❁ Baby's Breath 08 ❁

2.6K 307 95
                                    

"Aku menyukaimu, Taehyung ssi! Aku menyukaimu

ओह! यह छवि हमारे सामग्री दिशानिर्देशों का पालन नहीं करती है। प्रकाशन जारी रखने के लिए, कृपया इसे हटा दें या कोई भिन्न छवि अपलोड करें।


"Aku menyukaimu, Taehyung ssi! Aku menyukaimu..." lirih Jungkook. Ia kembali mengeratkan pelukannya, membenamkan wajahnya pada ceruk leher Taehyung. Hingga Taehyung pun merasakan lehernya sedikit basah.

Apakah karena hujan?

Atau karena kepala Jungkook yang basah terkena tetesan hujan beberapa saat lalu? Sepertinya tidak, karena itu adalah air mata Jungkook yang memaksa turun saat ia telah berusaha menahannya. Taehyung menyadarinya, ia sadar dan mendengar isak pelan Jungkook. Hatinya sakit, tenggorokannya terasa tercekat, tanpa sadar pandangannya memburam. Untuk saja, gerimis itu membantunya, hingga orang lain, bahkan Jungkook tak akan pernah tahu bahwa dirinya tengah menangis.

"Jangan menangis, Jungkook-ah. Apa kau lupa, berapa usiamu, hm? Sudah tidak pantas untuk menangis. Jangan khawatir, aku tidak membencimu. Maafkan aku, maafkan ucapanku waktu itu. Karena ucapanku waktu itu, kau jadi berpikir keras dan memaksamu mencari jawaban atas ucapanku." Hening sejenak, ia berusaha menelan salivanya kasar. "Kita...kita akan tetap saudara, bukan?" Taehyung menepuk lutut Jungkook.

"Sejak kapan ibuku adalah ibumu, Taehyung ssi?

Deg

Sejak kapan ayahku yang selalu memukulmu adalah ayahmu, Taehyung ssi? Huks! Dan sejak kapan di dalam tubuh kita mengalir darah yang sama, Taehyung ssi? Katakan padaku, tolong katakan padaku..." lirih Jungkook, makin memelan di akhir kalimatnya. Jungkook kembali memeluk tubuh Taehyung saat menyadari tujuan mereka hampir sampai. Taehyung tampak memelankan langkahnya, ia masih ingin bersama dengan Jungkook. "Bisakah kau berjalan lebih pelan, Taehyung ssi? Karena aku ingin menanyakan sesuatu padamu..."

Tak menjawab, Taehyung memelankan langkahnya. Jungkook mengulas senyum tipisnya, dan lagi, dia memeluk Taehyung erat.

"Uhm...aku sudah berjalan pelan. Apa yang ingin kau tanyakan?"

"Benarkan semua yang pernah kau katakan itu bohong? Bahwa kau menyukaiku itu bohong?"

"Uhm, aku sudah pernah mengatakannya padamu, bukan? Maafkan aku, Jungkook-ah..."

"Kalau aku memintamu untuk tetap bersamaku, apakah itu mungkin?" ucapan Jungkook terbata, seolah menahan tangisnya. Suaranya bergetar. Taehyung mendengar helaan napasnya terdengar berat.

"Kita akan tinggal di flat Amethyst, Jungkook-ah."

"Taehyung ssi...apa kau menyukaiku?" tanya Jungkook saat jarak posisi mereka berjalan menyisakan tak lebih dari tiga meter dari flat lama mereka. Taehyung tidak menjawab, dadanya terasa sesak. "Karena jawabanmu akan menentukan keputusanku, Taehyung ssi. Jadi, aku akan menanyakan ini sekali lagi padamu. Apa kau menyukaiku? Dan semua yang kau katakan waktu itu apakah benar suatu kebohongan?"

Taehyung tampak menelan salivanya kasar, berdehem pelan. "Maaf, Jungkook-ah..." jawab Taehyung.

Seolah mengerti maksud ucapan Taehyung. Maka Jungkook pun meminta Taehyung menurunkannya. Jungkook tampak mengusap pelan kedua matanya yang tampak berair sebelum dia berjalan dan berhenti tepat di depan Taehyung. Jungkook menatap lamat Taehyung, kedua sudut bibirnya menyunggingkan senyuman. Taehyung pun tampak membalas senyuman hangat Jungkook, untuk pertama kalinya Taehyung melihat wajah sendu Jungkook namun berusaha untuk tetap tersenyum, dan Taehyung tahu itu.

BABY'S BREATHजहाँ कहानियाँ रहती हैं। अभी खोजें