Pesan dari Hati | 21

839 105 34
                                    

بِسْــــــــــــــــــمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ

"Sahabat memang selalu ada disaat suka maupun duka. Bukan yang pergi saat dibutuhkan, dan datang bila ada kemauan."

🌼🌼🌼

Oops! Bu görüntü içerik kurallarımıza uymuyor. Yayımlamaya devam etmek için görüntüyü kaldırmayı ya da başka bir görüntü yüklemeyi deneyin.

🌼🌼🌼

Langkah kaki kedua perempuan berjilbab tersebut berlari menyusuri pinggir pantai. Sejak pagi mereka bertemu dan mengurus segala sesuatu tentang wisuda mereka yang akan dilaksanakan seminggu lagi.

"Zea ihhh! Jangan main air! Basah nanti!" seru Arsyila membuat Zea terkekeh seraya tetap mencipratkan air pantai ke arah Arsyila yang terus berlari.

"Gak seru tauk, kalau ke pantai gak main air!" teriak Zea pada Arsyila yang menggelengkan kepalanya.

"Udah-udah, capek gue!" Arsyila berhenti berlari seraya mengangkat kedua tangannya, membuat Zea pun turut berhenti juga. Keduanya saling pandang dengan nafas yang terengah, sebelum akhirnya tertawa bersama.

"Beli kelapa muda yuk!" ajak Syila yang lantas diangguki Zea.

Kedua perempuan tersebut berjalan bersama ke tempat kedai yang berada tidak jauh dari pinggir pantai.

Arsyila duduk berhadapan dengan Zea didepannya setelah mereka memesan minuman dan makanan.

"Oh ya, lo kan nanti sore mau pindah ke Bandung. Ikut Papa lo atau Mama lo?"

"Papa, kalau Mama udah sama suami barunya," ujar Zea seakan biasa saja saat berbicara, membuat Arsyila tidak enak bertanya seperti itu.

"Arhan gak lo ajak La?" sahut Zea membuat Arsyila yang sedang memainkan ponsel mendongak menatap Zea.

"Enggaklah! Kita kan lagi quality time berdua, masa ngajak Arhan juga," balas Arsyila dengan tawanya.

"Lo ada rasa kan sama dia?" tembak Zea membuat Arsyila langsung terdiam.

Arsyila tertawa kecil. "Rasa apa sih?! Ngaco lo!"

Zea menyipitkan matanya menatap Arsyila, kemudian ia mengubah ekspresinya dengan menampilkan senyum saat seorang wanita paruh baya mengantarkan pesanan mereka.

"Selamat makan."

"Makasih Bu."

Setelah kepergian wanita paruh baya tersebut, Zea fokus pada Arsyila.

"Jujur aja deh lo, gue lihat sejak Arhan jadi satpam di perusahaan Abi Dika, lo kelihatan dekat sama dia," ucap Zea mengutarakan rasa penasarannya.

Pesan dari Hati [END]Hikayelerin yaşadığı yer. Şimdi keşfedin