{ COMPLETED }
Jatuh cinta lalu memutuskan untuk menjalin hubungan. Persetan dengan status ibu dan anak tiri, soal hati adalah yang nomor satu
A_ovieMysie
Aku udah berusaha untuk tidak menulis kerana takut di pertengahan semuanya kacau. Acak-acakan gitu. Tapi tetap aja mahu kerana ide untuk permulaan cerita terus memenuhi benakku.
Aku harap kalian suka sama ceritanya. Tidak sebagus karya thor lain. Penulisan tidak se-cakep thor lain juga. Tapi aku sangat berharap kalian suka.
Terima kasih juga untuk semua yang berbaik hati ingin vote, komen dan kongsi. Semoga kalian betah sama ceritanya. Betah sama tulisan aku.
Aku juga mahu bilang dari awal kalau penulisan kurang bagus. Aku masih dalam pembelajaran kerana wattpad juga baru menjadi temanku.
Diharapkan untuk tidak bosan. Kalaupun kalian tidak suka, tolong jangan tinggalkan komen negative 🙏🏻. Aku orangnya mudah terasa ;) Maaf kalau ada kesalahan bahasan juga.
Selamat Membaca
< C R I M E >
***
Sohyun dan Baekhyung berdiri dihadapan pintu rumah. Dress putih yang dihiasi bunga kuning terlihat sangat cocok dengan tubuh mungil itu.
Hari kedua menjadi istri presiden masih membuat Sohyun merasa kikuk kerana peraturan di rumah ini serasa seperti di istana, menurutnya.
Mereka berdua masih betah berdiri menunggu sang putra pulang dari New York. Sohyun dengar putra presiden Kim sangat tampan bak seorang dewa. Dan ia percaya itu kerana tidak sengaja melihat frame yang digantung pada dinding saat hari pertama Sohyun datang kesini.
Klakson mobil menyapa rungu mereka. Rumah ini sangat berbeda dari rumah presiden lain. Taehyung sangat tidak suka dengan namanya penjagaan yang terlalu ketat. Makanya ia menyuruh sang ayah untuk tidak terlalu memperkerjakan banyak bodyguard. Dia masih bisa menjaga dirinya sendiri. Kira-kira begitulah penjelasan Baekhyung saat Sohyun bertanya.
Sohyun menelan ludah samar. Ia menarik napas panjang disaat pria tinggi dengan warna kulit yang sedikit kecoklatan. Sedikit, hanya sedikit tapi itu tidak mengurangkan ketampanan Taehyung. Malah ia semakin tampan.
Pria itu berdiri dihadapan Sohyun dan Baekhyung. Matanya mengerjap lambat. Tidak menyangka, ibu barunya. Ah, lebih tepatnya ibu tirinya terlihat sangat muda dan masih cantik.
"Selamat siang ayah. Dan selamat siang juga ibu." Seruan pertama yang keluar dari bibir tebal itu. Suaranya berat sehingga bulu kuduk Sohyun berdiri tegak. Pria itu membungkuk sopan. Menjadi istri atau anak presiden harus sopan. Kerana itu adalah cerimanan untuk seluruh rakyat.
"Selamat siang juga." Sohyun membalas sambil melempar senyum manisnya. Mata coklat Sohyun membuat Taehyung terpukau. Dadanya berdegup kencang. Apakah ini namanya cinta pada pandagan pertama?
Taehyung fikir cinta padang pertama itu tidak wujud sama sekali. Menurutnya, itu adalah hal yang paling konyol.
Setelahnya mereka melangkah menuju ruang makan. Sohyun berjalan pelan di samping suaminya sementara Taehyung berjalan di belakang mereka. Pria itu menatap punggung polos Sohyun yang sedikit mengintip keluar disaat rambut panjang itu tidak sengaja bergerak kesamping.
Sohyun memang belum terbiasa dengan semua ini. Cara berjalannya juga harus sopan. Tidak boleh melangkah terlalu besar atau terlalu kecil. Tangan harus sentiasa berada di samping kanan dan kiri tubuh. Dagu tidak boleh diangkat angkuh. Sebelumnya Sohyun sudah berlatih sebelum resmi menjadi istri presiden Korea Selatan namun tetap gagal sehingga hari pertama ia datang, Baekhyung memerintahkan seorang bodyguard untuk membantu Sohyun. Dan sekarang, gadis itu masih dalam proses pembelajaran.
Memang sulit namun Sohyun merasa senang sebab ia bisa hidup dirumah mewah. Uang selalu dikirim setiap bulan ke dalam rekeningnya serta rekening orang tuanya. Singkat kata, semua kebutuhannya terpenuhi.
Makan siang berjalan dengan lancar. Disaat makan, Sohyun tidak boleh berbicara dengan banyak sebab ini memang adat warisan darah presiden. Jadi tugasnya harus makan dalam diam dan sopan.
Baekhyung meletakkan sendok di samping mangkok. Ia berdehem lalu Taehyung dan Sohyun juga ikut meletakkan sendoknya di samping mangkok. Toh kan, semuanya harus mengikuti syarat-syaratnya.
"Baiklah. Seperti permintaan Sohyun, kita harus merahsiakan identitasnya kerana Sohyun masih sekolah." Ucapan itu ia tuju kepada Taehyung.
Taehyung membelalakkan matanya. Menatap Sohyun sekilas lalu kembali menatap ke ayahnya. "H-hah? Masih sekolah?"
"Iya. Umur ibumu sebaya denganmu Kim Taehyung." Sohyun menunduk malu mendengar Baekhyung menjelaskan hal ini kepada putra tirinya. Malu kerana ia menjadi ibu yang sebaya dengan putranya. "Ayah sudah mendaftarkan Sohyun ke sekolah barunya. Setelah ini, kau harus ke sekolah dengan ibumu tapi jangan menurunkannya dihadapan banyak pelajar. Buat dia seperti orang asing. Tugasmu hanya menjaga ibumu di kelas. Secara diam-diam."
Penuturan Baekhyung membuat Taehyung mengangguk lemah. Ia tidak bisa menolak permintaan ayahnya. Dan apa yang Baekhyung katakan adalah pesan dari Sohyun sendiri. Taehyung harus menjadi anak yang baik, itu pesan ibu kandungnya dulu.
***
Kim Taehyung
Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
Nam Sohyun
Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.