan mempersilahkan Greysia untuk duduk.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Aug 05, 2022 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

ResponsibilityTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang