Prolog 4

1.2K 118 5
                                        

⚠️⚠️ANDA BERADA DI ZONA BAHAYA YANG MUNGKIN MENYEBABKAN KETIDAK NYAMANAN BAGI BEBERAPA PEMBACA⚠️⚠️

.

"Maafkan aku, aku hanya bisa mengantarmu hingga perbatasan desa, aku tak bisa mengantarmu lebih jauh lagi,"

"Siapa ... Siapa namamu?" Tanya Taehyung, "Namaku, Kim Taewoo," jawab pria itu.

"Namaku, Kim Taehyung," sahut Taehyung dengan pelan. Taewoo tertawa pelan, "Nama kita hampir mirip, aku harap kau bisa terus bertahan hidup hingga aku bisa bertemu denganmu lagi," ujar Taewoo.

"Terima kasih sudah membantuku untuk melarikan diri, aku ... Aku berharap kau bisa menguburkan keluargaku dengan layak ... Aku ingin mereka istirahat dengan tenang dan layak ...."

"Tenang saja, aku akan berusaha mengubur keluargamu dengan layak, aku berjanji,"

"Aku akan terus mengingat nama dan wajah kalian, suatu hari nanti aku akan membalas kebaikan kalian dan aku juga akan membalas dendamku pada pria sialan itu,"

Taewoo tertawa, "Berusahalah, jangan berkata kasar pada orang asing yang kau benci kedepannya agar hal seperti ini tak terjadi lagi," ujar Taewoo sambil mengelus kepala Taehyung.

"Aku tak bisa berjanji, dan sebaiknya kau mencari seorang istri, kau terlihat sudah cukup tua untuk pria yang belum menikah," ucap Taehyung yang kini mulai berjalan menjauhi Taewoo.

Terlihat Taewoo yang menghela napasnya, "Dasar, bagaimana kau tahu jika aku belum menikah?"

"Aku tak melihat cincin di jari manis mu seperti paman yang tadi!" teriak Taehyung. Untuk kedua kali nya Taewoo menghela napasnya, "Bocah sialan, pantas saja Dohyuk kesal padanya," gumamnya sambil mengelus dadanya.

Setelah dia melihat Taehyung pergi semakin jauh dia pun tersenyum lega, "Semoga suatu saat nanti kita bisa kembali bertemu, hiduplah, dan pria jahat ini akan selalu berdoa pada Tuhan agar kau segera mendapat kebahagiaanmu kembali," gumamnya lagi.

.

.

Sudah beberapa hari Taehyung luntang-lantung di jalanan dengan menggendong tas yang berat berisi barang-barangnya saat masih kecil.

Dia terus berjalan beberapa hari hingga akhirnya dia sampai di kota, dia kini terdampar di kota yang tidak dia kenal.

Dia bertahan selama ini hanya dengan sisa-sisa makanan dan minuman yang ada di tempat sampah. Meskipun pada akhirnya berakhir dengan perutnya yang kesakitan.

Beberapa orang yang tak sengaja berpapasan dengannya dan merasa kasihan ketika melihatnya juga kadang memberinya roti atau pun air minum.

Hingga akhirnya dia tak sengaja melihat seorang gadis yang terlihat baru saja di marahi oleh seorang pria di dekat sebuah pasar.

"Ada apa? Kenapa kau menangis? Apa pria itu memarahimu? Apa pria itu adalah Ayahmu?"

Dengan masih sesegukkan gadis itu mendongakkan kepalanya lalu menggeleng, "Dia bukan Ayahku, aku sudah tak mempunyai orang tua," ujar gadis itu pelan, "Lalu kenapa dia memarahimu?"

Gadis itu kembali menggelengkan kepalanya, "Aku tak tahu, aku hanya melihat apelnya,"

"Apa kau lapar?"

Gadis itu mengangguk, "Sudah 2 hari ini aku belum memakan apapun," jawab gadis itu, "Apa kau tak bersama keluargamu yang lain?" Tanya Taehyung sambil melihat sekeliling mereka.

Gadis itu menggeleng, "Aku hanya mempunyai Ayah dan Ibu, tapi mereka sudah tiada,"

"Kalau begitu ini, makanlah, tadi kebetulan ada yang memberiku 2 roti," tawar Taehyung sambil memberikan roti yang ada di tangannya.

Search | VSOO | (HIATUS)Where stories live. Discover now