"V-valen"

Perempuan berambut sepinggang itu langsung menoleh dan memeluk sang papa erat.

"Maaf, maaf jika saya sudah terlalu melampaui batas, maaf atas perilaku saya" Valen mengangguk dan tersenyum.

"Gak apa-apa pa, Valen ngerti"

"Kamu tinggal disini lagi ya sayang?" Valentina menatap sang kakak dan kekasihnya bergantian.

"T-tapi emang papa gak malu punya anak kayak Valen? Valen kotor pa" Galaxy menggeleng dengan cepat dan mengusap rambut belakang anaknya.

"Itu semua salah papa, seandainya papa gak usir kamu dari rumah, kamu gak akan jadi kayak gini, tapi papa seneng, kamu masih tau batas wajarnya Valen" Kelvin yang menatap itu lantas mempoutkan bibirnya dan memainkan jari-jarinya.

"Kamu kenapa?"

"Gak apa-apa om" Galaxy mengangguk dan lanjut berbincang sejenak dengan putrinya.

"Ya Tuhan, gini ya rasanya jadi cewe ketemu cowo gak peka" Galaxy yang mendengar sempat tersenyum simpul dan menyuruh Valentina untuk mengurus kekasihnya.

"Pa, boleh gak Melva disini jadi babu aja" pinta Carina, Valentina menggelengkan kepalanya pelan dan tersenyum.

"Boleh-boleh aja"

"Tapi ada baiknya kalo dia kerja jadi babu kakak" sahut Kelvin yang langsung mendapat tatapan tajam Valentina.

"Iya ihh nda" laki-laki itu menyenderkan kepalanya pada dada perempuannya dan sesekali laki-laki itu memainkan helai rambut Valentina.

"Bener yang diomongin Kelvin" sahut Valleta yang datang dengan secangkir kopi dan biskuit yang baru ia buat.

"Apalagi calon pasutri kayak kalian itu masih bisa lalai"

Carina mengangguk dan menatap Vaden.

"Vaden gak keberatan ma, tapi Vaden takut dia berulah lagi"

"Iya sih, tapi kamu gak kasian sama Carina? Nanti dia kerjain semua pekerjaan rumah sendirian, masa kamu tega" sahut Galaxy yang membuat Vaden langsung memeluk gadisnya.

"Aaaa by"

"Apa mas?"

"Lusa kalian fitting baju pengantin ya" Valentina yang mendengar langsung membelalakkan matanya.

"Valen mau ikut juga, Valen mau nikah juga" Kelvin langsung mencium pelipis perempuannya dan memeluknya erat.

"Gak apa-apa sih, tapi Carina sama Vaden nikah sebelum ujian, Valen mau nikah kapan emang?"

"Eum... Seminggu lagi ya pa, ma? Ya?" Galaxy dan Valleta sempat bertatapan, namun jawaban dari keduanya membuat Valentina tersenyum. Pasalnya setahu Valleta anak bungsunya ini home schooling jadi menurutnya itu tak akan pernah menjadi masalahnya.

Keesokan harinya Vaden dan Carina berjalan menuju lorong kelas, seluruh pasang mata menatap kedua remaja itu.

"Lemes bestie, pangeran sekolah udah diambil sama ratunya"

"Lemes pren, udah fix ini gak bakal bisa digapai lagi pren"

"Sakit hati ya? Sama kok, aku juga"

"Mau punya ayang"

"Ayangku mana kak?"

"Langit, bisa kah kau berikan ayang untukku? Aku juga ingin punya ayang"

"BESTIE, AW BESTIE ITU DI TANGAN CARINA ADA CINCINNYA, UDAH DILAMAR DIA BESTIE, MAKIN LEMES BESTIE"

"AAAAAAA"

Perfect coupleWhere stories live. Discover now