Episode 3 : Teman Baru

9 2 0
                                    

Cha Yu-Ri. Gadis cantik berambut hitam yang bergelombang, suka memakai kerudung merah dan lebih sering menenteng keranjang dibanding tas ransel di pundak.

Yu-Ri tidak menikmati masa remajanya seperti remaja lain pada umumnya. Masa lalunya terus menghantui kepalanya yang masih membekas hingga sekarang.

Dua tahun lalu...

Malam yang tenang di rumah Yu-Ri. Saat itu jam menunjukkan pukul sebelas malam. Ibunya sedang memasak di dapur, dan ayahnya sedang menonton tv. Yu-Ri adalah anak tunggal. Dia sedang belajar malam itu.

"ADA PENCURI!!!" Ibunya histeris di dapur.

Yu-Ri dan ayahnya terkejut mendengar teriakan dari dapur. Tak lama berselang suara tembakan terdengar. Pencuri itu menembak ibu Yu-Ri. Ayah Yu-Ri dengan cepat berlari dan mendorong pencuri itu hingga jatuh ke lantai.

Ayahnya ingin merebut pistol dari pencuri itu, namun naas, kakinya tidak sengaja tertembak oleh pencuri itu. Dia berhasil melumpuhkan pencuri itu hingga pingsan. Ayah Yu-Ri berteriak minta tolong. Dia tidak menyebut putrinya agar pencuri itu mengira mereka hanya berdua di rumah.

Ayahnya lalu keluar untuk meminta perotlongan. Seketika Yu-Ri keluar dari kamarnya dan menuju ke dapur. Yu-Ri yang syok itu sedih melihat ibunya yang terkapar tak bernyawa di lantai.

"Ibu, Ibu!, Ibu harus bangun, IBU!" Yu-Ri terisak.

Hati Yu-Ri diselimuti rasa dendam yang sangat besar. Dia mengambil pisau dapur dan berniat menusuk kaki pencuri itu. Saat Yu-Ri sudah mengunci targetnya, dia mengambil napas dalam dan menutup matanya agar dia tidak melihat pencuri itu kesakitan

Saat itu Yu-Ri adalah anak yang lemah lembut. Namun saat Yu-Ri mengambil ancang-ancang untuk menusuk, pencuri itu bangun dan tidak menyadari bahwa ada gadis yang akan menusuknya.

Dan tanpa sengaja, Yu-Ri menusuk leher pencuri iti dengan sangat dalam dan mengeluarkan darah yang sangat banyak. Yu-Ri membuka matanya dan kaget melihat apa yang telah ia lakukan.

Ayahnya datang dari belakang dan melihat istrinya yang sudah tak bernyawa. Dan putrinya yang membunuh pencuri tadi. Yu-Ri bangkit dan memeluk ayahnya dengan erat.

"Apa yang telah kuperbuat ayah" Yu-Ri semakin terisak.

"Tidak apa-apa nak, hei lihat ayah, terkadang kita harus kasar pada seseorang. Dia membunuh ibu, dan kau membunuhnya, impas kan?" Ayahnya menenangkan Yu-Ri sambil menahan tangis karena kematian istrinya.

Polisi datang dan menghampiri ayah dan putrinya yang sedang berduka. Polisi mengamankan mayat pencuri dan memintai keterangan pada ayah Yu-Ri setelah kesedihan mereka mereda.

Setelah kejadian itu, Yu-Ri tidak segan-segan membunuh seseorang jika mereka berbuat jahat. Dia berlatih seni bela diri dan cara berkelahi menggunakan pisau. Dia juga meminta ayahnya untuk membuatkannya pisau ganda sebagai senjata Yu-Ri yang bisa melindungi dirinya dari ancaman. Dan ayahnya pun mengizinkannya.

Sekarang...

"Jadi apa yang akan kita lakukan sekarang?" Jun-Jae bingung.

"Kita akan berkumpul di sekolah saat sore. Bawa semua senjata kalian, kita akan berlatih, kalian paham?" Yu-Ri menunjuk.

"Baik bos" Si-Jin manyun.

Semua manusia super bubar dan kembali ke aktivitas masing-masing. Hye-Jin mengikuti Yu-Ri yang akan kembali ke kelasnya. Tentu itu membuat Yu-Ri risih karena merasa dibuntuti.

"Kenapa kau mengikutiku?" Yu-Ri menoleh.

"Aku ingin bicara denganmu" Hye-Jin menahan Yu-Ri.

"Apa harus sekarang? aku akan ketinggalan pelajaran".

HOW TO MAKE A TEAMWORK?Where stories live. Discover now