Merpati nyasar

Mulai dari awal
                                    

" Wah, lihat, ada merpati putih nyasar. Kau masuk ke ruang rawat perempuan malam malam, dasar.. " Ucapku

" Eh? Rika ? "

" Halo, kaito kid - sama " Ledekku.

" Kenapa kau bisa di sini? Kau sakit? " Tanya nya.

Sebelum aku menjawab suara sirine polisi terdengar ramai.

" Sial.. Polisi.. Aku tidak bisa terbang sekarang karena ini rusak, ck.. " Keluhnya.

Aku menutup jendela lalu menguncinya.

Aku menghela nafas " Ada ada aja,, seorang pencuri nyasar ke sini? Apa kau tidak mengantuk beraksi malam malam? " Tanya ku.

" Aku kan pencuri kaito kid,, tentu saja aku beraksi malam hari " Ucapnya sombong.

" Bukan itu maksudku,, terserah kau lah.. " Gumam ku

" Ah, aku akan menjawab pertanyaan mu tadi, aku memang sakit sih.. Lebih tepatnya aku di racuni " Jelas ku.

" Eh?? Di racuni?? Oleh siapa? " Tanya nya sambil melepas jubah dan topinya.

" Kau penasaran sekali ya?? Sudah lah tidak perlu tau, ribet, intinya sekarang aku di sini karena tadi siang tubuhku tak bisa di gerakkan, kepalaku sakit dan aku " Bruk " Pingsan " Jelas ku dengan ekspresi malas.

" Tapi apa kau baik baik saja sekarang? " Tanyanya dengan ekspresi khawatir.

Aku mengacungkan jempol ku " Sehat seperti biasa "

Ia menghela nafas " Berhentilah membuat keluarga dan teman mu khawatir.. " Ucapnya

Aku terkekeh mendengarnya.

" Apa si detektif hebat itu juga mengejar mu? "

" Tentu saja, ia tak mau ketinggalan banget " Jawabnya sambil mengusap kepalanya.

" Lalu, sekarang bagaimana caramu keluar dari sini? "

" Yah.. Intinya aku tidak boleh ketahuan, dan kau juga, kau sudah menyembunyikan seorang pencuri, kau bisa di bawa polisi juga loh.. "

Aku tertawa kecil, lalu mengangkat hp ku yang di layar memperlihatkan nomor conan " Siapa bilang aku menyembunyikan mu? "

" Kau, gadis licik... " Ucapnya dengan senyum kesal.

" Aku berterimakasih karena kau sangat membantuku waktu itu, tapi keadaan sekarang berbeda bukan? " Ucapku lalu menekan tombol memanggil.

Ia membuka jendela lalu melompat keluar " Sampai jumpa, gadis licik.. " Ucapnya sambil menyeringai.

Lalu saat aku melihat keluar ia sudah hilang seperti angin.

" Panik banget sih dia, padahal ini cuman foto... " Ucapku dengan wajah polos tanpa merasa bersalah.

" Ya sudah lah.. Aku mau tidur lagi, kalau aku tidak tidur malam ini bisa bisa conan memarahiku~ " Aku menutup jendelaku.

Kaito POV

Aku melompat ke atas pohon yang cukup tinggi di sana, untungnya ruangan itu berada di lantai 2 jadi aku tidak perlu terjun terlalu jauh.

Tapi...

Gadis itu..

" Awas kau, Rika! Kau menipuku.. " Aku mendengar nya mengatakan bahwa itu cuman tipuan dan menutup jendelanya seperti tidak terjadi apa apa.

- - -

Aku duduk di ranjang ku " Orang yang memperhatikan ku tadi sudah hilang.. Untung nya ada kaito tadi.. " Gumam ku sambil melihat ke arah luar jendela.

" Apa itu kau? Absinth " Batinku.

Kau kira aku akan diam saja karena kau sudah membuatku seperti ini? Kau kira aku takut? Jangan harap!

" Duh.. Menghilang cuman gara gara sang merpati putih datang~ " Ledekku.

- - -

Paginya..

Aku bersandar di ranjang ku setelah sarapan, entah mengapa melihat ke langit dan bersantai memiliki rasa nyaman tersendiri untukku.

" Pagi! " Seru Sato yang tiba tiba datang.

Aku sudah merasakan kehadirannya jadi aku tidak terkejut " Sudah ku duga itu kalian~ " Ucapku dengan senyum ceria.

" Eh? Kau menyadari keberadaan kami? " Tanya nya dengan wajah terkejut.

" Itu berarti kau sudah sembuh ya, Rika " Ucap Takagi yang muncul dari balik pintu.

Aku tertawa kecil " Selamat pagi sato san, takagi niisan " Seru ku.

Mereka tersenyum cerah pula melihat ku baik baik saja.

" Pagi rika.. " Balas mereka berdua

" Ada apa kalian ke sini? " Tanya ku dengan wajah polos.

" Apa kami ke sini harus dengan sebab tertentu? Kami hanya merindukan mu Rika chan " Ucap sato.

" Wah aku terharu " Gumam ku.

Takagi duduk di depan ku " Kau sudah baik baik saja kan? "

" Seperti yang kakak bilang sebelumnya, aku sudah sembuh total! "

Ia menghela nafas lega " Kau tahu betapa paniknya aku saat melihatmu terbaring lemas di samping tempat tidur mu? "

Aku terkekeh " Masa kakak se panik itu? Bukankah menanggapi sesuatu dengan tenang adalah tugas polisi? "

" Kalau ini beda tahu.. " Ucapnya dengan wajah sedih.

" Tapi, terimakasih sudah mengkhawatirkan ku " Ucapku

" Apa kau tahu Rika? Takagi kun benar benar panik loh melihatmu waktu itu, ia sampai bertingkah tidak jelas saking paniknya, untungnya saat itu ada Ran chan, Mouri san, dan conan kun yang membantu " Ucapnya sambil mengupas apel.

" Hahaha, benar kah? "

Takagi terlihat hanya bisa menunduk malu.

" Tapi, sebuah kebetulan mereka ada di sana.. " Ucap Sato.

Aku menggeleng " Sebenarnya dengan sisa kesadaran ku aku menelfon conan untuk membantu ku " Ucapku.

" Kenapa kau tak menelfon kami?? " Tanya takagi memegang pergelangan atas ku.

" Maaf maaf, aku hanya menekan nomor yang langsung terlihat.. "

Sato memberikan sepiring apel yang sudah di potong kepadaku " Sudah lah Takagi kun, yang penting ia baik baik saja "

Pagi itu terasa menyenangkan karena mereka datang, syukurlah..

Detective conan - Gadis Kecil ( Teman Baru Dari Dunia Lain)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang