𝐌𝐲 𝐑𝐚𝐲𝐬 𝐎𝐟 𝐒𝐮𝐧𝐬𝐡𝐢𝐧𝐞 ( ONGOING )

prolog

" cobalah untuk memaafkan orang-orang yang pernah menyakiti perasaan kamu,
dengan begitu kamu akan lebih bahagia menjalani hidup."
Sunny menoleh Rangga yang
berdiri di sebelah kirinya tengah
berada di atas balkon atap sekolah

" kenapa loe begitu peduli dengan gue?.
kenapa loe ngga kumpul sama cewek-cewek lain di kelas?.

" uh, untuk apa aku harus bergabung dengan mereka ?" cakap Sunny yang menusuk.

" loh!, bukannya semua cewek itu rata-rata suka nya ngerumpi,
dandan sama caper sama cowok?" dikte Rangga.

" hmm,,, " senyum Sunny yang menghela nafas perlahan.

" kenapa kamu beranggapan semua perempuan seperti itu.?"

" tidak semua hal harus kamu anggap sama."

" aku tidak terlalu suka dengan
ke ramaian. aku lebih suka berada
disini menikmati pemandangan kota
dan menghirup udara segar."

" kok aneh sih. cewek kota yang dari
kelas atas seperti loe lebih suka dengan sesuatu yang melankolis.?"

" apakah semua cewek
di perkotaan harus suka dengan
sesuatu yang glamour?".

" ngga ada aturannya kali
semua cewek harus kayak gitu.?"

" sekarang aku balik tanya sama kamu.
kalau ada orang yang bilang kamu playboy karena turunan dari bapak kamu.
apakah kamu akan setuju dengan pendapat itu.?"

" ya enggaklah .!"

" gue ya gue.
ngga mungkinlah gue kayak gitu.."

" begitu pula dengan aku.
aku tidak ingin di samakan dengan
semua perempuan di sini."

" aku tidak ingin di tuntut melakukan sesuatu hal berdasarkan dengan gender, atau sesuatu hal yang tabuh lainnya."

" aku hanya ingin menikmati hidup dengan sederhana dan penuh dengan makna."

" aku tidak ingin melakukan sesuatu hanya karena aku adalah perempuan."
apalagi hanya karena suka menyendiri
dan melihat pemandangan kota seperti ini.
aku juga tidak boleh melakukannya.?"

" hidup hanya sekali Rangga,
kamu harus menjalani hidup kamu
dengan penuh makna, bukan hanya sekedar karena sakit hati atau ingin bersaing menunjukkan siapa yang lebih baik."

" hidup ini harus di isi dengan saling melengkapi, bukan saling menjatuhkan satu sama lain."

Rangga diam terpaku mendengar nasihat dari Sunny. Dia merenungi perkataan dari gadis itu.
Dia tersadar mungkin apa yang dikatakan oleh Sunny ada benarnya,
dia memang seharusnya bisa berdamai dengan masa lalunya.