Siswa-siswi pun kocar kacir bubar seperti anak ayam, mereka pun sibuk dengan barang mereka dan jika sudah selesai mengurus barang mereka, mereka boleh masuk kedalam hotel. Indonesia yang sudah siap dari awal, langsung ingin masuk kedalam hotel.

Tapi ada sesuatu yang mengganggunya yang berakhir dia memberhentikan langkahnya. Jika satu kamar akan dihuni dengan laki-laki... tidak ada yang salah sih... tapi... kok perasaan Indo gak enak yah? Dia pun celingak celinguk.

Tiba-tiba mata Indonesia tertuju ke seseorang, Indonesia pun mencoba memanggil orang itu dengan kode, takutnya nanti kedengaran sama orang lain... apalagi haremnya... untung saja orang itu tersadar dengan kode Indonesia, hanya saja bukannya datang menghampiri Indonesia dia malah geleng-geleng kepala. Alhasil Indonesia jadi kesal dan menghampiri orang itu.

Kita panggil saja orang yang dipanggil Indonesia dengan Udin.

Udin baru saja selesai mengurus barangnya. Ia hendak ingin masuk ke dalam hotel, namun dia merasa ada suara yang menggelitiknya... seperti ada yang memanggilnya. Rupanya Indonesia lah yang memanggilnya, namun ia tidak percaya, ia tidak percaya kalau ia dipanggil oleh bidadari!

Dia pun mulai melangkah menghampiri Indo. Akan tetapi dia berpikir lagi, masak iya dia dipanggil Indo? Udin pun berhenti melangkah, ia pun menggeleng-geleng kepalanya. Ah~ palingan Indonesia memanggil orang lain, pikirnya.

Namun perkiraannya salah, dia memandang Indonesia lagi yang terlihat semakin dekat ke dirinya.

'OMAIGATTTT!!! TERNYATA BENERAN GW DONG YANG DISAMPIRINNN!!! SESEORANG TOLONG AKU, AKU AKAN PINGSAN!!!" Batin Udin teriak.

"Oy! Kamu udah kupanggil bukannya nyamperin malah geleng-geleng kepala lagi!" Kesal Indo ke Udin dengan berbisik.

Udin menyentuh dadanya, uh! Jantungnya tak bisa berhenti berdetak! Gimana nggak? Dideketin orang terimut itu... argh! Damagenya!!!

"Hey, boleh tukar tas tidak?" Bisik Indonesia bertanya.

Udin pun langsung tertegun. Plis, tukar tas dengan orang terimut!? Gila! Apalagi muka si Indo pas minta tolong... beuh! Hatiku meleyottttt!!!!

"Isinya gak usah dikeluarin, tasnya aja dituker! Nanti aku kasih imbalan deh! Pleaseee~ bantu aku, ya~?" Mohon Indonesia seperti bocah yang memohon untuk mendapatkan mainan yang dia inginkan.

Duh... kayaknya Udin bakal mati dengan tenang malam ini, jantungan terus! Ia pun setuju dan menukar tasnya dengan Indonesia.

"Aku berhutang budi denganmu! Makasih ya~! Em..."

"U-Udin"

"Makasih ya, Nidu!" Ucap Indonesia dan langsung meninggalkan Udin.

'N-NIDU!!?? AKHHHH DIKASIH NAMA PANGGILAN!!! YA TUHAN TERIMA KASIH KARENA SUDAH MEMBERIKANKU HADIAH INI!!!!' Syukur Udin dalam hati.

Udin masih memegang tasnya Indonesia, perlahan ia mendekatkan hidungnya ke tas Indonesia. GILA HARUM BANGET COYYYYY PARFUM EMAK GW AJA KALAH, begitu batin Udin.

Sekarang Indonesia berada di ruang 1 kamar 1. Entah kenapa ia merasa... ditatap tapi tidak tau oleh siapa. Ia melangkah dengan sangat pelan-pelan sambil melihat-lihat apa ada tempat tersedia... dan berhati-hati, takutnya membuat orang yang menatapnya sadar bahwa Indonesia sadar akan keberadaan... mereka.

Indonesia menuju suatu futon, di pojok dekat pintu, lalu meletakkan dengan pelan tas Udin diatasnya.

"A-aku akan taruh disini..." Ucap Indonesia dengan gugup untuk mengelabui.

Indonesia menoleh ke belakang, namun tidak ada orang kecuali Udin yang baru nyampe.

"Cepet Din!" Bisik Indonesia yang masih bisa di dengar Udin(gila kuping apa headset).

KAMU ITU KING OF HAREM TAU!?[END]Where stories live. Discover now