16

26.2K 4.8K 1.2K
                                    

Vote dulu sebelum baca, kak 🧚🏻‍♀️✨

Karsa mengeluarkan kejantanannya dari mulut Apta. Dia taroh handphone di atas sebuah lemari kecil. Handphone disandarkan dan diatur sedemikian rupa mengarah ke Apta. Selesai mengatur handphonenya, Karsa berjongkok di depan Apta. Dia lebarkan kaki pemuda manis itu. Hole Apta merah serta berkedut bikin nafsu Karsa menjadi-jadi.

"Ta, kenapa gua gak kenal lu dari lama, ya? Ternyata ada cowo sebagus ini dan gua baru tau." Jempol Karsa mengusap permukaan lubang kenikmatan itu.

"Aanghh~ jangan dimainin gitu, sa." Apta ngedongak. Penisnya juga udah ngeluarin precum.

"Terus maunya gimana, hm?"

Apta gak nyaut. Sesekali badannya menegang akibat rangsangan dari Karsa.

"Kalo gua nanya dijawab, dong." Karsa berdiri sambil bertolak pinggang. Dia tatap Apta remeh. Ngerasa gak ada yang ngejamah, Apta ngeliatin Karsa. Dia butuh sentuhan itu lagi. Apta mau kepuasan!

"Sa, gua mau itu."

"Itu apa? Ngomong yang jelas." Karsa ngelepas sepatu serta kaos kaki. Telapak kakinya menempel dan menekan kejantanan Apta.

"Arghh! Masukin punya lu, sa. Gua udah gak kuat." Apta turun dari sofa dan memeluk kaki Karsa. Otaknya gak bisa berfungsi dengan benar dalam keadaan kaya gini. Ntah apa yang merasukinya. Tubuh Apta terasa panas sejak tadi.

"Jalang," gumam Karsa diikuti dengan sebuah seringai. Dia tarik paksa tangan Apta. Mau gak mau Apta berdiri dan jalan. Punggung Apta menghantam permukaan sofa. Kaki Apta dilebarkan tanpa basa-basi lagi.

"Ini kan yang lu mau?"

Apta mengangguk cepet. "Iyaaa..."

Karsa terkekeh. Gak percuma dia bawa obat perangsang tadi. "Ok ... Kalo lu maksa, gua bisa apa?" Pemuda itu memasukan jari telunjuknya. Apta mengigit bibir bawah, rasanya aneh dan sakit.

"Shh~ sakit."

Beberapa jari masuk satu persatu sampai jari ketiga. Dirasa Apta gak lagi merintih, Karsa mengeluarkan jari-jarinya. Kini kejantanan itu yang justru diarahkan ke hole milik Apta.

"Arghh!" Pekikan mengisi ruangan saat kepala penis Karsa mulai masuk. Apta menatap Karsa seakan minta ampunan. Dia sakit tapi gak bisa berenti di tengah jalan gini.

"Gimana? Sakit, kan? Masih mau lanjut?"

Apta diam. Dia ngalihin pandangan. Pemuda itu tampaknya nangis. Karsa ngeroll eyes. Dia turunkan badannya biar bisa nyium bibir Apta.

"Jangan cengeng, sakitnya gak bakal lama," ucap Karsa di sela-sela ciuman. Setelah Apta ngebalas ciuman Karsa, di bawah sana sang dominan memberikan satu hentakan yang ngebikin Apta gak sengaja ngegigit bibir Karsa sampai berdarah.

"Bangsat!" Karsa memegang bibirnya dan bener aja, emang ada darah. Dia jadi naik pitam. Leher Apta dicekek. Kejantanan yang udah masuk sepenuhnya itu juga di maju-mundurkan secara brutal. Apta belum membiasakan diri. Cowo manis itu nangis kejer. Sakit yang dirasain bertubi-tubi. Darah dari lubang kenikmatan itu mengalir tanpa permisi.

"A-ahh, sakit, sa. Ampun, gua gak sengaja." Air mata itu jatuh berlomba-lomba. Kondisi Apta sangat memprihatikan. Gak sampai di situ, berkedok hukuman karna udah ngebikin bibir berdarah, Karsa menggempur Apta sampai pingsan. Hari yang tadinya sore bahkan berganti malam. Ntah obat kuat mana yang dipakai Karsa, tapi ini bener-bener nyiksa Apta.
.

.

.

.

.

Bungkus Yang Sama {BXB} (Completed) [Terbit]Where stories live. Discover now