𝙰𝚛𝚌 00 : 𝙵𝚘𝚞𝚗𝚍 𝚜𝚞𝚗𝚜𝚎𝚝 𝚒𝚗 𝚢𝚘𝚞𝚛 𝚎𝚢𝚎𝚜

12 1 0
                                    

| Happy Reading |










[Name] yang tengah mengoles sentuhan terakhir pada kue miliknya memfokuskan tatapannya pada kue berukuran mini, cream yang mengotori baju dan wajahnya tak gadis itu hiraukan, helaan napas lega terdengar saat sentuhan terakhir tak membuat kue nya tak dikenali.

Disampingnya sosok pemuda dengan surai Ivy green menertawakan keseriusannya, [Name] yang ditertawakan hanya bisa mengusap tengkuknya malu.

"Trey-senpai jangan menertawakanku, newbie sepertiku bahkan tak bisa mengoleskan butter cream dengan benar" ungkap [Name] dengan suara kecil, ia melirik beberapa kue yang berantakan dengan tatapan bersalah.

"Baiklah aku tidak akan menertawakanmu, bawa kemari aku akan memperbaiki kuemu"

Trey dengan lembut mengambil alih kue kue buatan [Name] mulai dengan hati hati merapikan butter cream yang kadang tebal sebelah, [Name] yang telah berulang kali melihat Trey membuat kue masih terpesona dengan teknik baking milik Trey.

"Trey-senpai sangat luar biasa"

Trey terkekeh geli, ia kemudian mencubit hidung kecil [Name] dengan tangannya yang bersih.

"Sekarang tinggal menghias dengan hiasan yang sudah kau siapkan"

[Name] dengan hati hati meletakkan buah buah segar yang sudah ia potong, dia juga menambahkan hiasan bunga dari fondant.

"Sangat fotogenik" puji [Name] dengan bangga, Trey menyodorkan kamera ke arah [Name].

"Mau mencoba memotret?" [Name] mengangguk, ia berulang kali memotret kue yang berada di meja. Namun gadis itu harus menghela napas kecewa dengan hasil jepretannya.

"Tidak sebagus jepretan Cater-senpai" keluh [Name] saat mengulir hasil jepretannya.

"Tidak masalah, aku akan membelahnya mari kita lihat seenak apa kue buatan Chef [Name]" goda Trey sembari memanaskan pisau yang akan pemuda itu gunakan untuk memotong kue, [Name] bergerak menyiapkan piring putih yang berada di rak atas.

"Enak yok enak" harap [Name] saat kue yang sudah dipotong segitiga diletakkan di piring putih, Trey hanya terkekeh saat mendengar harapan [Name].

"Okey, time of truth"

Potongan kue itu masuk ke dalam mulut [Name], senyum miliknya mengembang sempurna.

"Trey-senpai ini enak" pekik [Name] dengan nada terharu, kue pertamanya terasa begitu luar biasa dan semua itu berkat Trey yang dengan kesabarannya mengajarinya.

Trey tersenyum, "Selamat untuk keberhasilanmu kouhai, mau membawanya pulang?"

Mendengar tawaran Trey [Name] mengangguk, pikirannya melayang pada sosok Shin membuat ia sedikit berangan kalau saja pemuda itu masih ada disini gadis itu pasti akan meminta pemuda itu mencicipi kue buatannya.

"Baiklah tunggu sebentar"

Trey menuju depan untuk mengambil kotak kue tokonya, dengan terampil meletakkan kue buatan di dalam kotak tak lupa dengan pisau plastik untuk memotong kue. [Name] juga mendapatkan piring kertas dari Trey.

Gadis itu diantar Mrs. Clover keluar dari toko kue miliknya, tak lupa dua adik Trey yang melambaikan tangan mengantar kepergiaan [Name].

"Kapan kapan berkunjunglah kemari [Name]-chan, pintu kami terbuka lebar untukmu"

[Name] mengulas senyum, "Terimakasih auntie, kalau begitu saya pamit"

Wanita paruh baya itu mengangguk sebelum pergi [Name] sempat memeluk dua adik Trey dan memeluk Trey selaku orang yang ia temui.

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Jul 06, 2022 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

Red hair, dandelion and bridge | CrossoverWhere stories live. Discover now