BADAR

29 1 0
                                    

Malam pun telah tiba, kala itu sangatlah mencekam, seorang wanita muda kesakitan karena hendak melahirkan, dia adalah Aminah, wanita yang hamil karena di perkosa oleh para kompeni. Dia di culik oleh para kompeni dan di nodai oleh beberapa orang. Sehingga Aminah tidak tahu siapa ayah dari bayinya.

Kala itu Aminah masih berusia 16 tahun, malang memang nasibnya. Saat itu memiliki paras cantik bukanlah hal yang harus di banggakan, melainkan harus di sembunyikan, karena kalau ketahuan cantik, maka tamatlah riwayat para gadis.

Pada 20 Maret 1602, para pedagang Belanda mendirikan Verenigde Oostindische Compagnie. Di masa itu, terjadi persaingan sengit di antara negara-negara Eropa, yaitu Portugis, Spanyol, Inggris, Prancis, dan Belanda, untuk memperebutkan hegemoni perdagangan di Asia Timur.

Masa penjajahan Belanda merupakan periode paling kelam dalam sejarah bangsa ini. Sederat fakta mulai dari politik adu domba, tanam paksa, dan memiskinkan kaum bumiputra menambahkan kekelaman tersebut. Otomatis, ingatan akan kekejaman Belanda semakin lama semakin mengakar di pikiran orang Indonesia. Saking membekasnya, orang Indonesia pun akrab menyebut penguasa kolonial dengan sebutan 'kompeni'.

Mereka tinggal di Indonesia agak lama, dan membuat keonaran di sana. Membuat rakyat Indonesia menderita dan juga para gadis terluka.

Aminah adalah saksii dari kekejaman pada penjahat itu. Setelah di serap madunya, dengan tega dia di buang di hutan. Tapi keberuntungan masih berpihak padanya. Dia tinggal di hutan dan membesarkan bayi dalam perutnya.

"Mak Aminah takut," lirih gadis dengan wajah biru karena penyiksaan dari pria biadab itu.

Malam itu Aminah pertama tinggal di hutan, melalui malam gelap dan hanya di temani rembulan. Kadang bintang tak nampak di sana. Selalu awan hitam yang Aminah lihat.

Air mata sudah menjadi temannya, dengan bertaruh nyawa bersembunyi dari hewan buas, Aminah tinggal bagaikan benda mati pada malam hari.

Hari ini waktunya dia melahirkan. Rasa sakit sudah tak bisa dia tahan. Tak bisa lagi dia menahan tangis dan air mata. Dia bertarung dengan Takdir dan hendak melahirkan seorang bayi.

Bau darah tercium. Gubuk reot kecil itu kini sudah di kelilingi macam dan serigala, mereka mencium bau amis, dan tangisan bayi.

Auman srigala dan hewan buas lainnya sudah Aminah dengar. Ia ketakutan sendirian. Ia menangis dalam diam. Di susui nya bayi yang masih berlumuran darah itu, agar bisa berhenti menangis.

Aminah ingat waktu dia kecil, saat dia belajar mengaji pada pak ustadz Suhaedi, bahwa kala itu ada peperangan yang sangat hebat, namanya perang badar.

Perang Badar terjadi pada 17 Maret 624 Masehi atau 17 Ramadan tahun kedua Hijriah. Perang Badar melibatkan 314 pasukan umat Islam yang melawan lebih dari 1.000 orang dari kaum Quraisy. Perang badar merupakan perang pertama yang dijalani umat Islam sejak peristiwa hijrahnya Nabi Muhammad SAW pada 622 Masehi.

Aminah juga mengingat kata pak ustadz Suhaedi, "Melalui Sholawat Badar ini pula, semangat perjuangan para santri dan kaum Nahdliyin dapat dikobarkan. Karena selama berjuang melawan pemberontakan waktu itu Sholawat inilah yang selalu dibaca.

Aminah sangat ketakutan sampai dia menggigil kedinginan. Keringat bercucuran. Dan darah segar masih keluar deras dari bagian intimnya. Bisa saja binatang buas itu datang dan menerkam mereka berdua.

"Anakku, ternyata kamu laki-laki, maafkan ibu mu ini yang tidak bisa memberi tahu siapa bapak kamu, tapi ibu akan memberikan kamu nama, Badar." 

Arti Shalawat Badar atau Shalawat Badriyah

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Feb 15, 2022 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

Short StoryWhere stories live. Discover now