Pertemuan pertama (mungkin juga tidak) dengan Lelaki menyebalkan

11 1 0
                                    

Hari dimana kita dipertemukan kembali dengan kisah yang berbeda, akankah aku tetap menjadi sosok yang sama atau menjadi sosok yang berbeda dari sebelumnya. Ku harap kisah ini tidak semenyakitkan dari kisah kita sebelumnya.

-Ginger Henaira.

KISAH ini dimulai di suatu hari yang cerah. Cahaya matahari lembut yang menyiram bumi penuh dengan kasih sayang, dengan langit berwarna biru dan beberapa awan putih yang terlihat di atas sana. Gadis yang bernama Ginger Henaira yang berusia 16 tahun tepat di kelas 11 SMA. Gadis itu sedang melihat ke atas langit dan menikmati pemandangan indah tersebut, sambil berjalan menuju kelasnya tapat di kelas 11 MIPA 1. Tidak di sengaja saja gadis itu menabrak sesuatu karena terlalu fokus menikmati pemandangan di atas sana, dan ternyata gadis itu menabrak seorang lelaki dengan tubuh tinggi lebih tepatnya sangat tinggi, jika berdiri di samping atau di depannya lelaki itu Ginger akan terlihat sangat pendek.

"Ahh sorry gue ga sengaja nabrak lo" Ginger meminta maaf dengan cuek wajah khas gadis itu. "Yaa gapapa, tapi lain kali hati-hati kalo jalan liatnya kedepan bukan ke atas" jawab lelaki tinggi itu.

"Haii gue Zayn Iden, nama lo siapa?" dengan senyumnya sambil mengulurkan tangannya. "Hmm nama gue Ginger Henaira, bisa panggil gue Ginger" dengan muka datarnya yang khas dan enggan untuk membalas untuk mengulurkan tangannya. "Nama lo Ginger? Jahe dong" dengan tawa yang tertahan dan lanjut Iden "Nama yang unik sama kaya lo". "Thanks" Ginger menjawab dengan singkat dan pergi menjauh dari hadapan Iden. Hati Ginger berkata baru ketemu aja udah ngeselin banget tu cowo.

Pada saat berjalan menuju kelas Ginger juga terpikirkan dengan yang dia lihat selintas pada saat menjabat tangan dengan Iden dan bergumam "Gila kali yaa gue, ngga ga mungkin dia aaaa" sambil menggelengkan kepalanya berusaha untuk hal itu. Pikiran tersebut juga dibuyarkan oleh senggolan tangan dari Divya sahabatnya.

"Jangan ngalamun Bu masih pagi, mikirin apa sih? Beras? Kan Bunda lo yang urus itu" Divya tertawa dengan gurauannya sendiri. "Iya kenapa sih lo pagi-pagi udah ngelamun? Lo belum ngerjain PR? Gue udah ko lo boleh nyontek ke gue" timpal Syifa. "Tumben lo udah ngerjain PR biasanya juga nyontek ke gue, gue udah ko ngerjain PR" jawab Ginger dengan senyumnya. Benar Ginger tersenyum hanya kepada orang terdekatnya seperti sahabatnya dan keluarganya selain dari itu dia akan bersikap cuek dan biasa saja.

"Nahh gitu dong cantik senyum di pagi yang cerah ini secerah muka gue" kata Syifa. "Modal skincare aja bangga lo, gue dong modal air wudhu hahaha" tawa mereka berbarengan. "Bullshits pake air wudhu doang lo" timpal Divya. "Ngakak tapi takut dosa gue" jawab Ginger dengan menahan tawa sambil memegangi perutnya.

Suara bel sekolah berbunyi menandakan mata pelajaran dimulai.

***

Setelah selesai dengan mata pelajaran hari ini, murid-murid di SMA Nusa Bangsa banyak dari mereka pergi untuk pulang, ada yang juga masih di sekolah untuk melakukan ektrakulikular atau sekedar bermain di kelas atau kantin sekolah.

"Ginger lo mau eskul Taekwondo yaa?" tanya Syifa. "Iyaa gue eskul dulu jadi pulang sore, kenapa emang?". "Ohh pulang bareng yaa gue mau rapat osis juga soalnya" jawab Syifa. "Oke" dengan menunjukan ibu jarinya. "Yahh gue doang yang gaada kegiatan setelah pulang sekolah" Divya dengan wajah yang lesu. "Yaa lo kenapa ga ikutan organisasi dasar SEPU" ledek Syifa. "Apaan SEPU? Gue baru denger kata itu" tanya Divya. "Sekolah Pulang, kalo orang yang kuliah kan KUPU alias Kuliah Pulang lo SEPU hahaha" jawab Syifa sambil tertawa. "Gue duluan yaa ke ruangan Taekwondo, Byee girls" berjalan menuju ruangan Taekwondo sambil melambaikan tangannya kepada kedua sahabatnya. "Tungguin gue yaa nanti kalo lo udah selesai duluan!" teriak Syifa pada Ginger. "Ya" jawab singkat Ginger.

