Hening, di sebuah ruangan yang menjadi tempat kerja milik lelaki manis bermarga Athelred itu terasa mencengkam. Netra bak serigalanya melirik bergantian pada dua lelaki tampan yang duduk berhadapan di depannya. Justin memijit pelipisnya, selalu seperti ini jika keduanya tersebut bertemu.
" Bisakah kalian berhenti saling menatap tajam satu sama lain seperti itu?" Tanya nya.
Lelaki yang baru sampai di London beberapa saat lalu itu berdecak malas, berbeda dengan seseorang di depannya, Travis Aethelred, yang lebih memilih mengalihkan tatapannya ke arah lain karena muak melihat keberadaan laki laki tersebut.
" Sayang bagaimana kabarmu?" Ia beranjak mendekati Justin yang duduk tidak jauh dari tempatnya.
" Aku baik Calvin, bagaimana denganmu?" Justin menoleh- menatapnya yang kini mendudukkan tubuhnya disamping Justin.
Calvin Handerson, Setelah beberapa hari yang lalu ia menghubungi Justin dan memberitahunya jika ia akan menyusul ke London. Kini ia sudah menginjakkan kakinya di mansion mewah keluarga Aethelred yang berada di wilayah The Boltons.
" Rasanya tidak begitu baik karena aku sangat merindukanmu" kekehnya pelan.
" Aku juga merindukanmu" Balas Justin seraya ikut terkekeh.
Merasa tak dianggap kehadirannya, Travis berdecak malas hingga membuat Calvin meliriknya sinis dengan raut wajah mengejek.
" Ah ya! Bagaimana kabar anak kita?" sambung Calvin menghiraukan Travis yang kini menatapnya tajam.
" Know your limits, Mr.Handerson!" Geram Travis.
" Lama tidak bertemu kenapa kau semakin menyebalkan" balas Calvin seraya tersenyum sinis.
Membiarkan kedua lelaki yang kini mulai bersitegang itu, Justin lantas menyandarkan punggungnya pada sandaran sofa.
" Berkacalah sebelum berbicara" ujar Travis.
Keduanya saling menatap tajam satu sama lain. Hubungan keduanya memang tidak terlalu baik sejak saat dimana semua kesalah pahaman itu dimulai. Travis dengan sifat keras kepalanya dan Calvin dengan egonya yang tinggi.
" Apa kalian sudah selesai berdebat? Kenapa tidak dilanjutkan?" Lontaran pertanyaan dari Justin membuat keduanya sedikit terkejut.
Ia menghembuskan nafasnya kasar begitu melihat Travis dan Calvin sama sama bungkam- tidak ada niatan menjawab.
" Tolong akur sekali saja jika kalian bertemu apa tidak bisa?"
" Tidak!" Sergah Travis dan Calvin bersamaan.
" Singkirkan lebih dulu sifat keras kepalamu itu Travis" seru Justin seraya menatap Travis yang menunjukkan raut wajah tidak terima. Baru saja akan protes atas ucapan Justin. Lelaki manis itu sudah lebih dulu kembali berujar pada Calvin yang berada di sampingnya.
" Dan kau Calvin, tolong turunkan egomu!" perintahnya.
" Jangan protes atau aku akan meninggalkan kalian berdua disini" sambungnya cepat.
" Kau masih sama seperti dulu" kekeh Calvin, menatap teduh manik mata Justin.
Sebuah senyum tipis terpatri di wajah manis Justin setelah mendengar ucapan yang keluar dari bibir tipis lelaki Handerson itu. Ia kemudian menoleh, menatap Travis yang sudah kembali dengan raut wajah datarnya.
" Bisa aku berbicara berdua dengan Calvin?"
