The Vibes is Up! Happy Reading!!!
.
.
.
.
Pagi itu Gulf masih enggan beranjak dari kasurnya. Dirinya memutuskan untuk mengambil iPhonenya yang ada di nakas samping tempat tidur. Membuka Ig, mengetikan email dan beberapa huruf kata sandi lalu log ini ke akun miliknya. Scrolling ke berbagai hastagh untuk mengecek keadaan sekitar. Hmm, lebih banyak sih mengecek keadaan penggemar dan juga akun milik 'suaminya'.
Apakah 'suaminya' itu tau jika dirinya melakukan hal itu? Well, dia tak pernah membicarakan hal itu padanya secara langsung. Tapi Gulf tahu bahwa, baik dirinya sendiri dan Mew mengetahui, jika mereka sama-sama sering melakukan hal ini. Terkadang jika ada hal yang menarik mereka sama-sama membagikan topik itu di close friend .
Bagi keduanya hal itu lebih nyaman dilakukan. Karena banyak orang yang sedang mengawasi mereka sekarang. So ya, tak ada yang mempermasalahkan hal itu. Semua masih sebatas wajar dan normal.
Gulf mengecek beberapa hastagh. Beberapa dia like, yang negatif dia hiraukan. Dia masuk ke dalam komentar-komentar yang ada disana. Tak jarang juga melihat percakapan para fans tanpa fans itu sendiri sadar. Hanya ingin mengetahui informasi dari mereka. Gulf akui bahwa dirinya terkadang kikuk. Salah pencet sedikit, mampus sudah. Bisa-bisa ada drama baru. Jadi sebisa mungkin dirinya selalu hati-hati dalam bermain dengan akun miliknya.
Gulf terus asyik berselancar di dunia maya hingga tak terasa sudah satu jam lamanya. Akun miliknya mostly hanya memfolow hastagh dirinya sendiri, Mew, bola dan penggemar mereka. Bosan bermain Instagram, dirinya meletakkan iPhonenya di samping badan. Hanya menatap langit-langit condominium yang berwarna putih.
Hari itu malas sekali untuk mengerjakan sesuatu. Rasanya tidak mau bangun dari tempat tidur. Nanti sore Mae akan menjemput untuk pulang ke rumah. Karena itu hari liburnya, Gulf ingin menghabiskan waktu bersama dengan keluarganya.
*Growl~~
Yup, lapar. Cacing di perutnya sudah berdemo sedari tadi. Dengan berat hati Gulf bangun dari rebahannya. Duduk. Kemudian melamun sebentar sebelum turun dari tempat tidur. Dirinya harus membuat sarapan dan juga menyiapkan makanan untuk Hazard, kucingnya.
Gulf keluar dari kamar. Di dapur Gulf mengambil kaleng tuna untuk Hazard. Dibukanya kaleng tuna itu kemudian menuangkan isinya ke dalam mangkuk kucing milik si kucing putih. Hazard dengan tidak sabar mengeong keras. Begitu tuna itu tersaji, kucing itu segera lahap memakan makanan miliknya.
"Makanlah yang banyak Luk,"
Pagi itu Gulf hanya membuat omelette dari telur. Ketika omlet itu sudah matang, dipindahkannya makanan berwarna kuning itu ke atas piring. Kemudian diambilnya nasi dari rice cooker. Untung semalam dirinya sempat memasak nasi. Jadi pagi ini tidak repot untuk membuat yang baru.
Asap mengepul dari piringnya. Aromanya mengundang untuk segera di makan. Gulf memilih makan di meja makan tak jauh dari dapurnya berada. Sebelum kesana dirinya sempat mengambil segelas air terlebih dahulu.
Ketika selesai, perutnya terasa kenyang. Dibawanya piring itu ke area wastafel cuci piring. Mengambil spons cuci dengan sabun lalu mencuci peralatan makan itu. Setelah bersih menaruhnya kembali ke atas rak piring berada.
Dirasa sudah tak ingin melakukan apa-apa lagi, pemuda itu kembali ke kamar. Dilihat dari kejauhan layar iPhonenya yang menyala, terdapat notifikasi yang muncul disana. Itu berasal dari Instagram miliknya. Lebih tepatnya, seseorang dengan akun bercentang biru mengirminya DM.
Dibukanya pesan singkat itu. Ah, ternyata seseorang mengajaknya untuk makan siang bersama dengan teman-temannya yang lain.
"Main sekaligus bahas projects?"
YOU ARE READING
The Vibes
RomanceIni hanyalah sebuah kisah,.. tentang dua anak manusia dengan atmosfer begitu nyata... Disclaimer : Insyallah fiksi, tapi kalau kejadian ya maklum :v Aulia1299 proudly present : - The Vibes ; Mewgulf -
