Aku terbangun di tempat yang asing dan dingin, dimana ini?
Shirai Rika, seorang pelajar SMA yang memiliki kemampuan bela diri dan penembak yang baik.
kemampuan menembaknya di ajari oleh ayahnya sedari ia masih kecil, karena..
Ssst itu rahasia untu...
Tidak terasa, hari itu telah berakhir, hari yang sangat menyenangkan bagiku.
Aku melihat Takagi yang tertidur pulas di sofa.
" Kelelahan ya.. " Aku duduk di sampingnya " Maaf ya.. " Aku mengambil selimut lalu menyelimuti nya.
Aku mengambil sebuah perekam dan secarik kertas serta pulpen.
Malam itu aku keluar lalu pergi ke tempat di mana membuatku merasa nyaman.
Aku pergi ke sebuah taman kecil yang tak jauh dari rumah. Aku duduk di ayunan di sana di bawah sinar bulan purnama yang indah.
Aku tersenyum kecil melihat bulan itu.
" Sayonara, takagi niisan.. Mungkin kata ' selamat tinggal ' tidak terlalu cocok karena aku masih tetap bisa melihatmu, walau kau tidak bisa melihatku "
- - -
Aku bangun dengan tubuh yang sedikit kaku, aku tersadar dengan selimut yang menyelimuti ku " Ini pasti Rika " Gumam ku.
Aku menggerakkan badan ku " Ah.. Sepertinya aku ketiduran semalam.. "
Aku bangun untuk membuat segelas kopi, saat itu pukul 6 pagi, aku bersantai sebentar sambil meregangkan tubuhku yang sedikit kaku.
Aku melihat ke arah kamar Rika " Dia pasti juga lelah, biarkan saja untuk hari ini " Aku bersiap lalu berangkat untuk kembali bertugas.
Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
Aku datang ke kantor dengan wajah berseri seri, chiba yang melihat itu menghampiri ku.
" Bagaimana liburan sesaat mu kemarin? " Tanya Chiba dengan sedikit meledek
" Menyenangkan " Ucapku
" Tapi kau hampir di marahi Inspektur loh.. "
Aku tetap tersenyum senang " Aku melihat senyum rika yang begitu ceria, bagaimana aku tidak senang? " Ucapku
" Dasar "
Aku menjalani hariku seperti biasa, menyelidiki kasus, menyelesaikannya, lalu membuat laporan.
Saat itu aku pulang di malam hari sebentar, aku membuka pintu namun tidak mendengar suara yang biasa menyambut ku.
" Apa dia sudah tidur? " Pikirku.
Aku melihat ke ruang tamu, ruang tamu tampak terlihat sama seperti sebelum aku pergi, seakan tak ada tanda kehadiran yang biasanya aku lihat.
Aku melihat ke kamar rika yang tertutup rapat, aku membuka kamar yang ternyata tak terkunci itu.
Di sana sangat gelap, aku menyalakan lampu lalu terkejut karena melihat beberapa barang rika tidak ada.
Lalu dari semua itu, mataku tertuju pada sepucuk surat dan sebuah rekaman yang ada di meja di samping tempat tidur.
