Akhirnya bagian Rika selesai, semuanya bertepuk tangan dengan meriah, terlihat senyum Aoki terpancar di wajahnya, namun aku melihat, tatapan dingin yang kosong ke arah Rika.

Aku melihat Rika yang merespon perasaan itu dengan sedikit terkejut terlihat dari ekspresinya.

Namun Rika tetap mempertahankan senyumnya kepada penonton lalu turun dari panggung.

" Orang ini... " Aku melihatnya dengan perasaan heran dan sedikit merinding.

Tatapan kosongnya yang dingin itu benar benar menyeramkan.

Aku menghampiri Rika yang baru saja turun panggung " Rika neesan keren!! " Seru ku.

Rika menanggapi sikap ku dengan cepat " Benarkah? Terimakasih! " Ucapnya dengan senyum cerah.

Sekarang kami terlihat seperti hanya 2 orang anak kecil yang sedang bahagia karena sesuatu.

Aku harap itu yang Aoki pikirkan.

- - -

- sore harinya -

Kami akhirnya bisa pulang setelah acara selesai, ini benar benar melelahkan, Rika yang terus di awasi oleh Aoki dan teman temannya benar benar membuat kami kesulitan.

" Akhirnya juga kita tidak dapat hal besar " Ucap Rika

" Ya, tapi dengan ini aku merasa kemungkinan Aoki adalah Absinth semakin tinggi " Balasku

" Hee... " Responnya santai.

Kami berjalan menuju gerbang sekolah.

" Rika chan, Edogawa kun " Panggil seseorang yang tiba tiba berada di depan kami.

" Oh! Aoki san! Ada apa? " Tanya Rika.

" Benar benar penampilan yang luar biasa! " Ucap Aoki dengan wajah cerianya.

Kami berusaha untuk tetap tersenyum cerah walau sedikit panik.

" Edogawa kun juga! " Seru nya

Kami terkejut " H-haha.. Aku kan tidak melakukan apa apa! " Ucapku dengan perasaan sedikit gugup.

Ia menggeleng " Kalian benar benar hebat! Terutama pertunjukan acting kalian, luar biasa.. " Ucapnya dengan nada dan tatapan yang semakin dingin.

*deg

" Sial, sejak kapan?? " Batin ku.

" Hei.. Kenapa kalian mengamati ku terus? " Tanya nya sambil mendekatkan wajahnya pada kami.

" Hah? Maksud kaka apa? " Tanya Rika dengan ekspresi polos nya.

Ia terkekeh " Tidak perlu pura pura lagi.. Aku sudah tahu kok.. Semuanya.." Ucap Aoki.

Kami mulai tegang, aku memegang erat tangan Rika.

1

2

3

" Rika!! " Aku menariknya untuk berlari.

" Sejak kapan sebenarnya ia menyadarinya?! " Tanya Rika.

" Tidak tahu! " Balas ku

Aku melihat kebelakang, Aoki masih tampak tersenyum namun diam di belakang.

" Dia benar benar menyeramkan " Ucapku yang terus berlari sambil menarik Rika.

Kami berlari sampai di sebuah tempat yang sangat sepi dengan pohon pohon yang rindang di pinggirnya.

" Sepertinya kita berada di bagian belakang sekolah " Ucap Rika

Kami beristirahat sejenak untuk melepas kelelahan kami.

Aoki POV

*tring..

" Ck "

" Dia lagi.. "

" Ada apa? " Tanya ku

" Sedang apa kau? " Tanya nya kembali

" Berhentilah menelfon ku terus kau mengganggu, aku sedang bersenang senang tau " - Aoki

" Kau bersenang senang? Jangan membuatku tertawa "

" Aku bertemu dengan bocah yang sangat menghibur, kau tau? " - Aoki

" Ah.. Aku tau siapa itu, akhirnya kau bertemu dengan nya ya? Sudah ku duga dia sangat pintar "

" Kau mengetahui siapa anak itu? " - Aoki

" Entahlah~ lebih penting lagi, bos memanggilmu "

" Untuk apa lagi?? " - Aoki

" Entah? "

" Ck.. Baiklah aku mengerti,aku akan segera ke sana " - Aoki

" Tidak perlu repot, aku akan menjemputmu malam ini, Absinth "

" Haha.. Terimakasih karena sudah repot repot menjemput ku , Vermouth "

Conan POV

Kami melihat ia berbicara di telepon, kami tidak begitu jelas mendengarnya, tapi aku terkejut Rika bisa membaca gerak bibirnya.

Tapi tetap saja kami tidak bisa tau dia bicara dengan siapa.

" Ayo pergi " Bisik ku

Rika mengangguk, lalu membawaku pergi dengan cepat menggunakan sepatunya.

.
.

" Sampai jumpa lagi, Edogawa conan~ "

.
.
.

Ini buruk, benar benar buruk, orang itu mungkin berfikir kami pengganggunya, aku harap ia tak tahu tentang kami lebih jauh, tolong vermouth, jangan buat ini menjadi semakin rumit.

Karena kau mengetahui identitas conan yang sebenarnya.

Kalau kau tidak ingin menyakiti perasaan ' Angel ' mu, sebaiknya jangan berani berani kau menghancurkan anak ini.

Detective conan - Gadis Kecil ( Teman Baru Dari Dunia Lain)Where stories live. Discover now