Menuju ruang Taekwondo tidak sengaja Ginger bertemu dengan lelaki tinggi iya betul Iden. Iden yang menyadari itu sudah tersenyum dari kejauhan dan menyapa Ginger "Haii jahe, lo mau kemana?". Ginger pergi melewati Iden tanpa berniat menjawab sapaan tersebut. "Heii gue nyapa lo dan nanya lo, dan lo pergi gitu aja?" protes Iden pada Ginger karena kesal dengan tingkah perempuan satu ini. "Terus mau lo apa? Gue jawab hai juga gitu?" Ginger membalikan badan dengan wajah cuek dan mendelikkan mata dengan malas. "Iya lah secara lo di sapa sama cowo ganteng, pinter dan kapten basket di sekolah ini". "OH" jawab Ginger lagi-lagi menjawab dengan sangan cuek dan pergi meninggalkan Iden begitu saja.

"Gila tuhh cewe cuek parah, dan bisa-bisanya dia ngelakuin hal itu ke gue" Iden berkata menuju ruang osis dengan terus-terusan merasa kesal. "Lo kenapa?" tanya Khan. "GA!". "Ya jangan ngegas lah anjir kita gatau masalahnya kita yang kena" protes Brian. "Udah, rapat osis bentar lagi mau mulai lo kontrol emosi lo jangan sampe anak osis juga pada kena" David coba menenangkan sahabatnya itu.

Iden adalah seorang wakil ketua osis dan kapten basket di sekolah Nusa Bangsa, kenapa Iden merasa kesal kepada Ginger karena dia tidak pernah menyapa duluan seorang perempuan di sekolah itu, jadi Iden berpikir Ginger harus merasa bangga karena di sapa lebih dulu oleh Iden. Sedangkan Theo Khan yang lebih di kenal Khan adalah Ketua Osis sekaligus sahabat dekat Iden seperti David Iskandar berbeda dengan Brian Irfaka dia sahabat semenjak SMA.

Ginger melakukan latihan Taekwondo dengan teman-temannya dan pelatihnya, tidak biasanya latihan lebih cepat selesai karena pelatih Taekwondo tiba-tiba di telpon oleh pelatih pusat untuk segera pergi ke sana,sehingga latihan selesai lebih cepat. Ginger sedang berganti pakaian di ruang ganti dan bergegas pergi menuju ruang osis untuk menunggu Syifa dan pulang bersama.

Ginger menunggu Syifa di depan ruang osis sambil membaca novel, sedang serius-seriusnya ada yang mengagetkannya dengan bertanya "Lo nungguin siapa?" tanya David pada Ginger. "O ohh, gue nunggu Syifa" jawab Ginger gugup karena masih kaget bagaimana tidak kaget David tiba-tiba saja bertanya. "Ohh Syifa masih rapat lo nunggu di dalam aja" David menawarkan untuk menunggu di dalam ruang osis. "Makasi gue di sini aja" jawab Ginger dan David pun setelah mendengar jawaban itu bergegas kembali masuk ke dalam ruang osis. "Tunggu, rapatnya masih lama?" tanya Ginger tiba-tiba. "Bentar lagi paling" jawab David. "Oke makasi" jawab Ginger.

Setelah menunggu cukup lama akhirnya Syifa keluar dari ruang osis dengan anggota osis yang lain, termasuk dengan Iden dan para sahabatnya. Iden yang melihat gadis itu iya teringat kejadian tadi dan masih merasa sedikit kesal, Iden melewati Ginger sambil berkata "Jadi orang harus SOPAN ya jangan ada yang nyapa di cuekin!" menyidir Ginger dan sedikit penekanan pada kata sopan. "Dih kenapa tu cowo? Gitu doang gambek" gumam Ginger tapi ternyata masih bisa terdengar oleh Syifa. "Lo deket sama Iden?" tanya Syifa penasaran. "Ogah" jawab Ginger dengan malas. Jawaban itu yang memang benar dipikiran Syifa karena Syifa sudah tau bagaimana sahabatnya yang satu ini. "Lo mau pulang ga? Gue tinggal ya" tanya Ginger dan pergi meninggalkan Syifa. "Tungguin gue main tinggal aja" lari sambil mengejar Ginger. Mereka pulang menggunakan kendaraan umum yaitu bus.

Selamat membaca.

Jangan lupa vote dan comment yaa

Terima kasih banyak.

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Feb 27, 2022 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

My Enemy My FutureWhere stories live. Discover now