TS-43

19K 2.2K 49
                                    

Hai semuanya, disini saya mau mengingatkan kembali kalau semua diagnosis serta terapi yang ada di cerita ini tidak nyata hanya ada di cerita ini saja

Ουπς! Αυτή η εικόνα δεν ακολουθεί τους κανόνες περιεχομένου. Για να συνεχίσεις με την δημοσίευση, παρακαλώ αφαίρεσε την ή ανέβασε διαφορετική εικόνα.

Hai semuanya, disini saya mau mengingatkan kembali kalau semua diagnosis serta terapi yang ada di cerita ini tidak nyata hanya ada di cerita ini saja. Maka dari itu jangan samakan dengan yang nyata ya. Cukup nikmati saja.

Selamat Membaca

"Bagaimana keadaanmu Alisa, ah maaf maksud saya Sintiya?"

Setelah 3 hari tak sadarkan diri, akhirnya Sintiya dapat membuka matanya kembali. Dan kini dirinya sedang diperiksa oleh Dokter Panji.

"Masih ada pusing sedikit. Tapi gapapa lah, diseblakan juga hilang." Dokter panji tersenyum manis. "Maaf, saya pinjam lengannya ya." tangannya mulai mengangkat lengan Sintiya sedikit, lalu memasukkan manset tensi pada lengannya. Lalu setelah itu jarinya mulai menekan tombol manometer.

Semua gerakan Dokter Panji tak luput dari perhatian Sintiya, dengan serius dirinya menatap wajah dokter Panji.

"Dok..."

"Ya, Sintiya."

"Boleh tanya?" tanya Sintiya gugup, sampai-sampai bibirnya ia gigit setengah.

"Sure..."

"Kalau memang saya punya cloning soul, kenapa saya tak bisa mengingatnya waktu saya terbangun dari koma, ya mungkin saya kena hilang ingatan tapi kan itu cuma sementara, tapi kenapa saya tetap tak ingat itu."

"Terus juga, selama ini. Setiap saya terbangun di alam bawah sadar, saya selalu bertemu dengan Alisa, bahkan selalu sharing, tapi saat terakhir saya pingsan saya terbangun di suasana alam bawah sadar yang berbeda."

"Dan saya bertemu dengan Alisa, tapi sosok Alisa yang sering saya temui dan yang baru saya temui kenapa berbeda."

"Alisa yang dulu itu perawakannya tak setinggi Alisa yang baru saya temui, dan juga bahasanya sangat lembut, berbeda dengan Alisa yang baru, dan entah kenapa, Saya langsung yakin kalau Alisa yang baru ini adalah Alisa yang asli."

"Jadi pertanyaan saya. Apa yang terjadi dengan saya, apakah semua ini ada campur tangan dokter?" akhir Sintiya dengan helan nafas lelah setelah selesai mengeluarkan semua petanyaannya pada dokter Panji.

Dokter Panji yang mencerna ucapan Sintiya mengangguk ringan, tangan yang tadinya sibuk membereskan alat tensi, kini bertumpu di samping ranjang Sintiya.

"Baik, Sintiya ... Saya jawab satu-satu."

"Mengenai kamu, yang mengidap cloning soul. Itu benar.'

"Lalu sedikit penjelasan, Cloning Soul itu merupakan penggandaan suatu jiwa dimana satu jiwa terbagi menjadi 2, jadi bisa dicontohkan Setengah Alisa, dan Setengah Sintiya."

"Dan kami menyebutnya, Inti Jiwa dan Pelengkap Jiwa, dan dalam kasus kamu inti jiwa nya adalah Alisa, sedangkan kamu Pelengkap Jiwa."

"Kalian ini satu, hanya saja berbeda, tapi saling melengkapi"

"Alisa yang tempramental, dan kamu yang penyabar dan polos."

"Karena sikap Alisa yang sangat tak menyukai Rita, serta Alisa yang mengetahui semua rahasia yang keluarga Rita sembunyikan dari Bima."

"Maka dari itu, Bunda tiri mu Rita, meminta Saya untuk melakukan sesuatu yang dapat menahan jiwa mu sebagai sepenuhnya pengendali tubuh, dengan cara terapi Transmigration Soul."

"Terapi transmigration soul merupakan terapi yang dilakukan pada pengidap cloning soul, dimana terapi ini seperti perpindahan pada satu jiwa agar jiwa tersebut bisa menjadi pengendali tubuh sepenuhnya."

