Chapter 2

48 23 4
                                    

Sekarang aku bisa melihat dengan jelas permukiman penduduk, di sebelah utara terdapat bangunan tinggi dengan bentuk kotak dan segitiga terlihat canggih, sepertinya itu kota di negeri ini dan bentuk rumah yang sama seperti di kota ku malah sama per...

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Sekarang aku bisa melihat dengan jelas permukiman penduduk, di sebelah utara terdapat bangunan tinggi dengan bentuk kotak dan segitiga terlihat canggih, sepertinya itu kota di negeri ini dan bentuk rumah yang sama seperti di kota ku malah sama persis seperti rumah di desa Negeri ini. Rumah Ar contohnya.

Aku masih memperhatikan pemandangan yang sejuk dan menyenangkan dari dalam kereta kuda, ditambah matahari yang sudah muncul beberapa jam yang lalu. Melupakan sejenak beban pikiranku beberapa menit yang lalu. Dari kejadian di danau, bertemu perempuan yang mirip denganku hanya saja cara berpakaiannya berbeda, lalu terbangun di rumah wanita tua yang tidak aku kenal, dan akhirnya duduk di dalam kereta kuda ini.

Saat sedang asik melihat pemandangan langit dan yang ada di bawah saja, tiba tiba sekelilingku gelap dan hanya sedikit pencahayaan dari lampu yang terpasang setiap lorong dengan jarak tujuh meter, "Dimana ini? Aku tidak bisa melihat apa apa, kenapa menjadi gelap sekali?" Tanyaku panik.

"TOLONGGG." aku berteriak, panik karena berpikir bahwa aku sedang di culik.

"Nona Jennia sekarang kami melewati lorong menuju Kerajaan Zephyra." Jawab Trag, tetapi ia tidak melihat ada Trag di sekitarnya, dan ternyata Pria berkumis itu menjawab melalui layar yang ada di sebelah kanan kereta. Aku terdiam dan mencoba tenang. Kami seperti sedang melakukan telepon video. Ada kereta canggih disini, tetapi kenapa alat komunikasi mereka hanya surat terbang?

"Kamu sedang terbang Trag?" Tanyaku mengabaikan penjelasan Trag sekaligus memperhatikan sekitar Trag yang gelap seperti sedang di luar kereta kuda.

"Iya Nona Jennia, akan aku jelaskan saat kita keluar dari lorong gelap ini, saya yakin bahwa nona tidak nyaman berbicara dalam keadaan gelap." Ujar Trag tersenyum lalu wajahnya hilang dari layar.

Aku mengangguk saja, tetapi jika berbicara saat ini pun tidak apa-apa, aku tidak takut kegelapan. 

Ternyata melewati lorong ini tidak lama, 5 detik kemudian aku melihat cahaya terang sepertinya sudah sampai. "Halo Nona Jennia, izinkan aku menjelaskan sedikit tentang kerajaan Zephyra, bukan hanya keturunan kerajaan dan anggota kerajaan saja yang tinggal di atas langit. Tetapi ada penduduk yang dulu tinggal di permukaan, sekarang tinggal disini. Setiap tahun selalu ada 50 penduduk terpilih berdasarkan ketulusan hati dan tahun ini sudah ada 300 penduduk. Enam tahun sebelum sistem ini di tetapkan, tidak ada penduduk yang tinggal di sini, lahan ini kosong. Mereka juga bisa turun ke permukaan 2 kali sehari dengan teknik terbang mereka, jika sudah 2 kali tercatat turun ke permukaan, maka Teknik Terbang itu tidak berfungsi secara otomatis."

"Tetapi semua itu harus di bayar oleh mereka yang menggunakan teknik terbang, tidak menggunakan uang tetapi energi mereka akan di serap oleh sayap sayap itu. Jadi kami menyarankan untuk beristirahat penuh sebelum menggunakan teknik terbang." 

Aku mendengarkan penjelasan Trag dengan saksama dan terdiam, lalu menatap kearah luar, melihat penduduk sedang beraktivitas. Sesekali mereka menatap keatas dan membungkuk seperti memberi hormat kepada kami yang sedang terbang diatas mereka. "Terimakasih atas penjelasannya Trag." Ucapku, lupa mengucapkan terimakasih. 

Negeri ZephyraWhere stories live. Discover now