Prolog 1

2.9K 173 2
                                        

⚠️⚠️ANDA BERADA DI ZONA BAHAYA YANG MUNGKIN MENYEBABKAN KETIDAK NYAMANAN BAGI BEBERAPA PEMBACA⚠️⚠️

.

Suara tangis anak berusia 1 tahun 5 bulan mengisi seluruh ruangan ketika dirinya terjatuh dari karus yang tidak terlalu tinggi.

"Astaga, Tae-ya, maafkan Ibu ... Apa kau terluka?" Tanya seorang wanita yang masih lumayan terlihat muda, dia memeluk anaknya yang terjatuh dari kasur dengan wajah yang sangat penuh dengan kekhawatiran dan ketakutan.

"Apa kau lapar? Kalau begitu aku akan menyiapkan makanan sebentar," ujar wanita itu sembil menggesekkan hidungnya ke hidung anaknya yang kini sudah tidak menangis lagi.

Setelah selesai membuat makanan untuk putranya dia pun memangku putranya dan hendak menyuapi putranya.

Disuapan pertama dan kedua wanita itu masih tersenyum sambil menyuapi putra nya, namun saat dia hendak menyuapi putra nya lagi tetiba putra nya itu memanggilnya dengan sebutan 'Ibu' meskipun tak terlalu jelas.

Air mata wanita itu menetes melewati pipinya saat mendengar itu, wanita itu juga menjadi teringat dengan wajah ayah biologis dari putranya ketika melihat wajah putranya yang sangat mirip dengat wajah pria yang membuatnya melahirkan putranya.

"Kau sungguh sangat mirip dengan pria berengsek itu ... Kau ... Kau memang putranya ... Setiap aku melihatmu aku selalu mengingat pria yang sudah merendahkan dan mempermainkanku itu ...."

Air mata wanita itu kini semakin terjatuh, dia yang mengingat kejadian yang sangat pahit di hidupnya itu kini memejamkan matanya dan menengadahkan kepalanya untuk beberapa detik.

Setelah itu dengan perasaan kesal dia menyuapi makanan ke pada putra nya dengan paksa hingga putranya kembali menangis dan sedikit tersedak.

"Argh! Semakin lama kau tambah semakin mirip dengan pria itu!" Teriak wanita itu sambil melemparkan mangkuk plastik kecil hingga terpental, dan juga melempar putranya ke samping kasur.

"Pria berengsek itu sudah mengataiku! Apa karena aku seorang wanita penghibur?! Tapi sebenarnya dialah yang merenggut masa depan ku! Ah ya, aku memang wanita penghibur! Aku wanita penghibur! Tapi meskipun begitu aku tak pernah tidur dengan satu pun pria kecuali pria berengsek itu!" Teriak wanita itu lagi.

Wanita itu kini memeluk kakinya, perasaannya kini menjadi kacau.

Memang benar jika dirinya adalah seorang wanita penghibur, tapi dia hanya menemani pria minum, tak lebih. Dan pria berengsek yang dia katakan adalah ayah bologis dari putranya kini.

"Kau memang seharus nya tak hadir di kehidupanku ... Kau hanya beban bagiku ... Kau ... Kenapa harus aku yang mengalami ini ... Kenapa ...."

Putranya kini menangis dengan sangat keras, mungkin karena tubuh kecilnya yang sakit dan suara bentakan wanita itu tadi.

"Ck, apa kau tak bisa diam! Apa kau tahu apa yang aku alami setelah kau lahir?! Aku kehilangan pekerjaanku! Aku juga dicemooh oleh semua orang yang mengenalku! Kau sungguh pembawa sial!"

Wanita itu memukul putranya itu beberapa kali, "Aku akan senang jika kau tidak ada!" Teriak wanita itu yang masih memukul putra kecilnya.

Tangis dari anak berusia 1,5 tahun itu pun kian mengeras, bagaimana bisa anak sekecil itu menahan rasa sakit saat ibunya sendiri memukulnya, tangisan anak itu pun juga sangat lirih, mungkin karena ibunya sendiri yang menyakiti nya.

Saat wanita itu hendak memukul putranya lagi, dia yang tidak bisa mengontrol perbuatannya itu tersadar dengan apa yang sudah dia perbuat.

Wanita itu kembali menangis, namun kali ini dia mendekap putranya, dia merasakan sangat bersalah karena setiap dia mengingat pria berengsek itu dia pasti kehilangan kendali dan melampiaskan kekesalan nya pada putra nya sendiri.

Search | VSOO | (HIATUS)Where stories live. Discover now