Musim Semi, Rindu, dan Pelukan Pt. 2

25 3 0
                                    

Sorry for typo guys and happy reading... MOHON APRESIASINYA KAWAN...

"APA YANG MAMA KATAKAN PADA Y/N MA?" Suara Hyunjin menggelar diruangan kantor ibunya, setelah bunyi gebrakan dari pintu yang Hyunjin tendang.

"Dia mengirimiku pesan berkata dia merelakan aku menikah dengan wanita yang kau pilih. Apa maksudmu?" Tak terbendung lagi rasa amarah yang Hyunjin pendam.

Sang mama hanya tersenyum kearah Hyunjin. "Y/n sudah memutuskan hubungannya dengan mu, sayang?" Wanita itu mendekat kearah Hyunjin dengan senyum angkuhnya.

"Baguslah... Mama tidak suka kau bersama dengannya." Tukas mama Hyunjin yang membuat emosi Hyunjin kian menjadi.

"Mama hanya setuju kau menikah dengan Aerin, Hyunjin."

"Tolong mengertilah ma, aku hanya mencintai Y/n kekasihku." Balas Hyunjin dengan tatapan putus asanya.

"Aerin lebih baik dari Y/n. Dia gadis yang baik, pintar, dan yang terpenting kastanya setara dengan kita. Dia terlahir dari keluarga terpandang. Berbeda dengan gadis kampungan yang kau sebut kekasihmu itu. Dia pasti hanya memanfaatkan hartamu saja."

"Mama keterlaluan, jangan mencela Y/n seperti itu ma. Gadis yang mama puja itu, dia tak sebaik yang mama pikirkan ma. Justru dia adalah gadis licik. AKU TAK SUDI MENIKAH DENGAN JALANG ITU!" Hyunjin marah besar pada mamanya. Menurutnya, sang mama sudah sangat keterlaluan.

"JANGAN MEMBANTAH HYUNJIN! Siapa yang mengajarimu menjadi pembangkang seperti ini?" Dua orang ibu dan anak itu saling meninggikan suara.

"SAMPAI KAPANPUN AKU TAK SUDI MENIKAH DENGAN AERIN!"

Lantas setelah itu, Hyunjin keluar dari ruangan ibunya serta membanting pintunya dengan keras.

Sang Mama hanya menghela nafas kasar. Berpikir untuk merencanakan sesuatu agar hubungan anaknya dengan kekasihnya benar-benar berakhir.

"Baiklah Hyunjin, jika seperti itu sikapmu. Akan ku buat rencana yang lebih ekstrim lagi."

•••

Sudah 6 bulan ini Hyunjin tidak ada kabar, mama Hyunjin lah yang selalu menghalanginya untuk bertemu barang satu detik saja. Ia benar-benar sangat merindukannya.

Suara dering telepon memecahkan keheningan di malam hari. Y/n yang sedang melamun di balkon kamarnya, bergegas pergi menuju tempat ia meletakkan handphone nya. Melihat nomor asing tidak dikenal yang meneleponnya, membuat ia ragu sejenak untuk menerima panggilan dari teleponnya. Dengan terpaksa ia memilih untuk menerima panggilannya.

"Halo?"

"Halo? Apa ini benar nomor telepon Y/n?"

"Iya, ada apa?"

"Y/n, aku Aerin. Bisa kita bertemu sekarang? Ada hal yang harus ku bicarakan denganmu."

Ternyata Aerin rupanya, mendengar namanya saja membuat suasana hatinya menjadi lebih buruk. Ingin sekali Y/n menolak, tetapi ia berpikir ini pasti tentang Hyunjin.

"Iya, dimana?" Dengan rasa malas ia mengiyakan ajakannya untuk bertemu.

"Di Cafe Stray dekat apartemenmu."

"Ok"

Tak butuh waktu lama Y/n bergegas pergi ke tempat yang dituju.

Short Story CompilationWhere stories live. Discover now