Episode 1 : Rencana Besar

34 6 4
                                    

Malam yang indah di kota Jeonju, angin sejuk yang merasuki tubuh, langit gelap yang dihiasi kerlap-kerlip bintang di langit. Saat itu hari selasa malam Seorang pria berjalan di gang sempit setelah pulang dari kerja.

Namanya Choi Dong-Wook. Rambut hitam yang masih tersisir rapi, baju dinas, dan menenteng koper di tangan kanannya.

"Hari yang melelahkan" Pria itu menyeka pipinya.

Tiba-tiba ada dua orang pria lain yang berlari terbirit-birit ke arah Dong-Wook. Sepertinya mereka adalah pencuri yang sedang kabur dari kejaran warga. Dong-Wook langsung balik badan dan ingin lari.

Namun dari atap rumah terlihat seorang gadis yang berkerudung merah. Kemudian gadis itu melompat dan menghadang kedua pencuri tadi. salah satu pencuri akan menusuk gadis itu. Tapi dengan cepat, gadis itu menangkis dan menusuk balik pencuri itu sampai menjerit kesakitan

Dong-Wook terkejut melihat gadis itu yang lihai memainkan pisau kecilnya. kedua pencuri itu pun di tumbangkan oleh gadis kerudung merah itu. Dong-Wook merogoh saku celananya untuk mengambil ponsel dan merekam gadis itu.

Seketika gadis itu menoleh ke arah Dong-Wook dengan tatapan yang mengerikan. Gadis itu ternyata membawa keranjang untuk menyimpan kedua pisaunya. Si kerudung merah itu berlari meninggalkan Dong-Wook dengan perasaan yang kaget dan kebingungan.

"Akhirnya satu lagi anak-anak super" Dong-Wook menggenggam ponselnya.

Dong-Wook melanjutkan perjalanannya untuk pulang ke rumah. Dia tadi sempat mengatakan "satu lagi anak-anak super". Apa dia sudah mengumpulkannya sejak lama?

Akhirnya Dong-Wook sampai di rumahnya, disambut dengan anak perempuannya yang cantik nan imut. Namanya Han Na-Yeon. Berambut pendek, berumur sekitar sepuluh tahun.

"Ayah pulang!" Dong-Wook mengulurkan tangan.

"Yeay, Ayah pulang" Na-Yeon melompat dan memeluk ayahnya dengan erat.

"Dimana kakakmu?".

"Di dalam, kami sudah menunggumu makan malam ayah, ayo masuk cepat, ayah pasti sudah lapar kan?".

Dong-Wook dan anak perempuannya masuk ke dalam rumah dan makan malam dengan keluarga tercintanya. Istrinya, Nam Min-Ji berambut ikal, pipi tirus dan senyuman manis yang sedang mengatur makan malam di meja makan.

Ternyata Dong-Wook memiliki anak sulung yang sedang duduk menunggunya di ruang makan. Namanya Park Hye-Jin, berambut hitam lurus, dan sedang menatap tajam ayahnya.

"Apa kau baik-baik saja Hye-Jin?" Dong-Wook mengangkat alisnya.

"Aku tidak apa-apa" Hye-Jin manggut-manggut.

"Beri tahu ayah kalau kau kenapa-kenapa ya".

"Baik ayah".

Mereka lalu menyantap makan malam layaknya keluarga bahagia, penuh canda tawa, ditambah dengan Na-Yeon yang selalu bertingkah lucu dan menggemaskan.

Hye-Jin menghabiskan makan malamnya dengan lahap sampai akhirnya dia yang lebih dulu menyelesaikan makan malamnya. Hye-Jin membawa piringnya ke wastafel, mencuci piring, dan naik ke kamarnya.

Gadis itu masuk ke kamarnya dan melihat boneka beruangnya yang sedang duduk di tempat tidur. Hye-Jin menutup pintu dan meraih boneka beruangnya.

HOW TO MAKE A TEAMWORK?Where stories live. Discover now