"Saya memberimu sugesti disaat kamu dalam keadaan tidak sadar, seperti saat kamu koma, Saya melakukan terapi transmigration soul ini, Saya memberimu sugesti tentang pertemuanmu dengan Alisa di gerbang kematian, lalu pertemuanmu dan alisa di kamar, lalu pertemuan mu saat kamu pingsan."

"Apa kamu bisa mengingatnya."

Sintiya terdiam sesaat, matanya mengerjap perlahan, berusaha mengingat pertemuannya dengan Alisa.

"Oh iya, pas waktu aku pulang dari rumah sakit, Aku kan langsung tidur di kamar terus bangun-bangun ketemu Alisa, dan mulailah Alisa bercerita tentang pertemuan kami di gerbang kematian."

"Jadi itu semua hanya sugesti yang dokter berikan."

Terlihat Dokter panji mengangguk tenang. "Terus dok semua ingatan yang saya punya tentang kehidupan Alisa, semua ini juga hasil sugesti dokter pada saya?"

Dokter Panji pun mengangguk kembli. "Tapi kok bener ya dok, perjalanan cinta Alisa sama Leo salah satunya, itu bener." Tanya Alisa yang kini sedang menyanggah dagunya.

"Ya, kami memasukan beberapa ingatan yang Alisa punya, Agar kamu tidak terlalu bingung dengan kehidupan Alisa."

"Kan kami memberimu sugesti tentang transmigrasi dimana transmigrasi yang kami sebut adalah perpindahan jiwa orang lain ke tubuh orang lain, padahal aslinya bukan begitu, ya kan."

Untuk kesekian kali, kepala Sintiya kembali mengangguk. Memberikan respon mengerti dengan semua penjelasan yang dokter Panji sampaikan.

"Aku mau tanya lagi?"

"Silahkan..."

"Tentang Aku yang selalu pingsan dan mimisan."

"Saya jawab, itu terjadi karena kamu mendapatkan ingatan yang menyebabkan trauma bagi Alisa, reaksi tubuh akan langsung pusing dan mimisan disaat trauma itu datang kembali, dan biasanya kalau sudah seperti itu, Alisa akan bertemu dengan mu dialam bawah sadar, dan bertukar peran untuk mengendalikan tubuh."

"Tetapi. Karena waktu itu kamu sedang menjalani terapi TS ini, setiap kamu pingsan dan mimisan, Saya akan langsung bertindak. Memberimu sugesti agar proses terapi ini terus berjalan."

"Namun ada satu kejadian dimana saya telat bertindak, yaitu pada saat kamu dan saudaramu kena rampok, kamu ingatkan, waktu kamu sempat pingsan karena diberi bius?" tanya Panji, yang langsung di angguki Sintiya.

"Jiwa Alisa keluar dengan cepat, lalu mulai sadar dan segera mengendalikan tubuh untuk membantu Saka yang saat itu hampir sekarat, namun sayang Saka malah melindungi preman yang mau ditikam Alisa, dan malah Saka yang kena."

"Pada saat itu emosi Alisa pasti belum bisa terkontrol karena pada saat dirinya selesai menikam Saka, Alisa melihat Saka yang terbaring penuh darah, dan alhasil pingsan kembali, karena tanpa melihat keadaan Saka, membuat trauma Alisa datang kembali."

"Dan saat Alisa pingsan, pertemuan anatara kamu dan Alisa hampir saja terjadi, namun, mungkin karena proses nya lama, akhirnya saya bisa menangani kamu sebelum kamu bertemu dengan Alisa dialam bawah sadar."

Kini Alisa paham, pantas saja waktu itu Alisa pernah mendengar suara Alisa minta tolong, namun tak terlalu dirinya tanggapi, sampai dimana dirinya seperti tersadar kembali dan bertemulah dengan sosok Alisa yang dibuat oleh dokter panji.

"Karena sistem kerja terapi Ts pada kasus kamu ini adalah memindahkan jiwa pelengkap menjadi jiwa inti, maka dari itu kami harus menahan jiwa inti agar tidak bisa keluar dan bertemu dengan mu."

"

Ουπς! Αυτή η εικόνα δεν ακολουθεί τους κανόνες περιεχομένου. Για να συνεχίσεις με την δημοσίευση, παρακαλώ αφαίρεσε την ή ανέβασε διαφορετική εικόνα.
Transmigration Soul ✓Όπου ζουν οι ιστορίες. Ανακάλυψε τώρα